↪09:02↩

3.3K 769 53
                                    

tuhan, aku hanya ingin sedikit merasa egois kali ini dengan melupakan segala perbedaan diantara kami, kuharap engkau tidak marah baik padaku, maupun padanya.





Woojin menyenggol lengan Chandra saat matanya menangkap keberadaan Ilyana yang memasuki area kantin sekolah mereka.

"Ilyana, Chan. Gebet dah gebet!"

Chan ikut memandang kearah yang dilihat Woojin. Dan benar saja, ada Ilyana disana. Perempuan yang akhir-akhir ini berhasil membuat perasaannya tidak tenang.

Dengan semangat empat-lima, Chandra langsung berdiri dan berjalan menghampiri Ilyana. Chan berhenti, mengurungkan niatnya menghampiri Ilyana karna tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampiri gadis itu.

Chandra berdiri kurang dari lima meter dibelakang Ily. Memandangi dengan seksama bagaimana Ily bercengkrama dengan laki-laki yang diketahui Chan bernama Eunwoo. Satu angkatan dengannya, namun berbeda kelas. Dan setahunya, laki-laki itu islam.

Chan sudah ingin berbalik untuk kembali ke mejanya. Namun panggilan Eunwoo membuatnya terpaksa memberikan senyum palsunya.

"Chandra!"

Chan berbalik dan menghampiri kedua orang itu yang tengah memandangnya dengan senyum tulus yang tersungging dibibir masing-masing.

"Hai, kak Chan," sapa Ilyana yang dibalas senyum kalem oleh Chan.

"Mingdep gimana? Kelas lo jadi sparing basket sama kelas gue?" tanya Eunwoo yang dibalas anggukan oleh Chan.

"Langsung ke Jaehyun aja, dia koordinasi kelas gue."

"Oh oke." Eunwoo lalu menoleh pada Ily. "Ly, aku duluan, ya. Mau dhuha, see you, assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab Ily.

Mendengar dua orang itu saling mengucap dan menjawab salam, hati Chan seperti tercubit.

Ini salah, saat hati gue berdetak lebih cepat waktu lihat lo tersenyum, harusnya saat itu juga gue berhenti dan bukannya malah berbuat sejauh ini.

↪al-qur'an dan alkitab↩

pengen cepet end:(

al-qur'an alkitab.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang