al-qur'an alkitab.✔

epilog

"Kata siapa, Kak nggak ada ending yang indah buat cerita beda agama?"

lamat-lamat Chandra menatap lawan bicaranya.

"Apa kamu udah cukup bahagia sama ending cerita kita, Ly?"

Ilyana mengangguk mengiyakan.

"Ending cerita kita mungkin nggak seindah cerita lain diluar sana dimana kedua tokoh utama bisa bersatu hingga akhir hidup mereka.

Tapi aku cukup bahagia dengan ending cerita kita, kak."

Chandra setuju.

"Iya, Ly. Kamu benar. Ending yang indah nggak melulu soal penyatuan sepasang hati. Ending yang indah juga bisa didapat sebuah cerita dimana tokoh utama sudah bisa bahagia setelah menerima takdir Tuhan dengan lapang dada.

Dan dalam cerita kita, aku puas dengan endingnya."

"Semua ini membuatku belajar, Kak. Bahwa jika kita tidak bisa mengubah satu peristiwa, kita harus bisa mengikhlaskannya.

Kak, Tuhan pasti udah menyiapkan satu perempuan terbaik untuk mendampingi kakak. Yang seiman dan satu kitab."

"Begitu juga kamu, Ly. Siapapun laki-laki yang akan menjadi imammu kelak. Dia pasti laki-laki yang beruntung karena mendapatkan kamu sebagai bidadarinya."

keduanya tersenyum tulus.

"Kita masih bisa jadi teman kan, kak?"

Jari kelingking mereka saling bertautan.

"Teman."

Dalam hidup, kalian akan selalu dihadapkan dengan sebuah pilihan.

Antara keimanan dengan sesuatu itu sendiri.

Salah satunya cinta.

Tuhan menguji hambanya dengan kisah cinta beda agama, agar mereka paham perihal prioritas mereka harus memilih Tuhannya ketimbang yang lain.

Karen tuhanlah yang memberi. Karena tuhanlah yang menciptakan.

Tuhan bisa mengambil apapun, kapapun diwaktu yang diinginkanNya.

Kita hanya bisa mengikhlaskan.

Jadi berhenti menangis.

Berhenti mengeluh.

Dan belajarlah mengikhlaskan serta bersyukur

Karena letak kebahagiaan bukanlah berdasarkan apa yang kita peroleh.

Namun berdasarkan keikhlasan dan seberapa bersyukurnya kita menerima takdir itu.

al-qur'an dan alkitab officially end
2018-2019 ©aku-barbie