ㅡorchid tinge.

186 20 8
                                    






Seoul.

Nyatanya, setelah 5 tahun kepergiannya, kota yang telah menjadi saksi bisu segala pahit-manis kehidupannya tidak berubah. Benar-benar masih sama, gedung-gedung besar dan pusat-pusat perbelanjaan di tengah kota, dan langitnya yang bahkan belum menggelap ketika arloji-nya telah menunjukkan pukul 6 sore.

Ia menyesap caramel latte favoritnya. Ah, dia bukan seorang pecinta kopi yang pahit-pahit. Hidup sudah cukup pahit, begitulah pikirnya.

Cintanya di masa lalu? Tentu masih membekas. Itulah tujuan utamanya kembali, mengejar kembali cinta-nya, membuktikan ke pada kedua orang tua cinta lama-nya dan kepada dunia, bahwa ia mampu dan ia siap

mengemban tanggung jawab yang jauh lebih besar lagi.

"Yukhei!" pemuda bersurai pirang itu mengejutkan lamunan pemuda satunya.

"Oh, Yuta?" Senyum sumringah terukir. Yukhei lalu beranjak berdiri, menepuk pundak pemuda satunya, "ayo, ceritakan,"

Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk kembali akrab.

















"Ya gitu, akhirnya dia nerima Jaehyun," jelas Yuta.

"Jaehyun? Kok ga asing,"

"Ya iyalah, lo inget ga, kak? Kepesek lo waktu SMA?"

"Kepsek Jung?"

"Ya, dia anaknya,"

Mantul.

Ara sekarang bersanding dengan anak kepsek.

"Eh," Yuta memotong, "tapi jangan dikira dia anak baik-baik."

Lucas kembali menyesap latte-nya lalu melempar tatapan heran, "maksud lo?"

"Dia terlalu baik malah buat Ara,"

Sip. Dejavu.

"Baru tau gue sumpah Ara demen anak motor,"

"Anak motor darimananya?!" Yuta tersulut emosi. "Jaehyun bukan anak motor!"

"Rokok? Tipikal badboy fanfic, gue muak, bro."

Yuta ngehela napas, "ga usah negthink dulu bisa, kak?"

"LO YANG NGEGAS SAㅡ"

"Jaehyun itu religius, ga kaya lo, kak. Dia rajin bolak-balik panti, ngunjungin anak-anak di sana. Ngasih mainan, banyak lagi. Lo tau? Kemaren gue ketemu dia lagi ngisi kotak amal, tajir, bro. Semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan Ara."

"ㅡTE AYAM." Lucas mendengus, "gue kalah kalo gini. Lo tau dari mana? Stalker ya? Sasaeng ya lo?"

"Enggak, suwer, kak!" Yuta refleks membela dirinya.

"Terus gue harus gimana, dong?"

"Ya ... jadi diri lo sendiri aja, gampang kan? Dia suka yang apa adanya, itu kalo lo mau balikan,"

"Oh ..."

"Dan inget-inget alasan kalian break, sisanya, urusan lo deh, Kak, gue gaada hubungan apa-apa juga."

Oh, kata si mantan satunya lagi.

"Lo punya alamat apartnya doi, kan?"

"Ada kak, nomer baru sekalian ga?"




•••


Tbc gaes^^









synesthesia +lucas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang