Plakkk!
Dia pantas. Dia pantas dapat tamparan dari gadis yang mati-matian menahan tangisnya di depannya.
"Maaf,"
"Maaf? Lo pikir maaf bisa ngebalikin semuanya?!" tangisnya frustasi. "Kalo lo kembali, cuma buat nyakitin gue lagi, pergi. Gue ga butuh orang kaya lo,"
"Gue pulang karena gue mau loㅡ"
"Lo ... lo udah ga panggil gue 'kamu' ... lo kenapa, Khei? Lo kenapa?!"
Ara menghela napasnya lelah, kemudian mendorong pemuda yang baru datang kuat-kuat. "Pergi, gue juga boleh bahagia, kan? Pergi, kalo lo pingin gue bahagia."
"Ara ... "
"B-bilang ... lo liat apa sekarang? Jawab gue!"
Lucas tidak tinggal diam. Langkahnya berangsur mendekat. Jemarinya menelusur pipi yang dibasahi air mata itu kemudian menangkupnya,
"Kamu,"
"gak ... " Ara kembali terisak, "lo lihat warna apa sekarang?" Bulir-bulir air mata kembali menetes dari pelupuk matanya. "Jawab gue!" Buku-buku jarinya meremat erat ujung kemeja si pemuda.
Lucas terdiam, kemudian menggeleng cepat, "gueㅡ"
"Khei, please ..."
Si pemuda menghela napasnya, kemudian menarik gadis itu ke dalam dekapannya.
"Aku cuma lihat kamu, warna-warna itu nyatanya sudah hilang. Mereka memilih untuk pergi, Ara."
"Pergi lo sekarang,"
"Araㅡ"
"Pergi," Ara menghapus air mata yang ada di pipinya, "lo pingin gue hilang dari pikiran lo, kan? Pergi. Lo, gue, pantas dapet yang lebih baik. Yang sama-sama bisa bikin kita bahagia."
"Aku pergi," Lucas mengulas senyum, kemudian melangkah ke luar, "terimakasih, semoga lo bahagia."
Ara berusaha mati-matian mengatur napasnya. "L-lo tahu Jihye, kan? Dia tunangan besok Sabtu, gue harap lo dateng,"
"Oh ... "
"Dan satu lagi, Yuta bohong,"
Lucas membalikkan tubuhnya. "Maksud lo?"
"Bukan Yuta yang bakal nemenin Jihye jadi temen hidupnya nanti, karena ..." Ara berhenti, kemudian melanjutkan, walaupun setiap kata yang meluncur dari kedua bilah bibirnya, begitu berat untuk diucapkan,
"... Yuta yang sama gue, maaf, Khei."
Hanya dengan satu kalimat itu, si pemuda memutuskan untuk melangkah pergi. Kali ini, ia berjanji untuk benar-benar melepaskan matahari-nya. Ara itu ... seperti synesthesia, mati-matian rasanya ingin dilupakan, mati-matian juga rasanya ketika sudah menghilang selamanya.
Lagipula, akan jauh lebih baik seperti ini, tidak ada yang akan tersakiti, tidak akan ada warna-warna kelam yang mengitari.
_____
End.
Synesthesiaㅡ2019
Marshmallowjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
synesthesia +lucas.
Fiksi Penggemar[ COMPLETED/END ] ❝ lo ... sakit, Cas. ❞ ; he sees colors, and called them pretty exactly like her, who stole all of his love, and torn him apart. #53ㅡIMAGINES 190627 baca dulu lah, biar ga salah paham sama descriptionnya hehehe bahasa indonesia! w...