Hari ini matahari bersinar dua kali lebih terik dari biasanya. Tak heran jika sejak tadi ketiga sahabat itu hanya duduk bermalas - malasan dipinggir lapangan. Yap, siapa lagi kalo bukan Yaxuan, Jiaqi, dan Chengxin.
"Panas begini enaknya makan ice cream," kata Chengxin, matanya menatap lurus lapangan kosong di hadapannya.
"Pasti enak," ucap Yaxuan ikut berkomentar. "Aku jadi ingin makan ice cream coklat vanila," lanjutnya dengan wajah sedikit cemberut.
Jiaqi yang sibut mengotak - atik ponselnya melirik kedua sahabatnya sekilas kemudian beranjak dari duduknya.
"Baiklah kalian mau yang rasa apa?" tanya lelaki bergingsul itu.
"Aku coklat vanila! / Aku vanila," jawab keduanya antusias.
"Ok, tunggu sebentar." Jiaqi baru saja berjalan dua langkah namun Chengxin langsung menahanya.
"Qi, tunggu." Alis Jiaqi terangkat heran mengisyaratkan 'Ada apa?' tapi bukanya menjawab Chengxin malah menoleh ke arah adik tingkatnya. "Xuan, biasa kau yang pergi membelikannya?"
"Aku...?" tanya Yaxuan tak kala heran. "Baiklah."
Tak sampai dua menit Yaxuan kembali dengan kantong barisi tiga cone ice cream. Lelaki bermata bulan semakin mempercepat langkahnya tak sabar untuk menikmati ice cream miliknya.
Dilihatnya kedua gegenya masih disana, duduk di tempat yang sama. Sedang tartawa kecil sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang menyenangkan.
"Ge-" Yaxuan yang baru saja hendak berlari menghampiri keduanya namun seketika lelaki itu menghentikan langkahnya, sembari menatap ke dua gegenya dari kejauhan.
Di sana Chengxin terlihat sedikit menunduk dengan Jiaqi yang setia menyelus pucuk kepala Chengxin lembut.
Bohong kalau Yaxuan tak cemburu. Ya, sebenarnya dia sama sekali tidak cemburu hanya saja lelaki mungil itu menangkap tatapan dan juga senyuman yang sulit di artikan dari Jiaqi.
***
"Maaf sekali aku benar - benar tak bisa ikut," kata Jiaqi, memelas.
"Tak apa aku bisa pergi dengan Yaxuan," kata Chengxin. Yaxuang mengangguk setuju.
Setelah jam sekolah berakhir ketiganya berencana mampir ke toko buku namun karna ada rapat klub dadakan, Jiaqi tak bisa ikut.
"Hati - hati di jalan kalau sudah sampai rumah chat aku. Ini berlaku untuk kalian berdua," kata Jiaqi keduanya menganguk mantap.
"Baiklah kita bergi duluh. Yuk xuan," ajak Chengxin keduanya berjalan beriringan meninggalkan Jiaqi yang masih menatap punggung keduanya dari kejauhan.
"Hari yang panjang," Chengxin berkomentar membuka pembicaraan keduanya.
Yang lebih muda tersenyum kecil. "Ya, hari ini terasa lebih lama dari hari lainnya."
Chengxin terkekeh pelan mendengar ucapan didinya. "Tentu saja. Hari ini awal musim panas. Di musim panas matahari terbenam lebih lama dari musim lainnya."
"Hehe aku lupa, ge." Kekeh Yaxuan, menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Mau tahu sebuah rahasia?" kata Chengxin. Yaxuan mengangguk pelan, matanya memperhatikan sang gege serius.
"Hari ini, aku baru saja mengungkapkan perasaan ku." Langkah Yaxuan terhenti begitu juga senyum manis yang terpancar di wajahnya hilang sempurna.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love || Qixuan✔
Fanfiction"Yaxuan, let's stop being a friend." . . . Short story. Dari dari keseluruan cuman ada 7 chapter. Castnya make cpl fav aku di TYT, Jiaqi x Yaxuan. Bromance. Konflik sederhana bahkan mungkin gak berasa. Aku gak tega ngasih Yaxuan konflik yang berat :...