To Hold Back

302 40 3
                                    

"Uwaa... uwaa...." Entah sudah keberapa kalinya Yaxuan berdecak kagum dengan pemandangan di hadapannya. Keramaian festival tahunan yang terkenal dengan beragam jajanannya.

"Gege aku mau mochi," pinta Yaxuan. Tangan kecilnya menarik lengan kaus yang Jiaqi kenakan.

Yang lebih tua menatap sang didi dengan senyum yang melekat di wajahnya. "Karna aku sedang berbaik hati ambilah sepuasmu. Aku yang traktir," ucap Jiaqi. Yaxuan memekik senang.

"Xie xie, ge." Tanpa basa - basi Yaxuan berlari kecil menghampiri tiap stan yang menjual jajanan kesukaannya. Mulai dari mochi, permen apel, roti coklat, dan banyak lagi.

"Kau senang?" tanya Jiaqi. Yaxuan yang sedang sibuk dengan kegiatan makanya menoleh singkat.

"Sangat^^" jawabnya tak lupa memberi senyum terbaiknya.

Yang lebih tinggi ikut tersenyum. Tangannya bebas mengacak surai lawan bicara. "Makan yang banyak agak kau bertambah tinggi," ledeknya.

Yaxuan berdecak kesal sembari melemparkan tatapan membunuh. Ingin sekali Yaxuan menendang betis lelaki itu. Untung saja moodnya dalam keadaan baik, jadi lelaki manis itu lebih memilih tak menghiraukannya.

"Permen kapas!" ucap Yaxuan antusias. Mata beningnya menatap beberapa permen kapas yang di pamerkan di sebuah stan yang tak jauh darinya.

Si manis berlari hendak ke sana, namun Jiaqi lebih duluh menahanya. Menarik langan Yaxuan pelan.

Mata Yaxuan mebulat, heran. "Jangan jauh - jauh ini sudah malam dan semakin ramai. Kalau kau hilang bagaimana," omel Jiaqi. Yaxuan mengangguk patuh.

Diraihnya salah satu tangan Yaxuan yang tergantung bebas, dibawahnya kedalam genggamanya.

Tangan Yaxuan sedikit lebih kecil dan juga lebih hangat sangat cocok bertautan dengan tangan Jiaqi yang cukup besar namun terasa dingin.

Yaxuan mengedipkan matanya beberapa kali mencoba merespon apa yang sang gege lakukan. Rasanya sedikit aneh, ini bukan pertama kalinya Jiaqi menautkan jemari keduanya namun untuk pertama kali lelaki manis itu merasa gugup karnanya.

Yaxuan cukup mengerti dengan perasaanya terhadap lelaki jangkung yang masih menggenggam erat tanganya itu. Dia tahu perasaannya terbilang lebih dari sekedar mengagumi namun baru kali ini pulah dadanya terasa sesak disaat yang bersamaan.

"Hei, kenapa diam saja. Kau mau permen kapas kan, yuk." kata Jiaqi menyadarkan Yaxuan dari lamunannya.

"Hmm.



Tbc.

Hopeless Love || Qixuan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang