Hopeless

298 44 9
                                    

Disinilah mereka, setelah kedatangan Jiaqi yang tiba - tiba di kelas Yaxuan. Lelaki jangkung itu menyeret yang lebih muda mengikutinya hingga keduanya berakhir di rooftop sekolah.

"G-gege bisa kau lepaskan duluh tangan ku," ucap Yaxuan pelan. Sedikit canggung dengan genggamana Jiaqi pada pergelangannya.

"Oh m-maaf."

Yaxuan terdiam cukup lama begitu juga Jiaqi. Keduanya hanya menatap damai langit jingga di hadapan mereka tanpa niat membuka pembicaraan lebih duluh.

"Ge / Xuan," ucap keduanya bersaan.

"Kau lebih duluh," kata yang lebih tua. Yaxuan  mengangguk, tersenyum simpul.

"Soal sore itu, aku minta maaf," ucap Yaxuan liri. Tak berani menatap langsung sang gege.

"Tak masalah, bukannya kita tak perna tahu pada siapa kita akan jatuh hati. Jadi itu bukan salah mu, malah aku yang seharusnya berterima kasih...." ucapnya. Yaxuan reflek menoleh menatap tanya lelaki jangkung di sebelahnya itu.

"...karna kau sudah menyukai ku," lanjut Jiaqi tersenyum tulus. Begitu juga Yaxuan yang tak bisa untuk tidak menahan senyumnya. Apa mungkin perasaanya berbalas?

"Dan juga maafkan aku," ucap Jiaqi menarik nafas dalam sebelum melanjutkan perkataan begikutnya. "Yaxuan, let's stop being a friend."

Senyum Yaxuan luntur seketika berganti dengan tatapan tanya dan juga manik yang mulai basa.

"Maafkan aku, aku benar - benar tak bisa melanjutkan pertemanan kita. Semakin lama, ini semakin menyiksa ku." Satu kalimat itu berhasil merobohkan pertahanan Yaxuan.

Yaxuan tertunduk, terisak pelan. Jiaqi yang tak tega meraih tangan Yaxuan lembut, membalikan tubuh mungil itu menghadapnya.

"Aku tak bisa karna aku sangat menyayangi- tidak mencintai mu," lanjut Jiaqi tersenyum tulus.

Tangisan Yaxuan seketika berhenti. Lelaki manis itu terdiam, merespon kembali apa yang baru saja Jiaqi katakan.

"Song Yaxuan, jadilah kekasihku. Aku tak menerima penolakan," ucap Jiaqi yang terdengar seperti peritah. Yaxuan berdecak kesal lalu menganggukan cepat sebagai jawaban.

Jiaqi menangkup wajah kecil Yaxuan,  menghapus jejak air mata di kedua pipinya. "Maafkan karna membuatmu terkejut seperti ini," ucap Jiaqi dibalas dengan senyuman manis dari Yaxuan.

Lelaki berginggul itu ikut tersenyum lalu menarik pinggang Yaxuan mendekat ke arahnya namun dengan capat Yaxuan menghentikannya.

"A-apa yang akan kau lakukan, ge?" tanya Yaxuan was - was.

"Memeluk mu." Jawab Jiaqi jujur, berhasil membuat kedua pipi Yaxuan merah padam.

Plak.

"ARGH, kenapa kau menjitak ku?" tanya Jiaqi heran dengan Yaxuan yang tiba - tiba menjitaknya.

"Siapa suruh kau memeluk ku," kata Yaxuan bepura - pura kesal.

"Tapi aku belum memeluk mu. Lagian apa salahnya aku memeluk kekasih ku sendiri."

"Kalau kau itu salah besar. Akan ku laporkan pada bibi kau berani mengganggu ku," omel Yaxuan mencari alasan. Jujur saja lelaki itu gugup dengan tindakan Jiaqi yang menurutnya tiba - tiba itu.

Jiaqi yang menyadari kegugupan Yaxuan tersenyum jail. Dengan cepat ditariknya kedua pundak Yaxuan hingga lelaki mungil itu jatuh ke pelukannya.

"Gege lepaskan," ucap Yaxuan namun tubuhnya tak berkata demikian. Buktinya lelaki manis itu tak meronta sama sekali.

"Tidak mau," jawab Jiaqi memeluk erat tubuh mungil dalam dekapannya.

"Gege bagaimana kalau ada yang lihat."

"Tak akan."

"Ge... bagaimana dengan Chengxin gege?" Jiaqi perhalan meleaskan pelukanya sembari menatap Yaxuan penuh tanya.

"Bukanya Chengxin gege menyukai mu," lanjut Yaxuan sedikit murung.

"Kata siapa? Sepertinya kau salah paham," kata Jiaqi santai lalu kembali memeluk sang didi sembari menghujani surainya dengan kecupan kecil.

"Gege-"

Tidak mau."

END.


Tapi boong 😜 hehe gak deng udah end beneran kok. Makasih udah ikutin story ku dari awal 😊😇

Ada bonus + special chp 😱😱 di next chp

Hopeless Love || Qixuan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang