0

528 80 10
                                    

Daegu, 2000.

Steinway & Sons terpajang apik dan bersih di salah satu sudut ruangan. Chandelier dengan cahaya kekuningan tergantung bebas di langit-langit, memberi kesan yang mewah dan elegan.

Clair de Lune mengalun dengan indahnya, menyentuh rasa bocah cilik yang tengah memainkannya itu. Kedua mata laki-laki berkulit putih pucat itu tertutup rapat karena terbawa oleh permainannya sendiri.

"Apakah benar seperti ini?" Ujarnya.

"Yoongiku sangat berbakat sekali."

Wanita paruh baya yang duduk di sebelahnya itu meletakkan tangan di atas kepala Yoongi, mengelusnya perlahan membuat sang bocah tersenyum lebar.

"Berjanjilah pada ibu, bahwa besok kau dapat bertumbuh besar menjadi seorang seniman. Berjanjilah, bahwa kau akan terus hidup dan menyuarakan cinta dengan seni."

"Aku berjanji. Ibu akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini."

Dok, dok, dok!

Tak lama setelahnya, sebuah bunyi ketukan menginterupsi percakapan keduanya. Sang ibu pun meninggalkan Yoongi yang masih tersenyum untuk membuka pintu.

Dua figur otoritas yang ada di depan wanita itu nampak angkuh, yang satunya dengan mata yang berkantung hitam itu menambah kesan yang buruk baginya.

"Im Aera-ssi," lelaki buncit itu mengeluarkan secarik kertas.

"Kami dari kepolisian, Anda akan ikut kami ke Kantor Polisi atas tuduhan penggunaan narkoba."

Kini borgol terpasang di tangan Aera, ia merasakan dinginnya ketidak adilan ini.

"Ibu? Ibu pergi kemana?"

Yoongi kecil mendekat pada sang ibu, menarik jaket tipis yang dikenakannya. Melihat Yoongi kecil di pelupuk matanya, Aera tak tega apabila ia harus besar seorang diri dalam kurun waktu tertentu.

"Tunggu ibu pulang, nak. Ibu akan pergi sebentar dengan paman-paman ini. Yoongi anak baik, bukan? Kau akan menunggu ibu disini 'kan?"

Yoongi kecil mengangguk, "Ibu takkan lama, sayang. Ayahmu selalu berkata bahwa penantian adalah bentuk ketulusan abadi. Yoongi tulus terhadap ibu 'kan?"

"Ibu ... aku akan sangat rindu padamu."

Aera mengangguk, "Geurae. Mari kita bertemu lagi suatu hari, Yoongi-ya."




Hey guys! Welcome to Nightshade

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hey guys! Welcome to Nightshade.

Kali ini Yuri gak sendirian, ditemani ihanjihani alias augustvevo juga dalam menggarap story ini.

Follow juga Instagram karakter dalam cerita ini @heesun.joo dan @dt.suga93 ya! Karena kedepannya akan ada banyak clue teori dan spoiler dari chapter-chapter berikutnya!

NB. Tebak yuk, siapa yang membuat prolognya? Yurikah? Hanikah?

NightshadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang