(Ina) 4. JOLENE [Singto/Krist - Singto/Ohm]

653 37 4
                                    

Flashback #1 : Ospek

"Kalian terlambat 10 menit! Push-ups 10 kali untuk 1 menit-nya! Mulai!"
Aku masih sanggup melakukannya hingga hitungan ke 58. Wajar saja, gymnastic adalah temanku saat malam. Tapi untuk mencapai 100, kurasa aku akan pingsan.

"Phi, maaf! Saya sudah tidak kuat!" Aku mengundurkan diri pada hitungan ke 74. Cukup! Mataku sudah berkunang- kunang, peluhku pun sudah memenuhi kemeja. Dan kata Off, wajahku sudah sangat pucat pasi. Kulitku memang cerah, tapi yang kali ini seperti mayat!

"Kau itu lelaki! Masa 100 kali saja tidak kuat, sih?! Dasar lemah!" Puimek berhenti seraya meneriakkan angka terakhir. Hal itu membuat si sombong ini semakin tinggi bicaranya, "lihatlah! Dia yang wanita saja sanggup! Lemah!" Puimek kembali berhitung. Memulainya dari 75, seorang hazer mencoba menyuruhnya berhenti, tapi lagi-lagi ia menyelesaikan angka 100, lalu ia berdiri sejajar dengan si sombong Ohm.

"Aku sudah menyelesaikan hukuman milikku dan miliknya. Tolong lain kali, kalau kau tidak tahu situasi, jangan menganggap remeh orang lain! Kau hanya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum hari ini. Bodoh." Puimek menarikku yang masih terduduk, membawa paksa aku ke ruang kesehatan. Off dan Jane mengikuti dari belakang, karena kami tak akan pernah mau dipisahkan.

Apa yang dikatakan Puimek tadi benar. Dia mana tahu dan mana mau tahu apa urusanku sebelum maupun sesudah kegiatan ospek! Kemarin, setelah seharian kami berlarian di bawah terik matahari, manager-ku menelepon untuk photoshoot model sepatu terbaru dari brand ternama di Perancis. Aku benar-benar lelah saat itu! Hingga akhirnya photoshoot dimulai pukul 10 malam, dan berakhir pukul 2 pagi. Sedangkan si sialan Ohm menyuruh kami berkumpul pukul 6 pagi! Aku bahkan tidur tidak sampai 2 jam! Kalau saja tadi pagi Puimek tidak muncul di depan wajahku dan memercik air, mungkin aku sudah bolos saja!

Dan dia seenaknya memakiku di depan anak seangkatan, mengataiku lemah dan kalah dari seorang wanita?! Dude! Puimek bahkan bukan sekedar wanita! Dia itu wanita super kalian harus tau! Berbagai macam olahraga yang dapat kalian hafal dalam kepala kalian, sudah ia kuasai sepenuhnya! Dan kau masih bisa bilang dia adalah wanita?!

But whatever! Yang kutahu, aku harus membalaskan dendamku dan membuat si sialan Ohm lebih malu daripada diriku saat ini!

...

Flashback #2 : pub

Setelah ospek berakhir, kami berempat memutuskan untuk pergi ke pub. Malam itu, entah Dewi Fortuna sedang berpihak padaku atau apapun itu, aku melihat p' Singto dan p' New sedang duduk di meja bar. Tidak terlihat menunggu seseorang, mungkin memang berencana hanya berdua kesini. Minuman yang dipesan beralkohol tinggi.

Aku menyenggol lengan Off dengan sikuku dan menunjuk kedua senior tadi dengan ujung daguku. Tidak hanya Off, dua anggota lain —Puimek dan Jane— turut memutar sedikit kepala mereka kearah yang kutunjuk. Hanya beberapa detik, kemudian kami saling berpandangan dan menganggukkan kepala.

Dan seperti apa yang kalian duga dan pikirkan, seseorang yang memang sudah kami incar langsung jatuh ke dalam pesonaku dan membawaku pergi ke tempat yang akhirnya ku ketahui sebagai kondo miliknya.

Entah berapa kali aku harus sujud syukur untuk kejadian malam ini, tapi kalian harus tau, tempat itu bahkan tepat berseberangan dengan kondo milikku.

...

Flashback #3 : kamar seberang

"Dasar jalang! Tidak tahu malu! Beraninya kau!" Tubuh lemah setengah nyawa itu masih sanggup berteriak didepan wajahku sambil mengusap air matanya. Ia mencoba meraih leherku untuk dicekik. Sayangnya, aku dapat menepis tubuh lunglainya dengan mudah. Melewati tubuhnya yang kini tersungkur di samping kiriku, aku membuka pintu di seberang kamar tempatku tadi malam menginap. Isak tangis serta beberapa caci-makian masih dapat kudengar dibalik tawaku yang mungkin sedikit menggema pagi-pagi buta itu. Aku melihatnya sekilas. Memandang rendah sama seperti yang ia lakukan padaku beberapa waktu silam. Aku berhasil membalasnya.

SONGS OF US [SOTUS THE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang