SONGS OF US [SOTUS THE SERIES]

-VOICE FROM PLUTO (2nd PART)-

TO BE FUCKIN HONEST...... gue gatau ini harus di taruh dimana... so I'll just drop this shit here.
SUMPAH, SERIUS. Isinya gaada hubungannya sama lagunya Perawat yang jadi OST ONS. GAADA.
Lagunya enak, innocent, apalagi yang buat.

Part 1 nya di peach0206

yaudah enjoy (:

...

Arthit duduk di kursi goyang kesayangannya malam ini. Kongpob sudah lebih dulu menyapa alam mimpi dikarenakan lelah sepulang bekerja. Langit malam terlihat cerah, penuh dengan bintang. Ia jadi ingat, dulu pernah ada ditengah-tengah sana bersama Kongpob. Ia mengingat semua detail saat bersamanya. Pertemuan kembali keduanya yang memang dengan sangat sengaja Arthit persiapkan. Karena, entahlah, hanya hatinya dan Tuhan yang tahu kenapa ia berbuat seperti itu.

Kemudian Kongpob yang dengan gagahnya merapatkan dirinya ke pintu salah satu ruang pada pesawat mereka. Bertanya dengan marah, yang hanya bisa dijawab Arthit dengan lembut, karena baginya yang terpenting saat itu adalah menjelaskan segalanya dan mendapatkan Kongpob kembali.

"Ahh, Konghh~ Jang-jangan disini!" Kongpob meremas salah satu bantalan bokongnya yang masih terasa sakit.

Setelah tujuh tahun lamanya tak tersentuh, di Mars adalah pertama kalinya ia disentuh kembali. Permainan mereka cukup lama dan kasar, berefek sampai ke Pluto.

"Aku punya satu keinginan lagi, p'Arthit~" Kongpob menjilat bagian sensitif Arthit, telinga. Ia menurunkan resleting baju kerja Arthit, menelusupkan tangannya ke bagian bawah. Bertemu sesuatu yang mengeras (tapi bukan batu) disana. Ia meremasnya perlahan, menghasilkan desahan kenikmatan dari kekasihnya. Lutut Arthit hampir lemas, dan ia sudah pasrah saja jika seandainya pacar mesumnya akan meminta tubuhnya lagi sekarang.

Kongpob melucuti pakaian Arthit, begitu juga dengan miliknya. Keduanya kini hanya berlapis kain segitiga untuk menutupi genital. Kongpob menarik bagian belakang celana dalam Arthit ke atas, membuat Arthit mengerang, dan mengeras.

Ia kemudian mengeluarkan miliknya, bermain solo sebentar, sambil menatap Arthit yang membuka miliknya sendiri.

Kongpob membalik badan Arthit, dan tanpa persiapan yang matang, keduanya menyatukan diri. Arthit memekik sakit, yang dibungkam Kongpob dengan dua jarinya masuk ke rongga mulut Arthit. Setelah sukses menerobos masuk, dengan sengaja Kongpob menekan tombol 'anti gravitasi'.

Kerja tombol tersebut mati, dan kedua makhluk yang sedang menyatukan diri itu melayang perlahan. Kongpob merapatkan tubuh keduanya, mengarahkan Arthit berpegang pada salah satu pegangan yang ada di langit-langit. Ia mulai bergerak, brutal. Sembari menggempur lubang hangat Arthit yang tetap saja sempit, tangan Kongpob bekerja pada Arthit Jr. agar mereka dapat mencapai puncak kenikmatan bersama.

"Ahh! Ahhh! Ahhnn—Konghh~ aku mau ke-luarhh.. nghhh~" Arthit meracau, tumbukan Kongpob pada prostatnya benar-benar membuat frustasi.

"Keluarkan sayang! Keluarkan baby! Biarkan mereka terbang bebashhh!! Aghhh!!" Kongpob mengeluarkan cairannya di dalam, sedangkan Arthit melenguh panjang dengan cairannya ikut melayang-layang bersama keduanya. Sebagian yang muncrat terlalu kencang, menempel pada langit-langit ruang kontrol.

Kongpob mengeluarkan miliknya, spermanya melayang-layang menyusul milik Arthit. Ia berusaha turun untuk menekan tombol tadi. Fantasinya benar-benar terwujud. dan ia sangat suka dengan hasilnya!

Setelah tergapai, mereka berdua terhempas ke tanah, dengan cairan cinta mereka menetes-netes dari atas.

Sial! Dengan hanya memikirkannya saja Arthit terangsang. Tidur sepertinya adalah opsi paling baik! Ia menepuk-nepuk gundukan celananya, maaf, mungkin kau harus menunggu hingga pagi. Monolognya pada diri sendiri.

"Kenapa harus menunggu pagi kalau bisa sekarang?" Kongpob muncul tanpa busana dari kamarnya.

Malam ini pasti akan panjang😔