01. KAYRA AZ-ZAHRA

967 46 4
                                    

kringggg.....kringgggg

Suara nyaring dari jam beker membangunkanku. Dengan mata masih setengah  terpejam, aku meraba pinggiran tempat tidurku bermaksud mematikan alarm dari jam beker berbentuk kodok.

"Huaaaa." Erangku sambil merenggangkan otot otot tubuh dam duduk diatas tempat tidur. "Selamat pagi alam, selamat pagi para burung dengan suara kicauannya, dan selamat  pagi matahari dengan tugas mulianya memberikan sinar terangkan pada makhluk yang ada dibumi." Dengan senyum simpul aku bergegas kekamar mandi untuk menunaikan kegiatan mandi tentunya hehehe

Sebenarnya waktu shalat subuh tadi pagi aku sudah bangun untuk melakukan shalat subuh dan setelahnya tadarus al-quran. Itu sudah menjadi aktivitas utama setiap pagi sebagai seorang muslim. Meskipun aku bukan muslim yang sangat patuh dengan aturan. Kenapa begitu? Karena aku bukan muslim perempuan yang pada umumnya akan mengenakan hijab yang menjadi ciri khasnya, bahkan aku sendiri untuk sekarang belum berhijab, namun bukan berarti aku tidak ada keinginan, aku tahu menggunakan hijab bagi seorang muslim itu adalah wajib. Hanya saja aku tidak ingin mengenakan itu namun nantinya akan aku lepas lagi.

Bagiku islam bukanlah agama yang akan membuat umatnya merasa kesulitan akan aturan-aturan yang ada, cukup dengan niat kita yang baik tanpa melenceng akan aturannya yang ada saja, aku rasa itu sudah lebih dari cukup.
Dan niatkan perbuatan yang kita lakukan karena Allah swt....

***
Jam 9:00 WKS

"Ara-ya kau kemana saja Pak Kim (bos mereka) tadi mencarimu."

"Maaf aku tadi terjebak macet... Kenapa Pak Kim mencari ku Yerin?" Ara baru saja masuk namun sudah dihampiri teman kerjanya yerin

"Entalah aku tidak tahu. Sebaiknya kau temui dia sekarang! Kau tahukan bagaimana kalau si tua itu sudah marah." Yerin menggidik sendiri membayangkan bosnya yang mengamuk

"Baiklah kalau begitu aku kedalam dulu, nanti kita bicara lagi." Pamit Ara sambil geleng kepala

Tuk...tukkk...tukk

"Masuk"

"Bapak mencari saya?"

"Ohh.... Ara kau sudah datang? Iya saya memang mencarimu... Silahkan duduk."

"Ada apa pak?" Ulang Ara

"Bagaimana dengan rancangan untuk proyek kita yang sedang kamu pegang? Klaen kita sudah ingin melihat rancangannya."

"Masih belum selesai, tetapi akan saya usahakan secepatnya."

"Baiklah... Saya sangat berharap banyak dengan proyek ini. Proyek ini akan membantu banyak orang dimasa depan."

"Iya... Dan saya juga berharap begitu.. kalau sudah tidak ada lagi, saya permisi." Kata Ara

Ruangan pegawai

"Yerin apa bahan yang aku minta kemarin sudah ada?" Tanya Ara pada yerin yang sedang fokus dengan komputer

"Ohh, Sudah. Tadi sewaktu kamu belum datang, sudah aku taro diatas meja kerja mu." Jawab Yerin tanpa melepas pandangannya dari layar monitornya

" Arraseo gumawo."

"Ne."
.
.

"Hei..sekarang kau mau kemana? Bukankah kau baru saja datang?" Cecar Yerin karena melihat Ara sudah membereskan peralatannya dan seperti ingin pergi lagi padahal Ara baru juga datang

"Ohh itu,, hari ini aku tidak akan bekerja disini.... Kau kan tahu aku harus mencari inspirasi, dan satu lagi saat ini aku sedang dikejar dateline proyek kita. So see You tomorrow Yerin, byeee." Jawab Ara sambil melambaikan sebelah tangannya sedangkan tangan satu lagi menyambar tas ransel yang selalu setia ia bawa

"YAKKKK... Kayra enak sekali kau." Teriak Yerin kesal karena dirinya ditinggal.

Taman kota..

Hembusan angin serta kicauan suara burung menambah tenang pikiran Ara saat ini.

Ya Ara sengaja memilih teman sebagai tempat ia menyelesaikan pekerjaannya sekarang. Baginya Taman adalah tempat yang paling bagus, karena disana ia bisa mendapatkan banyak sekali inspirasi hanya dengan melihat orang-orang yang berlalu lalang atau anak-anak yang sedang bermain. Sebab proyek yang sedang mereka garap saat ini berhubungan dengan banyak orang.

Ara tampak fokus dengan laptopnya, ditemani dengan secangkir moccacino dingin dan satu bungkus roti isi.

Namun sayang aktivitasnya itu harus terganggu karena seorang namja.

"Tolong saya..."ucap seorang namja dengan  panik

"Hei kenapa.... Ada apa?" Tanya Ara ikutan panik

"Tolong saya,, saya sedang dikejar-kejar orang... Ayolah nona tolong saya. Saya mohon." Pinta namja itu lagi.

"Baiklah... Sekarang anda duduk disini dan pegang buku saya seperti sedang membaca dan tutup wajah anda, dan satu lagi duduklah dengan santai kalau anda tidak ingin ketahuan." Ara pun dengan ikhlas membantu namja tersebut tanpa tahu dengan pasti apa masalah yang sedang terjadi.

Dan benar saja tak berapa lama stelah itu lewat segerombolan wanita dengan meneriakan nama seseorang, namun Ara tidak terlalu jelas mendengarnya.

5 menit kemudian....

"Sudah aman, kamu boleh pergi sekarang." Kata Ara kembali sibuk dengan laptopnya

"Gumawo nona. Untuk ada nona, kalau tidak, saya tidak tahu lagi bagaimana nasib saya..."

"Aduhhh orang ini apa tidak bisa pergi saja, gak liat apa aku ini lagi sibuk" dumal Ara dalam hatinya.

"Ne.... Sebaiknya anda pergi sekarang sebelum orang yang mengejar anda tadi datang lagi." Terang Ara terkesan terpaksa.

"Ya anda benar sekali..." Jawab namja itu "bagaimana kalau kita pergi makan sebagai ucapan terimakasih dari saya, karena anda sudah menolong saya.. dan sekarang sudah jam makan siang" tawarnya

"Terimakasih atas tawarannya. Tapi saya masih kenyang, dan saya juga ikhlas menolong anda. Jadi anda tidak perlu merasa perlu balas budi. Bukankah menolong sesama orang yang membutuhkan itu adalah tugas kita sesama manusia." Kata Ara sambil menutup laptop dan memasukkannya kedalam tas

***

Maaf ya klo ceritanya agak ngebosenin, soalnya ini ff pertama aku, bru belajr juga bikin cerita, jadi bahsanya masih campur radul. Hehe😁
Jangan sungkan buat kalian yang mau kasih masukan atau kritikan, dan selama kritkan yang kalian berikan tidak menurunkan niat aku buat menulis.

Terimaksih buat yang udah mau liat cerita aku ini.

ASSALAMUALAIKUM KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang