02. PARK JIMIN

452 33 0
                                    

"hyung aku keluar sebentar ya." Ucap Jimin sambil meraik kunci motornya yang ada diatas meja

"Kemana? Jangan lama-lama kau tahukan kita ada latihan hari ini?" Tanya Kim seok Jin atau yang lebih dikenal dengan nama Jin

"Biasalah... Iya aku tahu, nanti aku akan langsung ketempat latihan, kalian bisa pergi tanpa aku."

***
Jimin sampai ditaman, ia langsung mengenakan masker dan topi. Takut- takut akan ada orang yang mengenalinya nanti.

15 menit pertama memang semuanya berjalan lancar, namun ia mulai merasa orang-orang yang ada disana sadar akan siapa dirinya.

Benar saja, tak lama setelah itu beberapa perempuan mulai mengejar Jimin sambil meneriakan namanya.

Tak ingin menjadi bulanan para fans, jimin pun lari sambil memikirkan cara bagaimana dirinya bisa lepas dari kejaran fans yang semakin banyak.

Jimin tidak sengaja melihat seorang yeoja duduk sendiri sibuk dengan layar laptop diatas pahanya.

Dengan buru-buru jimin menghampiri yeoja tersebut, ia tidak memikirkan apakah yeoja itu juga mengenalnya.

"Tolong saya."  Ucap Jimin panik

"Hei ada ini...ada apa?" Ternyata yeoja itu ikutan panik, namun tidak lama

" Tolong saya, saya sedang dikejar-kejar orang." Aku jimin tanpa berbohong "ayolah nona tolong saya,,, saya mohon." Lanjut jimin karena yeoja tersebut masih tampak ragu-ragu.

"Ohhh shit,,,, baru sekali ini aku memohon kepada orang asing, bahkan namanya saja aku tidak tahu." Maki jimin dalam hati

" Baiklah,,, sekarang kamu duduk disini dan pegang buku saya sambil tutupi wajah dengan itu,,,,,, dan satu lagi sebaiknya anda tenang kalau tidak ingin ketahuan." Ucap yeoja itu kembali sibuk dengan laptopnya

Dannnnnnnnnnnnn

"Jimin oppa"

"Oppa"

"Oppa...oppa"

"Jimin oppa"

"Sepertinya yeoja ini tidak tahu siapa aku." Tebak jimin

"Sekarang anda boleh pergi... Saya rasa mereka sudah tidak akan mengejar anda lagi.

"Hah.. iya baiklah. Terimakasih karena nona telah menolong saya." Kata Jimin "bagaimana kalau saya traktir anda makan siang, saya rasa ini sudah jam makan siang.. anggap saja sebagai ucapan terimakasih" lanjutnya

"Terimakasih atas tawarannya. Tapi saya masih kenyang, dan saya juga ikhlas menolong anda. Jadi anda tidak perlu merasa perlu balas budi. Bukankah menolong sesama orang yang membutuhkan itu adalah tugas kita sesama manusia" jawab yeoja itu

"Menarik.... Dia bahkan tidak menginginkan imbalan apapun karena sudah menolongku" lagi lagi jimin berucap dalam hati

"Baiklah kalau nona tidak bisa... Sekali lagi saya ucapkan terimakasih karena sudah menolong saya." Pamit Jimin dan  beranjak dari sana.

***
Allahuakbar...allahuakbar...

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga ini kerjaan... Oh sudah waktunya shalat dzuhur." Karena saking fokus dengan laptop Ara sampai lupa kalau sekarang sudah waktunya shalat dzuhur, terkadang beruntung ia selalu menyetel diponselnya jadwal shalat jadi ia bisa tahu.

"Oke... Sekarang aku harus cari masjid disekitar sini... Kalau harus pulang, kayaknya ga bakalan keburu." Akhirnya Ara memutuskan mencari masjid disekitar tempatnya berada sekarang, dan beruntungnya lagi ternyata tidak jauh dari sama ada tempat makan halal.

Biasanya tempat makan halal, akan ada tempat ibadahnya juga...

20 menit kemudian....

Ara keluar dari tempat makan tersebut dengan wajah yang lebih segar..
mungkin benar yang dikatakan orang, kalau kita rajin berwudhu wajah kita akan terlihat segar dan bersinar.

"Sekarang baru jam 14:00 WKS, apa aku serahkan saja berkas ini? Kan nantinya tidak perlu repot-repot lagi."

Dan Ara memutuskan untuk kembali ke tempat kerjanya.

Tak membutuhkan waktu lama, Ara sudah sampai ditempat kerjanya. Ia bisa melihat Yerin yang masih sibuk dengan beberapa berkas akuntasi ditemani secangkir mocca latte kesukaannya yang gak pernah absen setiap hari. Hehehe

"HEI.. fokus bener kerjanya?" Kejut Ara dengan sedikit memukul meja kerja Yerin.

"Yaampun kau mengagetkan saja... Ada apa lagi kesini?" Ketus Yerin
"Enak ya bisa kerja diluar" lanjutnya sambil memutar kursi kerjanya menghadap Ara

"Ini aku mau menyerahkan berkas yang tadi aku bilang" jawab Ara sambil mengacungkan berkas yang sudah di print.

"Apa kau masih lama, kita bisa balik sama-sama  kamu sudah tidak ada kerjaan lagi.. dan tenang saja aku bakalan tunggu." Lanjut Ara

"Pekerjaanku hampir selesai, yasudah kalau begitu sana antar berkas itu mumpung pak Kim belum pulang." Usir Yerin dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai

***
Hawa dingin mulai berhembus diiringi dengan buliran salju yang mulai bertebaran....

"Hei apa yang kau pikirkan?" Tanya Yerin pada teman kerjanya itu

Ara tersentak dari lamunannya mendengar suara Yerin "oh... Aniya" jawab Ara pelan.

"Kalau punya masalah, kau bisa cerita denganku Ara. Bukankah kau selalu bilang padaku JANGAN KAU PIKUL BEBANMU SENDIRIAN, BERBAGILAH PADAKU." Ucap Yerin meniru kata kata Ara kalau dirinya sedang ada masalah.

" Sungguh aku tidak berbohong... Aku hanya sedang merindukan mereka." Aku Ara

"Berdoalah kalau begitu, smoga mereka disana bahagia." Yerin tahu kalau Ara sudah tidak memiliki orangtua lagi, namun ia belum Pernah melihat Ara sampai melamun seperti tadi.
Sepertinya temannya itu sangat merindukan kedua orangtuanya.

"Bagaimana kalau menginap diapartemenku malam ini, sudah lama kau tak menginap bukan?" Tawar Yerin. Ara memang sesekali menginap di tempatnya "dan aku baru beli album terbarunya BTS loh." Lanjutnya mulai semangat...

BTS adalah boyband kesukaan Yerin, dan Ara sudah sering sekali mendengarkan ceritanya, bahkan Ara tidak habis pikir. Yerin sampai rela uang gajinya habis cuma untuk membeli tiket konser BTS.

ASSALAMUALAIKUM KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang