05

352 30 0
                                    

Tinggal seorang diri membuat Ara belajar banyak hal, belajar saling menghargai dan tolong menolong, apalagi terhadap anak yatimpiatu.

Karena hal itulah yang mendorong Ara mendirikan sebuah komunitas yang diberinama tangan berbagi. Melalui komunitas ini, Ara dan anggotanya sering melakukan kunjungan kebeberapa panti asuhan, dan memberi sumbangan berupa barang siap pakai, makanan, dan uang.

"Ra besok itu kita jadikan ke panti asuhannya?" Tanya Yerin yang masih berkutik dengan kamputernya

"Iya jadi, besok kita kumpulnya diapartemen aku aja, terus bakalan ada yang jemput sama mau ambil barang-barang yang bakalan dibawa kepanti." Jelas Ara yang juga sibuk dengan kerjaannya.

Terdengar suara adzan dari ponsel Ara yang menandakan sudah masuk waktu shalat, dan Ara melirik arlojinya yang memang sudah menunjukkan jam shalat Dzuhur.

“Aku shalat dulu ya, nanti makan siang bareng, oke.” Ucap Ara dan beranjak dari meja kerjanya
Waatoo alyatama amwalahum wala tatabaddaloo alkhabeetha bialttayyibi wala takuloo amwalahum ila amwalikum innahu kana hooban kabeeran

Lantunan surah An-nisa mengalun dengan merdunya dari bibir mungil Ara. Ia memang selalu mengaji setiap habis  shalat dan itu sudah menjadi rutinitasnya.

Surah diatas mengingatkan Ara akan keberadaan anak yatimpiatu, anak yang perlu mereka perhatikan keberadaan mereka, perlu kasih sayang yang barang kali tak mereka dapatkan dari orangtua kandung mereka sendiri.

Setidaknya ia masih beruntung bisa merasakan kasih sayang dari orangtua, meski sekarang tidak lagi.

Bahkan terkadang ada orangtua dengan teganya membuah darah daging mereka. Padahal itu adalah konsekuensi atas perbuatan mereka, kenapa pada akhirnya tak ingin bertanggung jawab, rasanya miris bukan.

Disaat mereka mendapat amanat dari yang kuasa, mereka lalai. Padahal ada orang yang sangat menginginkan keturunan namun yang kuasa masih belum mempercayakan amanatnya untuk orang itu, dan menginginkan mereka sabar.

.

Park jimin tengah sibuk dengan kertas yang didalamnya penuh dengan balok-balok nada. Ia tengah membuat sebuah lagu untuk album terbaru BTS.

Jimin merasakan tepukan pada bahunya dan mendongak menatap siapa yang sudah berani menganggu kegiatannya itu

“Wae?” ucapnya

“Apa kau ikut kita untuk kunjungan hari ini? Kita kemarin sudah membahas tentang kegiatan kita untuk ke panti bukan? Ingat?”

“Aku ingat, bukankah masih ada 1 jam lagi untuka berangkat.” Jimin melirik jam tanganya, mereka perginya sekitaran jam 11:30

“aku hanya mengingatkanmu saja.” Ucap Jin

“Oke.”lanjutnya kembali menepuk bahu Jimin

.

Mobil Van hitam itu sudah penuh dengan kotak yang berisi barang-barang untuk disumbangkan ke panti asuhan.

“Biar aku saja.” Ucap seorang pria jangkung mengambil alih kotak yang terlihat cukup berat untuk diangkat sendiri 

Terima kasih yeol.”

“Tak perlu sungkan Kay, lagian ini itu cukup berat kalau kau angkat sendiri.” Jawab Chanyeol

Ara hanya tersenyum mendengarnya.

Anggota tangan berbagi kebanyakan memanggil Ara dengan panggilan Kay berbeda dengan Yerin. Jadi kalian jangan bingung ya😁😁

“Ayo berangkat, kita udah cukup siang ini.” Seru kyungsoo, si namja cebol dengan wajah imut dan terkadang bersikap kocak

.

Sekarang sudah jam 12:30 KST

“akhirnya sampai juga.” Seru jungkook

“ohhhh kalian.” Seorang perempuan paruh baya tak sengaja melihat anggota BTS yang baru saja sampai didepan gerbang panti asuhan

“Hallo bibi.” Sapa mereka kompak

“Bagaiamana kabar bibi?” ucap jin berbasa basi

“Baik,, kalian baru sampai hah? “
“ne,, sudah lama ya kami tidak datang? Sudah banyak yang berubah. Ohya Bi bagaiamana kabar semuanya?”

“Kalian pasti sibuk,,, semuanya baik. Sekarang mereka sedang bermain bersama anak-anak dari seoul juga.”

“Apa sedang ada kunjungan bi?” sekarang giliran suga yang bersuara

“Iya kamu benar,,, setiap bulan akan ada yang berkunjung, mereka itu komunitas tangan berbagi. Jadi apa kalian ingin menyapa mereka?” tawar wanita itu

.

“Yeol.” Panggil Ara sambil menghampiri chanyeol yang sedang asyik bermain bola dengan anak anak panti

“Iya... Kenapa kay?”

“hmmm.” Ara tampak ragu

Membuat Chanyeol gemas dengan tingkah rekannya itu. Dan sebenarnya Chanyeol sedikit menyimpan rasa kepada yeoja muslim itu. Namun rasa itu ia tutup dengan rapi tanpa ada yang menyadari rasa yang ia tuju kepada Kayra.

“Ada apa Kay? Katakan saja, tidak biasanya kamu seperti ini?” ucap Chanyeol

“bisa minta tolong beli bahan makanan disuper market yang ada diujung? Rencanannya kita yang perempuan mau masakin anak anak makan siang.” Jawab Ara sambil tersenyum.

“Yaampun Kay.” Chanyeol geleng kepala

“tidak merepotkanmu kan? Tapi kalo ga bisa juga gak apa apa?” tutur Ara dengan cepat

“Bisa. Yaudah kalo gitu kamu gantiin aku sebentar ya?” pinta Chanyeol sambil melirik anak anak panti yang mulai menyadari keberadaan Ara “kalian lanjut mainnya sama kak kay ya? Kaka mau keluar dulu” ucap Chanyeol dan langsung mendapat anggukan dari semuanya

“Maaf ya” tutur Ara lagi

“Gak apa apa, kita udah kenal lama, tapi kamu masih saja sungkan...ohya ini bahan bahannya udah kamu tulis semuakan?” tanya Chayeol sambil menunjukkan kertas yabg tadi diberi Ara

ASSALAMUALAIKUM KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang