IV

43 6 0
                                    

Ditengah kepadatan kota Jakarta, Rafa tengah yang mengendarai motornya pelan , sambil mengingat kejadian yang tadi terjadi di sekolah. Dia tersenyum simpul sambil mengingat wajahnya yang tadi kaget saat melihat Rafa dan Bu Junia sedang berpelukan.

"Dia siapa sih,Kenapa bikin gue linglung gini, " batin Rafa

Tapi dalam.sekejap senyumnya menghilang dengan sekejap berubah dan matanya menjadi tajam saat tadi dia mengingat Keyfa yang sedang berkenalan dengan Anin disekolah,

"Gue gk mau ngalah lagi, cukup dulu gue ngalah dan sakit hati, kali ini gue gk mau ngalah, meskipun dia saudara gue" batin Rafa

Dan Rafa mengegas motornya dengan kencang untuk menghilangkan rasa sesaknya saat dia masih mengingat kejadian antar Keyfa dan anin.
Sesaat Rafa sudah sampai dirumah bertepatan dengan Keyfa yang baru saja sampai, Rafa yang tidak peduli dengan kedatangan saudara itu langsung memakirkan motornya tanpa menoleh ke Keyfa, dan untuk kedua kalinya Keyfa menghadang Rafa saat Rafa ingin masuk kedalam rumah.

"Rafa" ucap Keyfa sambil memegang pundaknya

"Lo gak ingat kata kata gue tadi dikantin" Ucap Rafa sinis sambil melepas tangan Keyfa kasar dari pundaknya

"Gue gk peduli raf, gue mau kita gk kayak gini, gue minta maaf" ucap Keyfa sedih

"Lo gak ingat, yang buat semuanya berubah itu Lo, seandainya kalau dulu gue egois, gue gk akan kehilangan dia, anehnya gue nyerahin dia dan percaya ke Lo, tapi bangsatnya Lo ingkari janji ke gue, seandainya waktu bisa diulang kembali gue gk akan nglepasin dia"
"Dan dengan gampangnya Lo minta maaf ke gue, selama gue masih sakit hati gue gk akan maafin Lo, dan satu lagi jangan pernah Lo berbuat baik ke gue, seolah olah Lo gk pernah berbuat salah, karena itu bikin gue tambah benci sama Lo!" Ucap Rafa sinis

"Gue harus gimana, supaya Lo maafin gue Rafa" batin Keyfa

Rafa meninggalkan Keyfa yang masih berdiri di garasi dengan sangat marah,dia tidak mengucap salam saat masuk kedalam rumah dan langsung menuju ke kamar untuk menumpahkan amarahnya. Dia membuka kamar dan langsung melemparkan tasnya di atas kasur dengan sangat keras.

Prang!!

Suara Kaca yang dipukul Rafa sampai pecah dan dia melihat bayangannya di kaca tersebut dengan mata yang sangat tajam, dia tidak peduli dengan tangan yang penuh luka karena jika dia melihat bayanganya dia kembali mengingatkan masa lalunya dengan seseorang yang pernah menghancurkan perasaanya yang tidak lain adalah Keyfa
Rafa kemudian menyudahi apa yang sudah dia lakukan dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tanganya dari darah dan kepingan kaca yang menusuk tanganya


*****
Sesudah mandi , dan hanya memakai kaos oblong dan celana pendek dia keluar dari kamar untuk menemui BI Ratih.

"Bi tolong nanti bersihin kamar Rafa ya, banyak serpihan kaca "ucapnya setilah sampai dimeja makan

"Kok bisa banyak kaca mas, aduhhh tangan mas Rafa kenapa??" tanya bi Ratih panik

Rafa menatap lembut bi Ratih
"Gpp bi cuma kecelakaan kecil udah Rafa obatin tinggal ngasih perban"

"Iya mas, nanti bibi bersihin lain kali hati hati mas" ucap BI Ratih

Rafa pun mengangguk sambil tersenyum "Bibi masak apa"

"Kayak biasa mas"

Rafa pun mulai memakan makanan yang sudah tersedia di meja makan dengan sangat tenang.

" Mas Keyfa kok belum turun dari kamarnya ya mas" tanya Bu Ratih

Yang ditanya hanya diam dan mencoba tidak peduli dengan pertanyaan Bu Ratih

Confused SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang