kutukan terbuka

238 5 0
                                    

hari pengampunan yang ditunggu-tunggu telah tiba untuk negeri khayangan dari para dewa. semua orang bersorak gembira, disetiap sudut kota penduduk negeri khayangan berpesta, menari dan bernyanyi, ditengah sedang asyik berpesta datang lah segerombolan burung melesat diatas kota yang disertai cahaya yang berwarna warni di belakang ekor burung tersebut. Seketika burung-burung itu menjatuhkan lembaran-lembaran daun surga yang berbalut emas, didalamnya terdapat pesan seluruh penduduk negeri khayangan untuk berkumpul di alun-alun pusat kota.

setelah lama menunggu di alun-alun kota, dewa yang membuka kutukan belum juga datang,dalam keriuhan nampak dua pelayan di depan sebuah  magicshop, tubuh mereka separoh manusia dan kepalanya berbentuk kuda nil yang ada di bumi ,mereka sedang bercakap satu sama lain

"aku tidak sabar lagi,kutukan dewa akan hilang dari tubuh kita , kita akan berubah jadi bidadari lagi" kata salah seorang sambil merapikan pakaiannya

"aku juga, aku telah menderita dengan kutukan ini tapi utusan dewa itu belum juga datang" jawab teman sebelahnya.

tiba-tiba melesatlah sebuah cahaya disertai angin kencang di atas  semua orang, semua orang menutup mata dengan tangan karena silau, setelah cahaya itu hilang nampak berdiri seorang utusan dewa yang berdiri di atas onggokan awan penuh dengan kilat meletup keluar dari awan tersebut. ia memegang sebuah tongkat setinggi bahunya yang berapi-api, di sekilingnya burung-burung emas bertebangan di atas kepalanya. dan memulai pidato

"wahai seluruh penduduk negeri khayangan, hari ini saya akan menyampaikan kabar baik untuk semua penduduk negeri khayangan. selama seribu tahun lamanya negeri khayangan telah dikunci oleh sihir maha dewa, hari ini sihir itu akan di buka serta penduduk yang mendapatkan kutukan akan di ampuni" semua orang bersorak dan bertepuk tangan.

"sesuai dengan surat perjanjian yang di tanda tangan oleh the quen of the angel  (ratu para bidadari) ratu Gospelia yang mulia di surga seribu tahun yang lalu".sambil menundukkan kepalanya kepada ratu dan melanjutkan pidatonya

"ampunan dari maha dewa telah tiba tapi dengan syarat tidak ada pembangkangan di kemudian hari kepada maha dewa. dan hal yang terpenting yang harus di ingat untuk seluruh negeri khayangan bahwa dengan terbukanya tameng sihir para bidadara dan bidadari boleh turun ke bumi, dengan syarat para bidadara dan bidadari tidak boleh berhubungan dengan manusia yang telah dilakukan oleh para penghianat pendahulu kalian. pada zaman holostesa (zaman kebebasan untuk mengunjungi bumi) banyak terjadi penghianatan, kecerobohan, kebodohan bangsa khayangan di bumi, serta mengabaikan peraturan mahadewa.


sesaat kemudian dewa tersebut melemparkan tongkatnya ke sisi luar khayangan,memancarlah cahaya putih yang berpijar yang sangat menyilaukan mata, setelah cahaya itu hilang semua orang menoleh ke langit , rasi bintang yang selama ini tidak terlihat dari negeri khayangan tiba-tiba terlihat. mereka yang sebelum kena kutukan dari para  dewa telah berubah dalam keadaan semula menjadi bidadari yang cantik dan ayu. semua orang bersorak gembira dan hanyut dalam kegembiraan.

satu bulan kemudian..

Di suatu malam yang tenang, bulan purnama penuh, ribuan bintang menari di atas langit, di sebuah istana kecil di sudut kota tujuh bidadari bercakap-cakap membahas perjalannya ke bumi

"Kalau sampai di bumi apa yang akan kamu kerjakan rukmini" tanya salah seorang bidadari ke teman sebelahnya.
"Entah lah, aku akan bermain bersama-sama burung disana" jawab rukmini

"Kalau kamu sahara ? rukmini melanjutkan
" aku akan memakan buah-buahan bumi. aku suka apel..hihi ..jawab sahara santai
"Aku juga"jawab salah seorang temannya sedang asik memainkan alat musik di ruangan itu dengan sihirnya

"kalau kamu lelena"  tanya rukmini kembali

" aku belum tahu,tapi aku ingin melihat negeri khayangan dari sana" jawab lelena di pintu jendela sambil melihat bintang di sisi langit

BIDADARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang