hari yang paling di tunggu Reza dan teman-teman untuk menaklukkan bukit Muara kuning pun telah tiba. tepat minggu pagi jam 5 mereka berangkat dari stasiun tabing di padang, setelah peluit di bunyikan oleh salah seorang petugas stasiun, kereta yang mereka tompangi melesat dengan tenang sekali, mereka berlima duduk di dalam sebuah gerbong sambil asik mengobrol..
" guys guys. menurut cerita dari masyarakat di sana , di sisi timur bukit muara kuning ada telaga biadadari..di sana juga terdapat taman bunga dan buah-buahan yang sangat lebat dan tidak tau siapa pemiliknya. bagaimana kalau kita ubah saja rute perjalanan gimana? kalau kita bisa kesana ,nggak kebayang deh, ini perjalanan kita yang tak bisa kita lupakan. tanya Gito kepada temannya sambil melihat peta di tangannya.
"lah mulai" kata Reza sambil membuka penutup mukanya
"begini ya , tidak ada bukti yang konkrit bahwa di sana ada telaga , taman bunga, buah-buahan dan sebagainya seperti yang lo katakan tadi. its just mite..reza melanjutkan.
"iya di tambah lagi, belum ada orang yang pernah kesana, di sana ada tebing curam dan hutan lebat, juga binatang buas tentunya." Bayu menambahkannya.
"kalau masalah hutan lebat, tebing curam, udah berpuluh yang kita taklukan kan man. perlengkapan kita lengkap kok. yang paling gue buat penasaran ni ye..cerita salah seorang kakek di sana, pas gue ngurus surat izin kemaren sama Gito. telaga tersebut adalah tempat mandi bidadari cuy..kata Dimas sambil meyakinkan kan Reza dan Bayu untuk merubah rute mereka.
"hahahha, bidadari.., mana ada bidadari zaman sekarang bro, kebanyakan banyak nonton film lo..kata reza sambil tertawa
"begini saja, bagaimana kalau kita voting menentukan rute kita..kata gito melanjutkan perdebatan itu
"oke setuju" lagi pula kita udah sering manjat tebing , bosan tau, kita buat perjalanan kita yang lebih menantang. jawab Dimas.
kemudian akhirnya melakukan voting berlima akhir nya suara reza sama bayu kalah karena mereka bertiga , Gito, Dimas dan Andre sepakat merubah rute ke telaga bidadari.
" gue nggak mau tau ya, di tengah perjalanan lo pade merengek semua, di sana aksesnya sangat sulit dan banyak binatang buasnya ." kata Bayu dengan kesal
"siap bos" mereka bertiga menjawab secara bersamaan
sekitar jam 6 pagi mereka telah sampai di kaki bukit Muara kuning untuk melanjutkan perjalanan mereka..
"ingat ya sesuai peta setelah kita menempuh ladang masyarakat, sekitar 3 km kita menempuh batuan cadas yang sangat licin. padang safana yang luas dan hutan lebat. saya harap semua untuk berhati dan saling membantu, seperti biasa kita berdoa dulu, supaya tuhan menjaga kita di perjalanan.
setelah selesai berdoa, mereka memulai perjalanan dengan penuh semangat, setelah melewati ladang masyarakat di kaki bukit akhirnya mereka menemukan batuan cadas yang sangat licin dan tebing-tebing berbahaya, menurut mereka, ini adalah perjalanan yang amat menantang, tapi kesigapan dan pengalaman mereka bertahun di hutan dan alat-alat yang memadai selama satu jam mereka melewati tantangan tersebut, sekitar pukul 7 pagi mereka sampai sebuah hutan safana yang sangat luas, sejauh mata memandang hanya ada padang yang meliuk-liuk diterpa angin yang dinamakan bukit teletubis, mereka berlima beristarahat di bawah sebuah pohon rindang dan sarapan disana, setelah melepas penat mereka juga mengabadikan beberapa moment dengan berlatarkan padang yang sudah menguning.
kemudian mereka melanjutkan perjalanan, dan akhirnya tibalah mereka di bibir hutan yang sangat lebat dan mengerikan.
"Wah.. Hutannya lebat sekali, lihat gelap semua.. Kata bayu sambil mengusap peluh di dahinya
" namanya juga hutan lebat, ini baru perjalanan yang sangat menantang, keluarkan saja senter kalian guys. kata Andre dengan semangat sambil mengeluarkan senter dalam tasnya
"Yang terpenting kita waspada saja, jangan ada yang berpisah, kita buat barisan" jawab Reza mengingat temanya
Mereka semua berangkat dengan penuh waspada, melihat hutan yang sangat menyeramkan keringat dingin mereka keluar seketika , dimana-mana hanya ada pohon pohon menjulang tinggi di penuhi dengan lumut dan akar akar besar yang menjulang kesana kesini melilit apa yang di laluinya, ditambah mencekam Cahaya matahari sedikitpun tak mampu tembus ke dalam hutan karena kabut yang sangat tebal yang membatasi pandangan mereka.
" wajar kabutnya tebalkan masih pagi" kata Andre sambil mengarahkan senternya ke sisi hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIDADARI
FantasyPada zaman dahulu dongeng tentang bidadari dan negeri khayangan sangat banyak dibeberapa daerah Indonesia. dongeng ini sangat melegenda di kalangan masyarakat seperti kisah Jaka Tarub dan 7 bidadari di pulau Jawa dan kisah malin deman dari pulau Su...