'unclear feeling'

21. Pengakuan

"maaf, ini siapa?" tanya Nadia dalam chat

"Alena" jawab nya.

"kau?!" kata Nadia

"kenapa? Takut?" jawab Alena

"justru aku yang seharusnya bilang itu" jawab Nadia

"ada apa dengan mu? Sehingga kamu membuat rencana ku gagal" -Alena

"justru, lagi lagi aku yang harus nya bilang itu kepadamu, ada apa dengan mu? Sampai kau harus mengubah nilai mu itu? Kau tidak percaya diri? Sehingga harus menyuruh orang lain untuk mengerjakan ini? Kau Merugikan orang lain saja!" -Nadia

"maksud mu?" -Alena

"sudah lah, tidak usah berpura-pura lagi, orang yang kau suruh itu sudah mengaku di depan ku, Adam, dan Miss Aida " -Nadia

"Miss Aida?!" -Alena

"tentu saja" -Nadia

"maksudnya?!" -Alena

"iya, sudah ku laporkan kasus ini di depan guru, siap-siap ya, besok pagi kau akan dapat kejutan" -Nadia

"maksud mu?" -Alena

"sebuah hukuman" -Nadia

______________________________________

School, 9.00 AM

"Nadia, Adam!" panggil Miss Aida dari depan pintu

"ada apa Miss?" saut Adam

"pukul 11, ke ruang guru ya, bertemu miss, ajak Adnan dan Alena juga."

"baik Miss"

10.00 am

"Nadia!" panggil Nara

"iya"

"sini!" ajak Nara dari meja kantin

"apa? Mau cerita hal kemarin?"

"ih, bukan..."

"lalu?"

"aku akan pindah..."

"hah?!, maksudmu?"

"aku juga tidak mau sebenarnya, ini terpaksa"

"apa masalah nya?"

"nenek ku sakit, dirawat di rumah sakit, dan seperti nya ibu ku akan pindah kesana agar bisa dekat dengan nenek, dan bisa mengurus nenek setiap waktu, tante ku seorang dokter, ia tidak bisa berada di samping nenek terus, karena ia sekarang ditugaskan diluar kota"

"kau serius?"

"maaf ya Nad, aku janji kita akan terus berkomunikasi"

"terus terang, aku tidak setuju"

"aku juga tidak, apa kau berani mengatakan ini kepada ayah ibuku?"

"t-tidak"

"itulah, aku juga tidak bisa mengelak"

"kau sampai kapan disini?"

"akhir semester"

"padahal, kita tinggal 1 tahunan lagi lulus bersama"

"ya, kau benar"

Nadia mulai meneteskan air mata

"jangan seperti itu, nad"

"kau satu-satu nya yang dekat dengan ku"

"tapi kau juga bergaul dengan yang lain dibanding aku"

"tetap saja"

"maaf Nad, aku membuat hari mu ini menjadi sedih"

Nadia terdiam

"Oh iya, bagaimana dengan Alena? "

" ntah lah, kurasa dia masih belum sadar bahwa masalah ini sudah diketahui banyak orang"

Pukul 11.00

"Alena, Ikutlah Aku"

"kemana?" tanya Alena

"Ikut saja dulu,"

Nadia mengajak Alena untuk ke ruang guru, Adam dan Adnan sudah menunggu di dalam

"Ayo, Masuk" kata Nadia

"ruang guru?" tanya Alena bingung

"Iya, kenapa?" Nadia menjebak

"T-tidak"

Nadia pun berhasil membawa Alena untuk menyelesaikan masalah ini

Pukul 13.00

"Nad, Aku duluan ya, aku buru-buru Maaf tidak bisa mengantarkan mu pulang hari ini"

"Iyaa, tidak apa-apa Dam, Hati-hati ya"

"baiklah, aku harap, semoga senin esok bisa mengantarkan mu lagi kerumah"

"semoga saja, Dam.. Hati-hati"

"Daah.. "

Nadia pun memesan Taxi Online untuk pulang

"kau sudah dijemput?" tanya Nara

"aku pesan Taxi online saja"

"baiklah"

"kau?"

"aku dijemput tante ku hari ini"

"karena?"

"ada acara dirumahnya"

"baiklah, jadi kau akan berlibur dirumah tante?"

"iya, aku akan menghabiskan akhir pekan ini disana"

"begitu ya, semoga kau senang, aku duluan ya Ra" kata Nadia

"iya, hati-hati"

Pukul 15.00

"Nad, tolong tanyakan ke ibu nya Adam ya, Mama ada produk baru apa mau pesan? Lewat adam saja tanya nya" kata Mama

"Oke ma"

Nadia pun bergegas ke kamar dan mengambil Ponsel nya

Adam
Calling...

Adam
Calling... (2)

Adam
Calling... (3)

Adam
Calling... (4)

"Nggak diangkat nih ma"

"ya sudah, coba lagi nanti malam ya Nak, sekarang Nadia kemas baju untuk besok kita pergi"

"Oke ma"

Nadia pun mengemasi baju nya untuk pergi ke bandung 2 hari 1 malam,

Pukul 19.00

"Nad, sudah coba telpon Adam?"

"belum ma, cuma tadi jam 6 Nadia sudah coba beberapa kali dan masih nggak diangkat"

"coba lagi, Nad"

"Iya ma"

Adam
Calling...

"masih tidak diangkat ma,"

"ya sudah, besok saja, sebelum berangkat"

"Oke ma"

"sekarang, Nadia istirahat ya"

"Iyaa ma"