"Daid dicariin kakak kelas nihh!" Ando teriak dari ambang pintu.
Daid yang kaget dengan kehadiran kakak kelas yang kini mengisyaratkan agar Ia menghampirinya langsung pergi keluar kelas. Lalu beberapa dari siswa yang memiliki rasa kepo sampai ubun-ubun langsung merapat pada jendela yang langsung menghadap koridor.
Di koridor kelas 11 hanya ada mereka berdua sembari berdiri berhadapan.
Si perempuan yang menghampiri, namun dia yang gugup sendiri. Segitu mempesonakah pangeran didepannya kini hingga membuat perempuan yang mendapat julukan kakak hits itu gugup dalam diamnya?
"Lo ada waktu?"
"Kapan?"
"Pulang sekolah ke McD bisa?" tanya Diva gugup sembari mengeratkan gemgamannya pada ujung jaket yang Ia kenakan.
"Gue gak bawa uang lebih."
"Gue bawa." jawab Diva sumringah.
"Gue gak bawa motor hari ini."
"Pakai motor gue."
"Segitu pengennya jalan sama gue ya, kak?" Tanya Daid dengan senyumannya.
Diva diam. Tidak tau kalimat apa yang cocok dijadikan jawaban untuk pertanyaan yang dilontarkan Daid kepadanya.
"Yaudah, oke." Jawab Daid.
"Beneran?"
"Lo minta di boongin, kak?"
Diva menggelengkan kepalanya cepat, "Makasih. Nanti gue tunggu di parkiran."
Diva meninggalkan Daid yang langsung memainkan ponselnya. Mengetikan pesan untuk mengabari perempuan yang kini singgah dihatinya.
LINE!
Zeezee :
Jadi jalan?
Aku gak jadi rapat nanti
Daid
PD.Narendra :
Aku gak bawa uang
Motor mau dipake
Besok aja ya
Gapapa?Zeezee :
Iya gpp
SlwD.Narendra :
Besok.Zeezee :
DiusahainD.Narendra :
Besok.;;;
Pulang sekolah yang biasanya Daid isi dengan ngumpul bareng squad bobroknya gak ada hari ini. Sehabis guru Biologi keluar Daid langsung jalan cepet ke parkiran.
Takut calon gebetan nunggu kelamaan. Nyatanya bukan Daid yang ditunggu tapi dia yang nunggu.
Sekarang mereka berdua lagi duduk ditemenin berbagai makanan junkfood yang sudah setengah nya habis. Sudah banyak bahasan yang mereka obrolin.
Seketika Daid diam, fikirannya buyar karena ponselnya mendapat panggilan dari Rezan. Tumben-tumben Rezan mau membuang pulsanya untuk menelpon Daid.
Kok, perasaan gue gak enak ya?
"Diangkat, jangan diliatin doang."
"Rezan."
"Ya diangkat, kali aja penting."
Dengan ragu Daid menggeser tombol hijau pada ponselnya. "Hal---"
"Mohon sorry nih ya, tapi gue gak mau bantuin lo kalau kenapa-kenapa."
"Hah?"
"Gue saranin mending lo pulang dah."
"Hah?"
"Anjrit masih aja budek!"
Daid baru aja mau nanya lagi tapi panggilannya udah diputus duluan. Hemat pulsa apa pelit, sih?
"Ngomong apa?"
"Ngomong---" Daid tersedak kentang goreng. Omongannya menggantung diudara.
Dia panik karna perempuan berambut sebahu kini jalan menghampiri mejanya. Dia Zidny. Perempuan dengan kontak Line Zeezee di ponsel Daid.
Please, ilangin gue dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Singgah dihati
Teen FictionDaid cuma kerdus yang dikasih nyawa, dengan motto: "Gue di SMA cuma mau memupuk mantan" Fase kisah cinta dia, yaitu Stalking - Deket - Pacaran - Putus.