21

67 12 0
                                    

Jinyoung sudah berada didalam kamar rawat nayeon. Nayeon telah sadar dari pingsannya. Nayeon merasakan ada tangan kekar yang mengenggam tangannya. Ia pun berbalik dan mendapati jinyoung yang sedang nematapnya lekat. "Nay,gimana keadaan kamu? Udah baikan atau masih ada yang sakit?" "Aku udah nggak papa nyoung. Makasih yah udah bawa aku ke rumah sakit." Ucap nayeon tersenyum tipis.

Skip

Nayeon sudah keluar dari rumah sakit. Dijemput oleh ji chang wook. "Oppa,hidup nay nggak bakal lama lagi kan? Nay takut oppa. Nay takut belum bisa bahagiain oppa woo bin,oppa jong suk dan juga oppa chang wook." Ji chang wook dengan spontan memberhatikan mobil disamping jalanan dan memeluk nayeon dengan erat. Nayeon telah menangis kecil di dalam dekapan oppanya itu. "Nay,percaya sama tuhan kan? Tuhan nggak pernah bohong sama janjinya. Tuhan selalu janji kan buat membahagiakan setiap ciptaanya. Kamu akan bahagia dan sembuh nay. Ada oppa,oppa woo bin,oppa jong suk dan juga ada jinyoung kan yang bakal selalu ada buat kamu oke? Jadi jangan ngomong kek gitu lagi yah? Semuanya akan baik2 aja." Ucap ji chang wook penuh kelembutan sambil mengusap halus rambut nayeon. Nayeon hanya mengangguk saja dalam pelukan oppanya itu.

Skip

Setelah beberapa hari kemudian, jinyoung mengajak nayeon untuk pergi ke taman. Nayeon dan jinyoung sedang menikmati udara sore segar. "Nay, aku mau nembak kamu untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini kamu harus mau. Aku nggak peduli apapun situasi da kondisinya oke?" "Tapi nyoung,aku kan udah pernah bilang alasan aku nolak kamu. Dan itu akan tetep jadi alasan aku buat nolak kamu." "Meskipun aku udah tau itu adalah alasan bohong kamu buat nolak aku?" Nayeon yang memejamkan matanya kini membuka matanya dan menatap jinyoung dengan tatapan heran. "Maksud kamu nyoung apa?"





Lanjut nggak? Atau sampe sini aja yah?


























































Ehh lanjut deh.

"Aku udah tau semuanya nay. Semuanya termasuk tentang penyakit kamu." Nayeon terdiam dengan tatapan kagetnya. "Ka..kamu tau dari mana nyoung?" "Inget saat aku anterin kamu ke rumah sakit? Saat itu aku tau dari dokter yang nanganin kamu."

"Dan sekarang kamu tau kan apa alasan aku nolak kamu jadi pacar aku? Aku nggak mau jadi cewek yang egois nyoung,yang cuman bisa nyusahin kamu doang,yang cuman bisa bikin kamu capek. Harusnya kamu bahagia sama aku tapi karna penyakit bodoh ini,kamu harus jadi asisten aku yang harus siap kapanpun aku butuh bantuan kamu. Aku nggak mau hubu gan kek gitu terjadi dihubungan kita." Nayeon mengakhiri kalimatnya dengan tetesan2 bulir putih yang mengalir di pipinya itu.

Udah yah? Janjinya udah aku tepatin. Aku sempet2in banget ini buat update

Jangan lupa votement ama comment yah
Biar author makin semangat nulis ceritanya oke?

Thank you
Sekian dari author manis dan cantik tiada tara
#CP

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang