hALO... MAAF YA AGAK LAMA. ehehe. selaamat menikmati
xoxo-shamlia
p.s : mohon doanya ya aku bakal interview sama user di salah satu Big4 Nih. hhehehe. makasih readers :*
-------------------------------------------------------------------------------------------
Alex's Pov
Aku kembali menyodorkan gelasku kepada Victor, memintanya mengisi kembali gelasku dengan Gin. Dan entahlah ini sudah gelas keberapa yang aku habiskan. Tapi kalau kudengar dari suara keluhan Victor dan decakannya, sepertinya aku sudah minum cukup banyak.
"Come on, Lex! Lo nggak bisa seperti ini hanya gara-gara satu cewek. Get a grab, man!"kata Victor yang malam ini menemaniku di lounge favorit kami.
Aku tak menjawab kalimatnya. Dan ketika sahabatku itu tidak juga mengisi gelasku, akhirnya aku menyambar botol Gin di depanku dan meminumnya langsung tanpa menuangkannya ke dalam gelas. Aku tak peduli jika nanti aku harus pulang dalam keadaan diseret ataupun besok aku harus hangover.
"Lagian apa sih yang ngebuat lo jadi separah ini? Lo nggak mungkin kacau begini hanya karena Naya nolak making love sama lo,"lanjut Victor.
"Raka,"aku mengucapkan satu nama yang membuat Victor langsung terdiam. Yah, nama itu memang mampu membuatku, Kevin dan Victor jadi emosi hanya dengan mendengarnya saja.
"Serius? Ngapain lagi dia?"tanya Victor gusar.
Aku hanya engibaskan tanganku sebagai tanda agar Victor tidak membahas masalah ini lebih lanjut. Aku sedang berusaha mengembalikan moodku dan membinasakan emosiku. Membahasnya malah akan membuat semuanya bertambah buruk dan aku tak yakin bisa meredam emosiku kali ini.
"Gue harap lo mulai hati-hati, Lex. You know what I mean,"Victor memperingatkanku.
Aku hanya terdiam, tapi mataku menatap Victor tajam sebagai jawaban 'I-know-what-should-I-do'.
Hah!
Hanya dengan mendengar nama Raka saja seluruhnya bisa kacau seperti sekarang. Berurusan dengan lelaki itu memang tidak bisa ambil langkah sembarang. Kita tak tau apa yang ada di otak liciknya. Rencana-rencananya selalu cerdik dan di luar pikiran. Mengingatnya hanya akan membuatku muak dan mengingat kejadian tujuh tahun lalu.
Sial!
Aku harus segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang bisa terjadi. Entahlah kali ini Raka berperan sebagai kawan atau lawan. Yang pasti, he's a jerk.
###
Naya's POV
Seharusnya aku senang kan kalau Alex tidak pulang ke rumah? Justru dengan begitu kami tidak harus bertatap muka dan bertengkar lagi. Jujur saja aku masih kesal dan marah pada Alex. Tapi, kenapa justru malam ini aku merasa khawatir ketika dia tak muncul di rumah walaupun sudah pukul dua belas malam lebih?
Aku benar-benar sendirian di rumah. Mama Papa baru akan kembali besok. Begitupun Erik dan Evan yang baru akan kembali besok sore. Si Mbok yang biasa mengurus rumah ini sudah pulang sejak tadi sore karena memang tidak ikut tinggal di rumah ini. Ketika makan malam tadi aku hanya makan sendirian dan menyebabkan nafsu makanku hilang seketika. Akhirnya aku hanya menyuap beberapa sendok sup dan beranjak ke kamar.
Tadinya aku berencana langsung tertidur daripada memikirkan Alex. Tapi kenyataannya, justru aku terjaga karena Alex tidak pulang-pulang. Banyak sekali yang ingin kutanyakan padanya jika dia pulang. Aku masih belum tau apa alasan Alex menyuruhku menjauhi Raka. Seharusnya kalau hanya sebagai seteru masa lalu, Alex tak perlu semarah tadi kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TGS 1st - Silly Marriage
RomanceCerita pertama rangkaian The Gentlemen's Series. Kisah antara Naraya Ibrahimovich dengan Alexander Davrio yang melibatkan intrik, dendam, kekuasaan, kepuasan dan hati. Aku tau aku kuat. Aku bisa memimpin perusahaan Papa dengan keahlianku yang pas-pa...