SEVEN

391 31 1
                                    

Jadi chapter ini cerita nya udah di kehidupan nyata ya, bukan flashback lagi.

So...

🎉Happy Reading🎉
______________________________________

Pagi ini aku baru saja terbangun dari tidur ku, dan ternyata aku sedang berada di Rumah Sakit, kulihat di seluruh ruangan ku tidak ada siapa pun.

Aku hendak beranjak dari tepat ku, saat seseorang membuka pintu ruangan ku.

"Ckekle"

Aku sungguh terkejut saat mengetahui bahwa orang itu adalah Mark Oppa, dia tersenyum kepada ku dan menghampiri ku.

"Bagaimana perasaan mu Sana-ya?"

"Gwen, Gwaenchanha Opp,, a" aku hanya bisa menunduk kan kepala ku.

"Apakah aku bisa berbicara sebentar?"

"Nee? Eoh Geurae"

"Aku hanya ingin melurus kan kesalahan pahaman ini Sana-ya. Aku tidak ingin kau pingsan lagi, jadi kau tidak harus menatap mataku"

"Nee" aku masih setia menundukkan kepalaku.

"Jadi setelah kejadian malam itu aku mengalami Amnesia, aku tidak ingat apa pun dan siapa pun. Saat aku siuman, orang yg pertama kali aku lihat adalah Yerin, kemudian dia langsung menceritakan semua kebohongannya dan mengatakan bahwa dia adalah Yeojacingu ku. Dia bercerita kepada orang tua ku bahwa malam itu, setelah pesta sweet 17 mu selesai, aku menyatakan perasaan ku pada nya, dan dia juga membalas perasaanku, tetapi saat itu kau melihat kami, jadi kau ingin membalas kan dendam mu dengan membawa ku ke sebuah kamar.
Setelah mendengar penjelasan dari Yerin, aku dan orang tua ku percaya pada nya, karena kami pikir penjelasan nya masuk akal. Itulah alasan mengapa aku menamparmu saat itu. Dan saat di caffe, aku mencium Yerin karena saat itu ingatan ku belum kembali"

Air mata ku turun begitu saja setelah mendengar penjelasan Mark Oppa.

"Hey, mengapa menangis? Aku ada di sini, tenang lah Sana-ya"

Aku mengangkat kepala ku dan berusaha menatap mata Mark Oppa, tetapi dia langsung mengalihkan pandangan nya dari ku.

"Jangan menatap ku Sana-ya, aku tidak ingin kau pingsan lagi"

"Gwaenchana Oppa, aku ingin mencoba nya"

"Geurae"

Aku berusaha menatap Mark Oppa seperti saat itu, namun kali ini aku melakukan nya dengan penuh Rasa Percaya.

Manik Mata kami saling bertemu.

1 detik

2 detik

3 detik

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1 menit

2 menit

5 menit

Grep~
Mark Oppa memelukku.

"Oppa?"

"Biarkan aku memeluk mu sebentar Sana-ya"

Aku hanya bisa terdiam di dalam dekapan hangat yang sudah lama aku rindukan ini.

30 detik

1 menit

2 menit

"Akhir nya, akhir nya semua nya berakhir Sanaaaa" dia berteriak girang setelah melepaskan palukannya.

"Waeyo Oppa? Apa yang sudah berakhir?"

Aku sungguh tidak mengerti dengan sikap Mark Oppa.

"Tadi uisa-nim mengatakan pada ku, bahwa jika setelah kita bertatapan dan berpelukan selama beberapa menit, tetapi kamu tidak pingsan, itu artinya kau sudah sembuh dari Trauma mu Sana-ya"

"Mwo?!? Jinja? Oppa! Aku sangat senang! Ottoke,, Aku sangat senang!!!!"

"Kemarilah jika kau merasa sangat senang" kemudian dia membawa ku ke dalam dekapannya, lagi.

Deg Deg Deg~

'Mengapa jantung ku seperti ini?'








































______________________________________

Thanks yg masih mau baca ff ku
Neomu Neomu Gomawo-yo 😊

Jangan lupa Vote and Coment 💡

always ❤ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang