Pagi ini adalah pagi yang sangat berbeda untuk seorang Adnan. Berdandan dengan pakain dekil nan buluk, memakai kacamata tebal, dan yah, seorang nerd.
Adnan seolah hari ini menjadi artis papam atas sekolah nya, semua orang memperhatikannya. Namun beda nya, ia tidak di sanjung namun di cemooh. Berbagai cemohan yang di lontarkan kepada nya seolah menjadi angin lalu untuk nya, ia tetap saja berjalan seolah tidak ada apa-apa yang terjadi.
Sekolah sih elit, tapi kok gaya nya kayak anak udik.
Udik ewwhh.
Buluk banget njir kek miper.
Paling beasiswa kemiskinan.
Ngemis kali tuh minta masuk sini, makanya di masukin karna kasian.
Iya yah, kan kepsek nya baik banget.
Gak selevel.
Anak miskin mending mulung aja sono.
Dia anak nya tukang kebun kali, mau ngebantu.
Dan banyak lagi. Adnan memang anak yang kurang peduli terhadap lingkungan nya, jadi apapun yang mereka katakan tetap saja tak berpengaruh pada nya.
Ia tetap berjalan menuju arah kelas nya.
"Eh hay nerd" ujar salah satu teman kelas nya saat Adnan memasuki kelas.
"Kok gue gak pernah liat dia." Ujar siswi yang memakai kaca mata.
"Kan kita emang baru masuk goblok." Balas seorang cowok.
"Oh iya lupa."
"Giman sih lo"
Adnan pun menghiraukan celotehan teman-teman nya, ia lebih memilih menelungkupkan kepala di atas lipatan tangan nya dan, tidur.
Tiba-tiba ada yang memukul meja nya dengan kencang membuat nya sedikit terkejut. Sedikit. Ya, sedikit.
"HEH! NERD! ini tuh sekolah ya bukan rumah! Enak banget lo tidur! Cepet bangun!" Ujar salah satu dari mereka.
Adnan pun membuka mata nya. Dan melihat siapa yang berani mengganggu tidur nya. Sebenar nya ia sangat ingin membunuh wanita di depan nya ini karna sudah berani mengganggu waktu tidur nya, namun apalah daya ia yang sedang menyamar.
"Nih lo beliin gue minum di kantin, cepet!" Ujar perempuan itu dengan nada songong nya.
Sedangkan Adnan hanya menatap uang yang di berikan kepadanya, ia pun segera bangkit dan mengambil uang itu. Lalu beranjak pergi keluar kelas.
"Damian Clarista Elves. That's good." Ujar Adnan. Bukannya melangkah menuju kantin ia malah berbelok menuju rooftop untuk melanjuti kegiatan tidur nya yang sempat tertunda.
----
Masih dalam posisi nyenyak nya, membuat ia tak sadar jika sekarang sudah memasuki waktu istirahat.
Adnan pun mendudukan tubuh nya untuk mengambil nyawa nya yang sempat terbang. Setelah merasa sadar, ia melenggang pergi dari sana untuk menuju kantin mengisi perut nya yang kosong.
"Heh nerd!" Panggil perempuan yang menyuruh nya membeli minuman tadi pagi.
Adnan pun menolehkan kepala nya mencari seseorang yang memangggil nya.
"Hm?"
"Lo tadi gue suruh beli minuman, kenapa malah bolos? Lo ganti uang gue lima kali lipat sekarang!" Ujar cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NERD BOY
Teen FictionIni bercerita tentang lelaki culun yang sempurna, bahkan dari sekedar sempurna. Tinggi, tampan, kekuasaan, kekayaan? Tak perlu di ragukan. Hidup nya yang gelap dan kejam membuat nya seperti menjadi seorang masochist. Betapa gila nya ia saat ia memut...