7. Laras

2K 77 3
                                    

Hari ini Damian berangkat sekokah seperti biasa nya, menggunakan mobile mewah milik nya.

Gila sexy banget anjir.

Cih bitch.

Bidadari club gini nih.

Biasa aja kali sok cantik banget.

Najis.

Sirik banget ye cewek-cewek.

Damian tidak peduli dengan ocehan-ocehan tidak berguna yang di lontarkan pada nya ia hanya berjalan menuju kelas nya.

"Hey nerd." Sapa Damian pada Raka, sedangkan yang di sapa hanya menengok tanpa minat dan tidak membalas.

"Cih najis sok banget, awas lu ya." Ujar Damian lalu menendang meja Raka dengan kencang dan berjalan kembali menuju bangku milik nya.

Raka yang melihat itu hanya tersenyum penuh arti. Di lain sisi, Kennet dan yang lainnya sedang berada di kantin sekolah milik nya.

"Kapan kita bakal pindah?" Tanya Ernest membuat yang lainnya menengok ke arah nya.

"Gak tau sih kata si Adnan suruh tunggu seminggu lagi." Ujar Vano

"Gila apa gak keburu mati tuh anak." Timpal Cesil.

"Lu kayak gak tau dia aja." Balas Kennet yang di balas anggukan oleh semua nya tanda setuju.

---------

Adnan berjalan ke arah kamar mandi, ia ingin membuang pipis yangbsedari tadi sudah ia tahan. Namun langkah nya terhenti ketika ia mendengar suara desahan dari salah satu bilik kamar mandi perempuan, ia yakin bahwa itu adalah Damian. Ia pun segera mengeluarkan handphone nya, dan merekam kejadian itu Adnan tidak bodoh ia menggunakan lubang kunci untuk memperlihat kan wajah Damian, And got cha! Benar saja bahwa itu Damian.

Setelah puas ia pun pergi dari sana, namun langkah nya langsung terhenti saat melihat tema-teman Damian berjalan ke arah kamar mandi perempuan. Ia pun segera mengumpat di balik pintu kamar mandi.

"Si Damian lama banget, ngapain sih tuh anak." Ujar Bulan

"Tau, gak biasa nya dia selama ini." Timpal Lilis.

Drtt drttt drtt drtt

Tiba-tiba saja handphone Adnan bergetar membuat Bulan dan Lilis saling berpandangan ia pun langsung mematikan handphone milik nya.

"Handphone siapa tuh bunyi? Handphone lo Lis?" tanya Bulan pada Lilis.

"Hah? Enggak kok." Ujar Lilis sambil menunjukan handphone nya yang mati. Hal itu pun membuat mereka saling pandang kebingungan.

"Punya cewek lain kali, ini ada dua pintu yang ketutup kan? Mungkin aja salah satu nya." Celetuk lilis.

"Ya.. Mungkin sih." Angguk Bulan dengan ragu.

Adnan yang sudah gerah pun tidak kuat lagi, ia segera memcopot semua penyamaran milik nya. Mulai dari wig, tompel buatan, serta membersihkan wajah nya menggunakan tissue yang selalu ia taruh di dalam saku kantong milik nya tentu saja tidak lupa ia mnyugarkan rambut nya ke belakang dan mengeluarkan baju seragam dari dalam celana. Ia pun segera berjalan keluar dari sana dengan santai.

"Heh kok lo bisa di dalem toilet perempuan! Cabul lo ya!" Ujar bulan sedikit berteriak saat melihat Adnan berada di tempat itu juga. Namun beda nya kini Bulan tidak mengenali bahwa itu adalah Adnan seorang nerd.

THE NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang