Adnan pun berangkat ke sekolah seperti biasa. Tak ada yang istimewa namun ada yang aneh. Saat ia tiba di bangku milik nya bangku nya sangat penuh dengan coretan-coretan yang ia yaking menggunakan lipstick, dan jangan lupakan dengan bau amis dari telur busuk yang bersarang di kolong meja milik nya.
"Heh cupu! Mending lo gak usah belajar di kelas deh, gara-gara bangku sama meja lo, kelas kita jadi bau nih!" Ujar salah satu murid perempuan berambut obre.
"Tau ih bau banget sih." Ujar salah satu murid perempuan yang lainnya.
Adnan pun kembali pergi dari sana, namun saat ia telah sampai depan pintu ia melihat Damian yang tengah menghadang nya di pintu.
"Eh sayang, kok pergi." Ujar salah satu dari mereka, bulan. Ia merupakan salah satu antek-antek nya Damian.
"Yah jangan pergi dong, kan hari ini free class." Ujar damian dengan nada yang sansual.
"Lah emang free class pagi ini dam?" Tanya bams
"Iya kata bu Nining pagi ini free class karna ada duta sekolah yang mau ke sini." Ujar Lilis yang juga merupakan salah satu antek Damian.
"HAY GUYS! PLEASE YOUR ATTENTION." Ujar Damian dengan keras, membuat semua mata yang berada di kelas itu menatap nya.
"Play." Ujar Damian pada ke dua antek-antek nya.
Lilis dan Bulan pun mulai mengambil beberapa barang yang sudah ia siapkan untuk Adnan. Mereka pun mulai mencoret-coret wajah Adnan menggunakan cat tembok entah apa yang ada di fikiran mereka hingga mereka brani mempermalukan Adnan di depan kelas. Adnan pun seolah tak ada perlawanan untuk mereka.
"Pretty boy.." Ujar Damian melihat hasil karya antek-antek nya. Mereka bertiga pun tertawa dengan jahat nya, tak sedikit dari mereka yang merekam momment itu.
Brak!
Seorang perempuan dengan seragam yang sama namun terlihat acak-acak an pun masuk dari luar kelas dan mendorong pintu itu sehingga menimbulkan suara yang kencang.
Plak!
Perempuan itu pun menampar pipi Adnan dengan kencang.
"Lo tuh bego ya!!? Lo tuh cowok masa di permaluin kayak gini lo diem aja! Bales dong!" Ujar perempuan itu di depan Adnan. Sedangkan yang di teriaki hanya menatap lekat mata perempuan itu.
"Heh lo tuh apa-apaan sih!" Bentak Damian sambil mendorong bahu perempuan itu dengan kencang.
"Lo tuh yang apa-apaan! Lo bully dia dengan se-enak nya! Emang nya lo siapa!" Bentak perempuan itu tak kalah keras.
"Gue? Lo gak tau gue!? Gue! Damian Clarista Elves!"
"Ahh, mungkin gue bisa menghancurkan lo dalam sekejap." Ujar perempuan itu dengan nada halus seraya mengerjapkan sebelah mata nya. Ia pun mengambil handphone yang berada di saku rok nya.
Hello.
Ya nyonya muda?
Tolong putus kah kerja sama perusahaan saya dengan perusahaan elvest company.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NERD BOY
Teen FictionIni bercerita tentang lelaki culun yang sempurna, bahkan dari sekedar sempurna. Tinggi, tampan, kekuasaan, kekayaan? Tak perlu di ragukan. Hidup nya yang gelap dan kejam membuat nya seperti menjadi seorang masochist. Betapa gila nya ia saat ia memut...