Kini Adnan tengah berada di rumah yang megah bak istana. Entah lah, teman-teman nya selalu bilang bahwa diri nya memiliki hidup seperti di tokoh-tokoh wattpad yang di dambakan semua orang. Sebenar nya jika ia bisa memilih maka ia ingin memiliki hidup sederhana namun hangat.
"Gue haus." Ujar Adnan bermonolog, ia pun melangkahkan kaki nya menuju dapur.
"Udah pulang lo?" Tanya Kennet berbasa-basi pada Adnan yang tengah minum. Adnan yang melihat Kennet pun menghentikan acara minumnya.
"Hm, bolos?" Tanya Adnan pada Kennet, pasal nya. Ini belum masuk jam pulang sekolah. Jikalau sudah jam pulang sekolah pun biasa nya Kennet tidak langsung pulang ke rumah, pasti keluyuran dulu seperti tuyul kemana-mana, dan pasti nya pulang nya saat larut malam.
"Same like you." Ujar Kennet pada Adnan. Lalu ia pun berjalan ke arah ruang tamu dan menduduki dirinya di sofa di ikuti oleh Adnan.
"Lo bakal terus kayak gitu?" Tanya Kennet pada Adnan tanpa menoleh kan pandangan nya pada Adnan.
Adnan pun melihat ke arah Kennet "maksud?"
"Ya maksud gue, lo bakal terus jadi nerd dengan dandanan yang udik?" Tanya Kennet pada Adnan sambil memperhatikan lawan bicara nya.
"Maybe." Ujar Adnan acuh, lalu kembali memainkan handphone nya kembali.
"Bisa gak kalo lu gak usah dandan kayak gitu, lo cakep, tajir, pinter, keren pokok nya boyfriend-able lah."
"Gak guna."
Adnan pun segera pergi dari sana untuk menghindari percakapan yang ia tau tujuan dari adik nya itu. Ia tau bahwa adik nya tak pernah setuju bahwa ia merubah dirinya menjadi nerd.
Adnan pun kembali ke kamar nya. Ia membaringkan tubuh nya di kasur empuk nya itu, dan tertidur. Menurut nya tidur merupakan salah satu cara paling simple, efektif, dan sempurna untuk menghilangkan stress. Ia akan merasa lebih segar dan enteng, entahlah mungkin lebih fresh.
-----
At 11.00 p.m
Kennet dan yang lain nya tengah berada di sebuah club. Tanpa Adnan dan Cesil. Entah lah ada apa dengan Adnan sehingga ia tak mau datang dengan nya, padahal sebelum nya Kennet telah mengajak nya untuk ikut dengan dirinya ke club. Namun Adnan menolak nya. Sedangkan Cesil? Jelas saja cowok-cowok itu tidak akan mengajak perempuan itu ke sini, meskipun ia tau bahwa Cesil bukan lah perempuan yang polos dan lugu, namun sebagai lelaki tak pantas untuk mengajak seorang perempuan ke tempat seperti ini, tak bisa di bayangkan apa yang terjadi jika Cesil ke tempat laknat seperti ini dan menjadi godaan para lelaki hidung belang di sini astagaa.
"Dance with me?." Tanya seorang perempuan pada Kennet dengan pakaian yang melekat indah yang menunjukan lekukan tubuh indah nya.
"Sure darling. Lets go." Ujar kennet seraya mengedipkan sebelah mata nya dengan centil.
Kennet pun menggandeng salah satu tangan perempuan itu dan berjalan menuju dance floor.
Di lain tempat. Adnan tengah sibuk dengan handphone nya di kamar nya. Entah apa yang sedang ia lakukan namun wajah nya menunjukan sesuatu yang sangat serius.
Ia seperti sedang mengetik seauatu pada ponsel nya,
"We play the game baby." Ujar Adnan bermonolog, ia pun menaruh handphone nya di atas nakas.
Ia segera memakai jaket boomber hitam milik nya, dan mengambil kunci mobil yang ia gantungkan di dalam lemari milik nya.
Adnan mengendarai mobil nya di atas kecepatan rata-rata menuju sebuah perusahaan yang sangat besar. Milik nya. Ya Adnan merupakan seorang pemilik perusahaan, meskipun belum terkenal namun perusahaan itu adalah sebuah perusahaan yang memang didirikan sendiri oleh nya, dengan tangan nya sendiri tanpa bantuan dari orang tua nya. Bahkan tak ada yang tau jika ia mempunyai sebuah perusahaan tentunya terkecuali adik nya yang memunyai sifat yang sangat kepo itu.
Adnan pun masukan ke dalam sana. Ia menuju ruangan yang telah ia buat khusus untuk dirinya.
"Mana datanya nico?" Tanya Adnan dengan nada dingin nya.
"Ini tuan, saya sudah mencari data yang tuan ingin kan." Ujar nico. Ia merupakan salah satu karyawan yang menjabat sebagai sekertaris Adnan di sana. Ia memang sudah menjadi orang kepercayaan Adnan, Nico bekerja sejak perusahaan itu masih kecil hingga sudah sebesar sekarang. Dari cara ia bekerja pun sangat baik.
"Terimakasih, kau bisa keluar sekarang." Nico pun keluar dari ruangan Adnan.
"Let see tomorrow." Ujar Adnan dengan smirk yang menghiasi wajah nya.
"Heh Net net net bangun bego!" Ujar Ernest sambil menggoyang kan tubuh Kennet. Kennet sangat mabok malam ini, entah apa yang ia lakukan dengan perempuan tadi hingga membuat nya sangat mabok.
"Emang dasar nih anak kingkong asal mabok aja, di kira badan nya enteng apa. Berat nya udah sama kayak dugong gini. " ujar Revan dengan kesal nya, pasal nya jika Kennet sudah seperti ini ia akan menjadi orang gila pinggir jalan dadakan.
Pernah sewaktu itu, Kennet yang pergi ke club sendirian dan setelah nya ia pulang dengan berjalan kaki padahal ia membawa mobil saat berangkat. Saat itu Revan baru saja pulang mengantar kakak ipar nya ke rumah nya, ia melihat Kennet tengah tiduran di pinggir jalan dengan topi di pinggir nya yang berisikan beberapa uang.
Karna rasa kasian pada salah satu saudara kingkong yang mungkin tidak di akui oleh pihak ragunan, Revan pun membantu Kenan untuk berdiri, masalah nya ia kira tubuh Kenan tidak sangat berat tapi saat ia merangkulkan tangan nya Kennet ke pundak nya ia merasa seperti menggendong gajah, padahal itu baru satu tangan! Rasa nya sudah seperti itu. Berlebihan memang namun itu lah fakta nya.
"Lo gendong deh Van, ogah gue gendong anak dugong gini." Ujar Ernest pada Revan yang di balas delikan oleh Revan.
"Ogah gue." Ujar Revan.
"Gue ada ide!" Ujar Revan sambil mengangkat telunjuk nya.
"Apa?"
"Lo ngakat bagian kaki, gue angkat bagian tangan nya. Gimana?"
"Oke. "
Revan pun mulai memegang kedu kaki Kennet, sedangkan Ernest memegang ke dua tangan Kennet. Mereka pun berjalan keluar club.
-----
-Don't play with fire,
If you wont on fire------
-THE NERD BOY-
HAY! GIMANA SAMA CHAPTER DUA NYA? SERUAN YANG KEMARIN ATAU YANG SEKARANG? SO? DONT FORGET FOR COMMENT IN HERE CHAPTER FOR THE NEXT CHAPTER GUYS
DAN AKU MAU MINTA PENDAPAT KALIAN. MENURUT KALIAN SIFAT NYA ADNAN TUH KAYAK GIMANA YANG COCOK?
JANGAN LUPA JAWAB DI TEMPAT COMMENT GUYS!
SEE YOUUU ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NERD BOY
Ficção AdolescenteIni bercerita tentang lelaki culun yang sempurna, bahkan dari sekedar sempurna. Tinggi, tampan, kekuasaan, kekayaan? Tak perlu di ragukan. Hidup nya yang gelap dan kejam membuat nya seperti menjadi seorang masochist. Betapa gila nya ia saat ia memut...