h-1

845 129 14
                                    

Typo bertebaran.

: dirumah Joy

"Eomma, jika eomma sudah sampai di Jeju jangan lupa kasih tau Joy ya"

"Iya sayang tapi kamu duluan yang berangkat kan?. Besok jam berapa boarding nya?" Tanya eomma sambil menutup tas terakhir ku

"07.30 ma "

"Sehun tidak ikut antar kamu???" Tanya eomma dengan selidik

"..... Sepertinya tidak" jawab ku dengan tersenyum

"Apa kalian putus nak?" Tanya eomma kembali dengan penasaran

"............."
"Nak??"

"Eomma, Joy mau ke minimarket dulu ya" joy berlari keluar dari kamar untuk menghindari pertanyaan eomma lagi

"Aku yakin eomma pasti penasaran" gerutuku dalam batin

: Malam

Wendy sibuk membuat kertas kertas kecil, didalam kertas tersebut terdapat cinta, doa dan semangat yang Wendy berikan ke Joy. Begitu pula dengan Joy.

Meski mereka bisa berhubungan melalui email, tetapi doa dan memberi semangat akan selalu mereka lakukan jika diantara mereka sedang berpergian jauh.
.
.
"Joy?" Panggil Wendy dengan ragu
"Ada apa?" Tanya joy,

"Kau yakin tidak akan menghubungi Sehun?" Tanya Wendy dengan hati hati

"Untuk apa aku menghubungi nya?" Jawab Joy dengan lirih

"Kalian masih pacaran kan?"

"Hanya aku yang pacaran Wen" pelan pelan air mata Joy mulai mengalir

"Maksud nya?" Wendy mulai mendekat ke Joy

"Dia tidak pernah menganggap ku pacarnya, hubungan ku hanya sebuah permainan saja Wendy ya" seketika tangis Joy pecah

Wendy yang melihat sahabatnya menangis ada rasa marah kepada Sehun namun rasa itu diabaikan karena dia harus menghibur Joy

"Aku tidak akan bertanya lagi tentang apa, kenapa dan bagaimana?" Wendy mengelus pundak Joy

"...... Maaf" jawab joy dengan tangis yang masih tersisa

"gwenchana sayang, jangan menangis lagi" hibur wendy yang mencoba tersenyum didepan Joy

"Maukah kamu membantu ku?" Joy menatap Wendy dengan mata sembab

"Aku mau, ayo bilang? Tapi jangan menyuruh ku untuk membunuh mu ya?" Jawab Wendy yang mencoba menghibur Joy

"....eoniii"Joy tersenyum

"Hahahah" Wendy tertawa melihat ekspresi Joy yang membaik

Wendy bertekad dia akan membantu Joy, sampai Joy bisa tersenyum lagi.

: Bandara pukul 07.00

"Sayang, kalu sudah sampai beritahu eomma"

"Ndee eomma" Joy tersenyum

"Makan yang teratur disana"

"Aku pasti akan merindukan masakan eomma" jawab Joy sambil melepaskan pelukan eommanya

Wanita tua itu hanya tersenyum melihat anak satu satunya berangkat meninggalkannya demi mengejar masa depan

"Jangan lupakan aku dan terus hubungi aku ya" peluk Wendy terhadap Joy

"Aku akan membalasnya jika tidak sibuk"jawab Joy yang mencoba membuat Wendy marah

"Aku akan memukulmu jika kamu mengabaikanku" jawab Wendy yang sebenarnya ingin menangis tapi dia gagal

Mereka lalu tertawa bersama dan akhirnya Wendy menangis juga dipelukan Joy

"Aku akan merindukanmu. Sungguh" ucap Joy yang menghapus air mata  wendy
.
.
.
Joy melirik jam tangannya semoga waktu cepat berlalu.

"Aku harus melupakan dan mengubur perasaan ini selamanya" ucap Joy didalam batinnya

: Dua hari setelahnya, di kampus

"Hyung" panggil Sehun kepada pria di depannya

" Wah wah, pria sibuk kita disini " jawab Baekhyun sambil melihat  Sehun dari atas kepala hingga ke kaki

"Hyung, apa kau melihat Joy?" jawab Sehun sambil melihat manusia yang lalu lalang di kampus.

"Tidak, aku tidak melihatya. Dia tidak ada"jawab Baekhyun dengan santainya

"Dia tidak masuk?" Tanya Sehun yang mulai khawatir

"Dia tidak kuliah lagi" jawab Baekhyun dengan pelan

"Apa maksud Hyung?"

"Joy dan keluarga nya pindah, itu yang ku tau dari Wendy"

"Aku tidak percaya, aku akan mencarinya" Sehun pun mengelilingi kampus sampai di depan salah satu kelas dia melihat Wendy

"Wendy!" Panggilnya

"Sehun oppa" Wendy terlihat kaget melihat Sehun sudah berdiri di depannya

"Dimana Joy?"

"Dia pindah" ucap Wendy lirih

"Bohong. Dia tidak bilang bakal pindah dari kampus ini"

"Kalu oppa gak percaya oppa langsung saja kerumahnya" jawab Wendy yang mulai kesal

"Ada yang kamu sembunyikan?"

"Apa?"

"Baiklah aku pergi"

"Jangan mencarinya oppa. Dia tau semua. Lepaskan Joy, oppa" ucap Wendy penuh lirih tetapi masih bisa didengar Sehun

Sehun menoleh kearah Wendy, terlihat matanya menatap tajam Wendy.

"Apa ya kamu tau?"

"Aku tidak tau. Tapi Joy tau semua" ucap Wendy yang mulai menahan amarahnya.

Flashback
"Kamu mau minta bantuan apa Joy?"

"Jika kamu bertemu Sehun bilang sama dia, aku tidak bisa pamit. Ucapkan juga terimakasih. Semoga dia bahagia. Dan jika dia mencari ku, ah tapi itu tidak mungkin " Joy tertawa gambar

"Jika dia mencari ku bilang saja, dia tidak usah repot repot karena aku pindah rumah" Joy tersenyum.kecut dengan ucapannya sendiri

"Baiklah"

Sehun yang mendengar itu langsung pergi ke kelas Joy, ke kantin bahkan ke taman yang biasa ditempati Joy.
Dia mencari tapi nihil. Sampai kaki membawanya ke perpustakaan

"Aku berharap dirimu berada disini" batin Sehun

Dia memasuki perpustakaan yang sudah lama tidak dikunjungi nya, dia berharap seorang wanita ya yang sedang dia cari disana tapi dia hanya menemukan meja kosong, meja yang menjadi saksi biksu saat pertama kali dia melakukan kencan bersama Joy.

Tanpa sadar dia merindukan sosok wanita itu, Sih lumut hijau JOY.

"Joy, apakah ini rasanya" ucapnya begitu lirih
.
.
.
.
.
...... To be continued

.
.
.
.
"Aku yang memulai nya, aku yang melakukan nya, kenapa aku tidak bisa mengakhiri nya"



Hai hai ketemu lagi dengan ku

Bagaimana ceritanya??? Pendek ya???

Ah miankan aku.

Semoga kalian tetap vote n komentar biar aku lebih semangat buat cerita ini.

Salam dari Sehun yang sedang patah hati #sinimassamaakuaja

LIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang