Meet 2

735 104 7
                                    

Typo mulai bertebaran
Jangan lupa vote

Siang ini suasana tempat menonton yang merupakan tempat favorit mereka sedang ramai, hal itu wajar jika mengingat ini hari weekend. Setelah mereka menonton film salah satu keluaran Marvel. Mereka segera keluar dan mencari minuman yang bisa mendinginkan kerongkongan mereka sampai mereka tiba di cafe .

:Cafe

"Akhirnya kita sampai" ucap seulgi sambil duduk di bangku sebelah Irene.
Sementara Wendy duduk di depan seulgi.

"Mau pesan apa kalian?" Tanya Irene

"Aku pesen berry blow lonic, eonni" ucap Wendy sambil melihat menu yang ada di atasan meja
" Aku sama dengan Wendy ya eon" ucap seulgi dengan semangat

"Kamu Joy?" Tanya Irene yang dari tadi melihat Joy yang hanya menatap keluar jendela

" Aku kiwi punch soda, eon" ucapnya sambil tersenyum

"Baiklah"

Sementara Irene memesan minuman, mereka sibuk merencanakan kegiatan mereka setelah ini.

"Habis ini kita pulang atau ke sungai Han?" Tanya seulgi

"Terserah eonni saja, aku ikut saja" jawab Joy

"Kalu gitu kita ke sungai Han, dan setelahnya kita ke tempat bibi tteobokki dekat kampus kita dulu ya Joy. Aku rindu makanan disana" ucap Wendy penuh semangat

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Irene yang sudah kembali duduk di depan Joy

"Eonni. Habis ini kita ke sungai Han ya?." Ucap Wendy

"Jam berapa wen?"

"Jam 6 sore. Oke? " ucap Wendy tersenyum sambil melihat jam nya.

"Ah, mianhae" ucap Irene dengan nada penyesalan

"......." Semua menatap Irene

"Aku harus bertemu Suho oppa, kalian tau kan pernikahan ku 3 bulan lagi. Jadi banyak yang harus kami lakukan" ucap Irene yang sudah terlihat lelah dan menyesal karena tidak bisa pergi bersama mereka.

"Gwenchana eonni, kami bisa pergi bertiga saja. Maaf kan kami eonni. Kalu eonni butuh bantuan kami siap" ucap Joy dengan lembut

"Mian Joy, seharusnya aku yang berkata seperti itu. Kamu baru pulang dari Landon, bahkan untuk berkumpul dengan kalian saja aku sudah mulai sulit" Irene mengambil napas panjang saat berkata seperti itu. Sebenarnya dia bisa saja ikut mereka, tapi masalahnya dia sendiri yang ingin pernikahan ini di percepat. Jadi dia harus bertanggung jawab.

Jam sudah menunjukkan angka 6 sore. Mereka keluar dari kafe, terlihat mobil Suho sudah menunggu Irene.

"Kamu sudah selesai?" Tanya Suho yang berdiri didepan mobil

"Sudah, ayo kita pulang" ucap Irene menarik tangan kekasihnya

"Ah bentar" ucap Suho sambil melihat Joy.  Dia berjalan kearah Joy

"Apa kabar Joy?" Ucap Suho dengan senyum tulus

"Bb..baik, Suho Sunbae" jawab Joy yang terlihat kikuk karena kaget mendengar kata tersebut

Suho yang melihat Joy seperti itu cuma bisa tertawa, dia ingin bertanya lagi. Tetapi dia urungkan karena kekasihnya sudah memberi kode jelas bahwa "JANGAN GANGGU JOY, ATAU KAMU BAKAL GAK DAPAT JATAH" bisik Irene di telinga Suho.

"Baiklah kami pulang sayang" ucap Irene sambil masuk kedalam mobil.
Meninggalkan mereka bertiga yang sudah siap ke sungai Han .

Sesampai di sungai Han mereka hanya duduk dan tertawa, mereka menceritakan pengalaman mereka dalam hal pekerjaan. Seperti seulgi menceritakan kariernya sebagai salah satu guru tari dan menjadi salah satu manajer di galeri seni. Seulgi mempunyai kemampuan tari yang lumayan bisa di banggakan tetapi dia tetap ingin ilmu yang didapat di kuliah  bermanfaat dan digunakan sehingga dia bekerja di galeri itu.
Sedangkan Wendy, dia berbeda jurusan dengan Joy tetapi masih bisa dikata mata kuliah mereka banyak yang sama. Wendy sekarang kerja di salah satu kantor pemasaran meskipun dia hanya pegawai biasa dia bisa masuk ke tempat kerja sesuka hatinya jika tidak ada rapat, itu karena dia adalah anak pemilik perusahaan tersebut. Dia sedang merintis restor kue nya. Oleh sebab itu orang tua nya tidak melarang jika dia izin karena hal ini.
Jika Irene, mungkin semua sudah tau kecuali Joy. Dia seorang calon istri dari Kim Suho, salah satu pengusaha tampan yang sudah menjadi CEO selama 3 tahun. Irene sendiri sudah memiliki 4 cafe yang dia bangun dari usahanya sendiri.

"Joy, kamu mau kerja dimana sekarang?" Tanya seulgi sambil makan tteobokki karena mereka sudah sampai di tempat makan tersebut.

"Aku akan bekerja disalah satu perusahaan buku, sebagai editor penerjemah" ucapnya sambil tersenyum

"Wow Daebak" ucap Wendy

"Aku pikir kamu bakal jadi guru atau mentor" ucap seulgi

"Hahaha, tidak eonni. Aku ingin kerja dengan waktu yang tidak dihabiskan di dalam kantor Mulu"

Semuanya tertawa, ya jika mereka pikir, mereka semua hampir sama. Cuma pekerjaan mereka aja yang berbeda tetapi mereka tetap bisa berkumpul jika mereka ingin tanpa harus dimarahin karena tidak masuk kantor.

Hari makin malam mereka pun mulai berpisah, Joy sendiri menolak diantar Wendy karena dia ingin mampir ke toko Deket rumahnya.
.
.
.
.
.
.

:Toko

Suara jalan depan toko itu sunyi tidak ada kendaraan yang lewat hanya segilintir pejalan kaki, sampai pintu toko itu terbuka dan tatapan mereka bertemu tidak ada yang berbicara bahkan instruksi dari tokoh itu tidak mengalihkan mata pria yang sedang melihat wanita itu.
Akhirnya pria tersebut, memberi jalan untuk wanita itu masuk, tapi wanita itu justru pergi menjauh dan sedikit berlari.

Pria itu ingin mengejar, tapi rasa bersalah dan gengsinya lebih tinggi di banding rasa khawatirnya.

"Aku melihatmu lagi joyyi" ucap sehun didalam hatinya

Joy berlari hingga dia sudah berada di depan rumahnya, napasnya bergumuruh. Dia tidak tau apa yang dia lakukan, dia pengecut atau penakut, dia sakit melihat pria itu. Bahkan yang dia pikir hatinya bakal baik baik saja justru sekarang merasakan perih yang tidak tau apakah luka itu terbuka lagi.
.
.
.
.
.
.
"Hati ku bukan untuk menyimpan rasa cinta lagi tapi hatiku sudah menyimpan rasa takut, yang aku sendiri tidak tau apa aku bisa merasakan cinta lagi"
.
.
.
.
.
.
...........to be continue.......
.
.
.

Aku harap kalian suka. Maaf belum bisa membuat cerita semenarik yang lainnya. Tapi terimakasih yang mau baca dan vote.

LIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang