Warning typo bertebaran
"Maaf"
Joy tersentak mendengar kalimat itu yang keluar dari mulut Sehun. Bukanya dari tadi Sehun mengucapkan kata maaf. Tapi untuk kata ini ada yang berbeda."Aku tidak marah opp" ucapnya lembut "aku lapar oppa. Katanya mau mengajak ku makan" Joy segera turun dari mobil. Sementara Sehun menatap punggung Joy yang keluar.
.
.
Mereka masuk dan duduk di salah satu meja dengan posisi berhadapan. Joy membuka buku menu dia menjatuhkan pilihannya dengan spaghetti bolognese . Lalu dia tersenyum dan melihat kearah Sehun yang dari tadi hanya memandang dirinya saja. "Oppa pesan apa?""Spaghetti carbonara"
"Baiklah" Joy merasa risih karena Sehun terus memandangi nya. Apa diriku sangat kacau.
"Apa yang ingin kau bicarakan Joy?"
"Hmm" Joy menggigit bibirnya yang dan mencoba memikirkan beberapa kata yang harus dia susun agar menjadi kalimat sempurna tanpa membuat dia atau Sehun kebingungan sendiri.
"Joy?" Panggil Sehun ketika melihat Joy seperti bingung dengan pertanyaan nya tadi
"Oppa mari kita berteman" Joy mengucapkan dengan lembut dan penuh senyum.
Sehun mendengar kalimat itu merasa aneh, bukanya mereka berteman bahkan mereka ini pasangan kekasih. Tetapi kenapa Joy mengucapkan kalimat itu. Kalimat yang seharusnya diucapkan saat mereka bertemu diawal "Maksudnya?"
Tangan Joy saling berpautan, matanya menatap kearah lantai seakan lantai itu lebih menarik dari wajah Sehun. "Aku ingin kita berteman saja"
"Lihat aku Joy" ucap Sehun dengan lembut. Saat Sehun mencoba menggambil tangan Joy. Pelayan membawa pesanan mereka. Mereka makan dengan suasana hening lebih tepatnya Sehun yang memandangi Joy. Dia tidak tertarik dengan makanan itu.
"Oppa tidak memakan itu makanan?"
"Aku memakannya Joy", Sehun kembali mengambil makanannya tetapi matanya tetap memandang Joy
"Apa wajahku begitu aneh sampai oppa memandangi ku seperti itu?"
Sehun tertawa setelah Joy mengatakan seperti itu. "Tidak ada yang aneh. Hanya saja aku pikir aku harus mengingat wajahmu" Sehun mengusap bagian bawah bibir Joy yang terkena apa pasta. "Jangan makan seperti ini di depan orang lain"
.
.
.
.
Sehun tiba di apartemennya dan melihat para Hyung nya sedang mengobrol di ruang tv."Kau sudah pulang?"
"Apa kalian tidak mempunyai rumah?" Jawabnya dengan ketus
"Bukanya dulu kau bilang rumahmu adalah rumahku"
"Tapi ini apartemen, gila! " ucap Baekhyun dan tertawa lengan leluconnya sendiri
"Bukannya sama aja" ucap Chanyeol kembali. Sehun yang mendengar itu sedang meratapi penyesalan nya karena pernah berkata seperti itu .
"Terserah kalian, aku mau mandi"
"Kalau begitu aku ikut. Sudah lama sekali aku tidak memandikan mu."
Semua tertawa melihat Baekhyun yang sudah siap membuka bajunya untuk menggoda Sehun.Sehun menatap horror ke arah Baekhyun " sekali kau masuk ke kamarku, akan aku pastikan kaki dan lengan mu tidak bakal berfungsi Hyung"
"Kalau begitu aku duduk kembali saja chagiya" mereka kembali tertawa melihat Baekhyun yang terus mengganggu Sehun. Lebih tepatnya Baekhyun ingin Sehun tertawa seperti mereka juga dan kali ini berhasil.
.
.
.
Jam dinding sudah menunjukan pukul 11.30 malam. Sehun beranjak dari tempat duduknya dia berjalan menuju balkon. Meski sekarang sudah bulan November, suhu yang dingin namun salju belum turun seperti Sehun yang awalnya merasa yakin bahwa dia bisa memiliki wanita itu kembali tetapi semua tidak ada yang tau dan pasti, jika takdir yang dia lakukan dulu akan berdampak begitu kejam padany saat ini.Flashback
"Aku antar kamu pulang" Sehun membukakan pintu restoran itu. Dan melangkah disamping Joy.
Joy menghentikan langkahnya dan terseyum kearah Sehun
"Oppa?""Iya"
"Jangan lakukan ini karena rasa bersalah dulu kepadaku" Joy mendongak dan menatap Sehun karena kini posisi mereka sedang berdiri
"Maksudnya?"
"L kalu cinta pandangan pertama itu ada" ketawa Joy untuk mengejek dirinya sendiri
"Joy. Itu....." bibir Sehun merasa kaku, bahkan untuk menjelaskan itu dia tidak mempunyai rasa berani. Joy menepuk lengan Sehun dan terseyum.
"Aku tidak apa apa oppa. Aku ingin berdamai dengan hatiku. Mungkin semua yang dimulai kerana keyakinan ku harus diakhiri kebohongan. Mungkin sekarang cukup sampai disini" Joy tersenyum " aku ingin oppa tau, aku mengetahui semua. Dan aku sudah memaafkan tanpa oppa meminta maaf" Joy menjauh dari sehun lalu jalan kearah halte.
Flashback off
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Tidak ada "
"Kau lupa aku ini seorang psikolog" tawa pria itu
"Aku heran kenapa kau bisa jadi psikolog, padahal kau sangat tidak cocok" balas Sehun sinis
"Tentu karena aku berbakat dan tampan " balas Jongin dengan tawa. Sehun hanya melihat Jongin dengan wajah datar. Dalam hatinya dia merutuki punya teman seperti Jongin
"Kau bertemu dengannya?" Tanya Jongin. Matanya menatap kearah langit yang malam ini tidak ada bintang
"Siapa?"
Jongin tidak menjawab pertanyaan itu
"Aku bertemunya"
Sehun menegang dan yang meremas botol bir yang diminumnya dengan kuat"Kau yang memberi tahunya?" Tanya Sehun dengan nada marah
Jongin beralih memandang Sehun. Dia tersenyum lalu menepuk pundak Sehun " aku tidak mungkin menghianati sahabatku" ucapnya dan dia menunjuk hati Sehun " bahkan di hatimu sudah ada nama dia. Bukan kah aku sudah bilang kalau kau bakal kalah " Jongin melihat reaksi Sehun, wajahnya begitu terluka bahkan dia tau. Sahabatnya ini pintar tetapi keegoisan nya dia berbohong dan menipu hatinya sendiri. "Kau bodoh" Jongin berjalan menuju kedalam apartemen " dia mendengar semua. Itu alasannya kenapa dia pergi darimu 2 tahun lalu. Harusnya kau sudah tau Sehun"
Perlahan-lahan Sehun merasa dirinya lemas dan terduduk di lantai. Tanganya menutup matanya, wajahnya tertunduk seakan dia lah korban dari semua ini. Semua perkataan Joy dan Jongin ada dipikirannya. Bukanya aku terlalu bodoh
.
.
.
.
Sehun membuka matanya dia berada dikamarnya, dia melihat Chanyeol sedang berbicara di telepon"Hyung" suara Sehun terdengar serak
"Ah kau sudah bangun. Dasar bodoh!"
"Ada apa?"
"Kau tanya ada apa?" Chanyeol menghembuskan napasnya dengan kasar "kau hampir mati kedinginan jika Baekhyun tidak menemukan mu" Chanyeol berbicara dengan menggebu rasanya dia ingin memukul Sehun jika dia tidak melihat kondisi Sehun saat ini
"Aku baik baik saja" aku baik baik saja. Aku tidak apa-apa. Aku ... Tanpa disadari Sehun, Chanyeol melihat air mata Sehun.
Sehun tidak pernah seperti ini, ini seperti 2 tahun lalu batin Chanyeol
.
.
.
.
.
Waktuku habis mencari cara untuk mengatakan kata maaf dan kau memberikan maaf disaat aku belum mengucapkan nya.
.
.
.
..........to be continue...........
.
.
.
Zim-zimzalabimTerimakasih yang sudah mau baca ceritaku dan mau ikut komentar. Jangan lupa like ya and tunjukan kalu kalian memnag membaca ceritaku.
Happy 1k like 🎉🎉🎉🎉
HIYA HIYA HIYA
Selamat malam
Istrinya Do :)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE ✓
Fanfictionsiapa sangka, pria yang membuatnya jatuh cinta justru yang membuatnya takut akan cinta hubungan yang aku anggap permainan justru membuat ku luka karena kehilangan aku tidak bisa membedakan baik dan bodoh karena dia #1Joyhun 130619