smile 1

715 109 4
                                    

Typo bertebaran

Sehun hanya berdiri di depan kaca, sementara jam sudah menunjukan pukul 7 pagi. Wajah yang terlihat tampan dan mempesona kini tinggal wajah pucat dan bibir kering.

Sehun menghela napas dengan kasar. Semenjak tadi malam, dia tidak melakukan apapun hanya diam dan melamun. Meskipun hari ini ada jadwal operasi di siang hari dia tetap ke rumah sakit dengan kondisi hati yang lemah.
.
.
.
:Di rumah sakit

"Hyu..hyung" Sehun terkejut saat melihat Siwon sudah berdiri di depannya. Mereka sedang berada  di dalam lift.

"Kau melamun dari tadi hun"

"Ah, tidak" jawabnya datar

"Semua orang tau itu, mereka menyapamu karena kamu salah satu dokter terbaik sini. Tetapi kamu sepertinya lupa cara menyapa balik" sindir Siwon

"Terimakasih sudah memberitahu ku, Hyung" ucap Sehun sambil membungkuk hormat di depan Siwon dan keluar dari lift.

"Aku tidak tau apa yang kau pikirkan, tapi jika di sini hanya satu fokusnya. Pasienmu, Sehun" ucap Siwon dengan lembut

Sehun yang mendengar itu hanya diam di tempat, dan langsung pergi. Dia tau sekali bagaimana kakak sepupunya itu sangat menbenci melihat dia lemah. Tetapi dia sendiri tidak memungkiri jika terjadi apa apa dengan pasienya. Dia lah yang akan bertanggung jawab.
.
.
.
.
"Annyeong, nama saya Park Sooyoung. Kalian bisa panggil saya Sooyoung" Joy tersenyum

Joy memperkenalkan dirinya didepan semua karyawan.
Dia bahagia karena didalam ruangan itu terdapat lima ruang yang diskat. Sementara di luar sendiri kondisi sungguh nyaman.
Balkon yang dipenuhi bunga, tanaman hijau dan kursi. Sementara didalam terdapat salah satu sudut tempat mereka berkumpul bahkan bisa tidur karena begitu luas dan nyaman. Dan ada satu ruangan yang saat Joy baca, senyumnya makin melebar "library".

"Baiklah Sooyoung, ini ruangan mu. Kamu bisa bekerja sehari 5-8 jam. Kamu sudah tau aturannya. Jika tidak sibuk kamu bisa masuk hanya absen saja. Tapi jika kondisi sedang sibuknya aktifkan hp mu. Dan ingat kerjakan tugasmu sesuai dateline" ucap manajer Sin

Joy yang mengerti itu, menganggukkan kepala nya. Baginya ini sungguh pekerjaan yang lebih baik. Setidaknya hanya 15-20 hari dia sibuk. Sementara sisanya dia bisa pergi sesuka hati.

Tugasnya hari ini ialah membaca beberapa buku terjemahan, Joy sudah duduk di salah satu kursi di perpustakaan dia memilih salah satu buku terjemahan.
The Light We Lost-Jill Santopolo.

.
.
.
Sudah tiga hari kejadian itu berlalu, Sehun masih mengingat nya dengan jelas wanita itu menghindari nya. Tetapi dia mencoba menunggu kembali di depan toko tersebut. Dari kemarin dia menunggu berharap dia bertemu dengan Joy. Dan takdir hari ini berpihak padanya.

Joy berjalan dari halte ke toko. Wajahnya terlihat lelah. Joy  Masuk ke dalam toko mengambil beberapa makanan ringan serta minuman kaleng. Disaat dia keluar, matanya bertemu kembali dengan Sehun. Pria itu berdiri di depannya dengan wajah yang tidak bisa diartikan.

Sehun tersenyum kecut melihat ekspresi Joy yang datar bahkan tidak menyapanya.

Joy pergi melewati Sehun, tetapi Sehun menahan nya. Dia menarik tangan Joy dan mengajaknya ke dalam mobil Sehun.
.
.
.
.
"Apa kabar?" Ucap Sehun saat mereka sudah berada di depan sungai Han
"Baik"

"Sepertinya kamu tidak berubah Joy"

Joy terseyum kecil mendengar Sehun bicara seperti itu
"Oppa sendiri?"

"Tidak baik"

Joy menoleh kearah Sehun saat mendengar ucapnya itu. Mata mereka bertemu lagi, terlihat sorot mata Sehun. Mata yang sangat dirindukan Joy. Sehun memeluk Joy dengan erat. Pelukan itu menjadi cerita sendiri bagi mereka.

"Aku sangat merindukanmu" ucap mereka dalam hati

Tidak ada yg bicara setelah peluk itu terjadi.
Sampai akhirnya ada panggilan telpon Joy.

"Eomma"
"......."
"Nde, aku akan segera pulang"

Joy melihat kearah Sehun

"Maaf oppa aku harus pulang. Oppa harus sehat" ucap Joy dengan tulus

"Aku antar"

"Tidak usah. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman lagi"

"Maksud nya?"

"Aku pulang  oppa"

Sehun menatap punggung Joy dari kejauhan.
.
.
.
:Rumah

"Nak"
"Iya eomma"
"Besok eomma sama appa akan kerumah sakit" ucap eomma sambil mengelus kepala Joy
"Sakit appa makin parah?" Tanya Joy dengan suara yang mulai parau menahan sedih
"Kata dokter, appamu harus di rawat untuk melihat kondisinya sebelum operasi" jawabnya eomma dengan tenang dan senyum lembut yang terlihat diwajahnya.
Joy memeluk eommanya. Dia tau eomma nya pasti lebih takut dan sedih tapi dia tegar dan kuat karena dia adalah eomma Joy.
.
.
.
Matahari pagi yang cerah sudah terlihat, banyak orang yang sedang menunggu di halte bis begitu juga Sooyoung yang sudah siap untuk menaiki bis yang sekarang berhenti di depannya.
Dia mencari tempat yang duduk di dekat jendela. Kini kacamata bulat sedang terpasang untuk menutupi mata cantik, sementara telinganya terdapat handset, Lagu Heize yang sekarang menjadi favoritnya  kini sedang menjadi temannya di dalam bis.
.
.
.
:Rumah sakit

"Kamarnya sudah siap nyonya Park"ucap suster Yoo
"Nde, terimakasih sus"

Hari ini tuan Park resmi menjadi pasien di rumah sakit Seoul. Terlihat dokter yang menjadi salah satu dokter favorit di rumah sakit ini datang menemuinya.

"Bagaimana ajhumma? Apa tuan ajhussi meminum obat dan istirahat sesuai saran ku?"

"Iya, hun. Terimakasih. Sekarang tekanan darah suamiku sudah tidak terlalu tinggi" ucpanha dengan senyum yang tulus

"Setelah hasil check up keluar kita bisa melihat kapan operasinya dimulai"

"Aku yakin padamu dokter Oh " ucap tuan Park

"Yakin itu Tuhan, saya hanya membantu aja ajhussi"

Mereka tertawa semua. Nyonya Park mengelus lengan Sehun, dia sangat bahagia melihat Sehun bisa akrab dengan suaminya.

Tetapi
Terdapat seorang yeoja yang tidak sengaja melihat kejadian itu dari pintu. Dia hanya berdiri mendengar kedua orang tuanya berbicara dengan santai dengan pria yang jika mereka tau, bahwa pria itu yang menyakiti putri mereka. Joy pergi meninggalkan rumah sakit. Dia sedih, terluka. Semua memori yang sudah dikuburnya, kini bangkit kembali rasa kecewa takut dan marah semua sudah ada di hatinya.
.
.
.
Aku tak berharap bisa memutar waktu aku juga tak berharap bisa melihat dan menjalani kenangan ini.
.
.
.
.
.........to be continue........






Maaf ya kalu ceritanya agak membosankan. Aku harap kalian masih suka dan menunggu

LIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang