perjalanan

6.2K 412 24
                                    

......Happy reading.......

New York adalah kota dengan anugrah kemegahan dan keindahan. Kota dengan sejuta kesibukan penghuninya setiap hari. Jarang atau bahkan sangat jarang ada diantara mereka yang berkomunikasi langsung jika memang bukan teman. Tidak heran karena memang begitulah kota besar. Orang tak akan saling menyapa jika bukan karena ada keperluan. Mereka tak akan saling tersenyum jika bukan karena bisnis.

Dan disinilah Naruto sekarang. Disebuah rumah mewah yang orang kebanyakan menyebutnya mansion. Berdiri termenung memandangi ramainya jalanan kota New York meski malam kian larut. Dia sudah berdiri sejak tadi disana. Memandang dalam diam apa yang tersaji dihadapannya. Seolah-olah menikmati semua pemandangan itu. Namun jika melihat lebih dekat sebenarnya ia hanya menatap kedepan dengan pandangan yang kosong. Seolah sudah tak ada kehidupan di matanya itu. Tubuhnya memang terpampang dengan nyata disini namun raganya entah menjelajah kemana. Menyelami dunia ilusi yang ia ciptakan sendiri guna menenangkan diri sejenak dari kehidupan nyata yang telah banyak memberinya luka.

Menyelami kembali kenangan masa lalunya yang begitu pahit. Yang ia jalani dengan penuh kesabaran namun tak kunjung membuahkan hasil yang dia inginkan. Hingga puncaknya ia mencoba melarikan diri. Berharap disini ia akan mendapat setitik kebahagiaan yang telah lama ia impikan.

*****

Matahari tampak telah bersinar. Cahayanya pun masuk menembus jendela dan celah gorden di sebuab kamar yang luas. Cahayanya itu mampu membuat orang yang sedang tidur di sebuah kasur king size dalam kamar itu menggeliat karena terganggu. Dengan perlahan ia membuka mata menampakkan iris sebiru langit tanpa awan.

Dengan perlahan ia bangkit dan duduk diatas kasur itu untuk mengumpulkan nyawanya yang masih setengah terkumpul.

Setelah benar-benar sadar ia pun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar. Meneliti setiap sudut di kamar ini.dan ada yang aneh. Ini bukanlah kamar miliknya. Jika ini bukan kamarnya, ini kamar milik siapa. Dimana dia sekarang?.

Dengan perlahan pikirannya kembali melayang. Mengingat apa yang telah terjadi.

**flashback**

Bel pulang sekolah telah berkumandang sejak beberapa menit yang lalu. Terlihat seorang gadis sedang merapikan beberapa peralatan miliknya yang sempat ia gunakan dalam pelajaran tadi.

Dia adalah Naruto. Gadis manis yang dicampakkan oleh keluarganya.

Ia harus bergegas karena masih banyak yang harus ia lakukan. Ia pun sempat melirik jam tangan sederhana yang melingkar manis di tangannya. Menghela napas sebentar lalu beranjak meninggalkan kelas yang sudah kosong.

Sekarang sudah jam 13:40. Masih ada sekitar 1 jam untuk berkemas dan ia harus cepat. Karena sebentar lagi pasti parah penghuni rumah yang ia tinggali akan pulang dari kegiatan mereka masing masing. Dan ia tidak mau ketahuan jika ia akan pergi. Pergi untuk memulai hidup yang baru.

Jika kalian bertanya kenapa ia takut ketahuan? apakah ia tak akan diizinkan untuk pergi? Maka jawabannya adalah bukan karena diizinkan atau tidaknya ia pergi. Tapi karena nanti akan ada lagi masalah yang timbul dan bisa dipastikan itu akan membuat dirinya batal untuk pergi. Dan author rasa kalian sebenarnya tau masalah yang akan terjadi.

Naruto segera menuju kehalte untuk menunggu bis agar segera sampai dirumah. Namun mungkin ini adalah hari keberuntungan nya. Karena ia tak harus menunggu bis lebih lama. Karena bis itu sudah menunggu penumpang dihalte.

Dengan langkah tergesa ia segera menghampiri bis dan segera masuk. Bis pun melaju menuju pemberhentian selanjutnya.

Saat bis sudah berhenti di halte selanjutnya naruto segera turun dan dengan masih tergesa berjalan beberapa meter. Hingga sampai di sebuah gerbang yang tinggi. Tanpa melakukan apapun pintu gerbang itu terbuka dan menampilkan seseorang yang terlihat mengenakan pakaian Security. Bisa dipastikan dia adalah pasti Satpam di rumah itu.

selamat tinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang