Gelap, sunyi, dan dingin adalah gambaran yang cocok untuk tempat itu. Terlihat seorang wanita sedang berjalan menjelajahi tempat yang tampak seram itu. Entah apa yang Ia lakukan disitu. Yang pasti Ia tengah mencari sesuatu. Langkahnya pelan. Meraba-raba sekitar, Sekiranya dia menemukan sesuatu untuk penerangan.
Nampak dikejauhan setitik cahaya bersinar. Membuat wanita itu dengan cepat menoleh kearah sang cahaya. Berjalan pelan menyusuri kesunyian untuk menggapai cahaya itu dan melihat apa dibaliknya.
Pelan tapi pasti, yang semula hanya setitik kini tampak cahaya itu semakin luas jangkauannya. Mungkin karena sang wanita yang kini semakin dekat pada cahaya itu. Silau, sangat silau adalah hal pertama yang wanita itu rasakan kala telah sampai pada cahaya itu. Mengerjap perlahan guna menyesuaikan penglihatannya. Hingga, dengan perlahan membuka mata nya yang Ia lihat pertama kali ada sebuah padang rumput yang luas. Di tumbuhi berbagai macam bunga yang indah. Entah bunga apa namanya Ia pun tak tahu. Satu yang Ia tahu adalah sekumpulan bunga matahari yang letaknya tidak jauh dari tempatnya saat ini.
Wanita itu pun berjalan perlahan dengan mata yang tak lepas memandangi hamparan yang tersaji di hadapannya. Binar kekaguman Nampak terpancar dari permata violet itu.
"Tempat apa ini? Disini sangat Indah. Aku tidak tahu kalau di Konoha ada tempat seperti ini". Monolog nya yang hanya di balas desau angin. Ia terus berjalan hingga tiba di tempat hamparan bunga matahari yang luas itu.
Termangu menatap keindahan alam yang terbentang hingga matanya tidak sengaja menangkap siluet seseorang di kejauhan. Berada diantara rimbunnya bunga matahari.
Berjalan perlahan diantara rimbunnya bunga matahari. Perlahan, hingga tak lama Ia sampai tepat beberapa meter di belakang siluet tadi. Tepatnya siluet seorang gadis yang sedang jongkok menatap bunga matahari beserta bunga dandelion yang masih kecil.
Dengan bingung wanita itu hanya terus memandangi sang gadis tanpa niatan untuk menyapa. Entah kenapa ada yang aneh dengan hatinya melihat gadis itu walaupun hanya dari belakang seperti ini. Rasanya, seperti ada sesuatu yang telah lama Ia lupakan. Hingga tanpa sadar air mata perlahan turun dari iris indah itu. Sang wanita tak tau kenapa tapi hatinya bener-bener sakit saat ini.
"Kenapa? Kenapa rasanya sangat sakit disini?" ucapnya sambil memukul dadanya yang terasa sesak. Serta air mata yang dengan tak tahu malu tak berhenti mengalir bahkan sekarang dengan derasnya.
"Apa yang telah aku lupakan? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya? Apa yang telah aku lewatkan? Kenapa rasanya sesakit ini?" Monolognya terus. Entah apa yang telah Ia lupakan hingga membuatnya seperti itu.
Sang gadis yang tadinya sedang asyik dengan kegiatannya pun terusik dengan suara seseorang yang ditangkap oleh telinganya. 'seperti suara seseorang yang menangis. Tapi siapa?' batinnya. Matanya pun menjelajahi hambatan bunga didepannya tapi tak menemukan seorangpun. Hingga dia pun berbalik.
Wanita itu masih tetap diam ditempatnya dengan tangisan dan rasa sesak yang sama. Namun matanya menangkap pergerakan dari sang gadis yang saat ini tengah Ia awasi. Matanya tak lepas dari sang gadis yang tampak sudah berdiri dan bersiap untuk menolah kepadanya itu. Hingga...
Sang gadis pun dengan perlahan menoleh kebelakang guna mengetahui siapa kiranya suara tangisan yang ditangkap oleh indra pendengarannya tadi itu.
Bak di slow motion sang wanita dengan mata yang tetap memperhatikan sang gadis dan sang gadis yang menoleh perlahan. Hingga yang tampak dari kedua iris indah itu adalah keterkejutan.
"Naruto..." gumam sang wanita itu terkejut.
"Kaa-san..." Gumam gadis yang kita ketahui bernama Naruto itu dengan keterkejutan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
selamat tinggal
Fanficdia yang di benci keluarganya kekasih yang ia cintai dengan tulus pun hanya memanfaatkannya saudara yang selalu memperlakukan buruk dirinya. bagaimana jika kelak dia pergi untuk selamanya akankah keluarganya akan menyesali apa yang telah mereka perb...