[Chap.1]Awal dari semuanya

42 11 2
                                    

Seorang gadis kecil berjalan sambil membawa keranjang berisi buah apel, ia baru saja pulang bersama sang ayah yang setia menemaninya memetik buah apel untuk di jual kepasar.

Itulah yang dilakukan keluarga itu sehari-hari untuk mencari uang untuk kebutuhan hidup, dibantu dengan sang ibu yang menjual beberapa kerajinan tangan yang dibuatnya sendiri, walaupun harganya tidak seberapa.

"Bell, bantu ayah mencuci buah apelnya ya..."

Queensabell kecil mengangguk antusias dan segera menghampiri ayahnya yang sedang menyiapkan sebaskom air hangat, gadis kecil itu beralih pada keranjang apel yang berada dideka sang ibu yang sedang sibuk membuat sesuatu.

"Ibu, ibu sedang membuat apa?" Tanya Queensabell kecil dengan polosnya membuat sang ibu tersenyum gemas melihat raut wajah putrinya yang sangat polos.

"Ibu membuat mantel tebal yang hangat." Ucap wanita paruh baya itu sambil mencubit pipi tembam putrinya, Queensabell kecil hanya diam sambil memiringkan kepalanya kesamping seolah ia kebingungan.

"Ibu mau menjualnya lagi ya?"

Sang ibu tak menjawab melainkan menarik tangan putrinya lembut sehingga putrinya itu berdiri tepat dihadapanya. Dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya, wanita paruh baya itu memasangkan salah satu mantel bewarna biru kusam pada putri kecilnya, senyumanya makin melebar saat melihat mantel itu sangat pas dengan ukuran tubuh putrinya itu.

"Kenapa ibu memakaikanya padaku?" Tanyanya sembari menautkan kedua alisnya bingung membuat sang ibu tak kuasa menahan untuk tidak tersenyum lebar.

"Ekhm... karena ibu hanya ingin."

"Ingin apa?"

Lagi lagi sang ibu tersenyum makin lebar melihat begitu polosnya putri kecilnya. "Itu--"

"Bell sayang! Dimana keranjang apelnya? Apa kau akan terus-terusan bercerita bersama ibumu hingga melupakan ayahmu yang menunggumu membawakan keranjang apel itu kesini?" Tanya ayahnya sambil tersenyum miring menggoda putrinya itu, Queensabell kecil langsung menepuk jidadnya lucu.

"Ah... iya, maafkan aku yah... aku lupa. Ibu sih lama sekali memasangkan mantel padaku!" Keluhnya yang mengundang tawa kedua orang tuanya.

"Eh? Kau menyalahkan ibu nak? Bukanya kau yang kebanyakan bertanya? Bukankah begitu anak nakal?" Ibunya tersenyum mengejek sambil mengelitiki kecil perut putrinya membuat si empunya tertawa geli.

"Sudahlah sayang, biarkan Bell membawakan keranjang apelnya kesini." Ayah kini menghampiri kedua orang kesayanganya sambil memutar bola mata malas. Sang ibu kini menatap tajam sang suami.

"Kau sudah disini Tuan Rald, silahkan ambil sendiri keranjang apelnya, dan biarkan Bell bermain bersamaku." Ucap sang istri kepada suaminya.

Mendengar itu sang suami hanya menghela napas kasar.
"Ah... baiklah Nona Marry..."

Sang istri hanya terkekeh-kekeh melihat suaminya yang memilih mengalah dan meninggalkanya bersama putri kesayanganya.

"Ibu, apakah ayah marah pada ibu dan Bell?" Tanya Queensabell kecil dengan wajah yang tersirat kekhawatiran, ibunya tersenyum tipis dan mengendong Queensabell turun dari pangkuanya.

"Kalau begitu pergi susul ayahmu dan bantu ia membersihkan apel, dan biarkan ibumu ini menyelesaikan mantel milik kakakmu Bryan, mengerti Bell kecil sayang?"

Queensabell kecil mengangguk cepat dan segera menyusul ayahnya yang sedang membersihkan apel-apel sendirian.

"Biar Bell bantu yah!"
Queensabell kecil dengan cekatan mengambil alih mencuci apel, membuat sang ayah tak kuasa menahan senyumnya.

《Revange》HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang