Part 29

516 18 1
                                    

Tekan ikon ⭐ dulu yaw!
.
.
.
Ternyata ia adalah Devano.Ya! Cowok yang mengajak jalan Steffi pagi tadi.Mereka saling menatap satu sama lain."Eh sorry baal gue ga liat tadi"Devano membuyarkan keheningan itu sambil mengelus bahunya."ah iya gue juga sorry gue tadi jalan ga bener"Iqbaal membalas permintaan maaf Devano.Bunda Iqbaal melihat secara bergantian antara Iqbaal dan Devano.

"eh iya Dev kenalin ini Bunda gue, dan bun ini Devano temen kampus Ale"Iqbaal memperkenalkan secara bergantian."Devano tante"tutur Cowok berpawakan tinggi dan putih itu sembari menyalimi wanita paruh baya di samping Iqbaal.Bunda Rike membalas salaman itu sambil tersenyum."kok sendirian di rumah sakit nak?  Siapa yang sakit?temannya atau keluarganya?"pertanyaan Bunda Rike menyeringai Devano.

Cowok itu awalnya gugup dan tersenyum fake smile."Eh ini tan iya ada temen yang sakit"Ucap Devano dengan mimik wajah yang tidak dapat didefinisikan."Siapa dev yang sakit?  Temen kampus?"tanya Iqbaal semakin kepo dengan jawaban Devano."ehh.. Anu bukan temen gue SMA kok,ehmm baal bun duluan ya"ijin Devano sambil menatap bergantian pada Bunda Rike dan Iqbaal.Devano pergi berlalu dari hadapan mereka.

Iqbaal dan Bunda Rike meneruskan jalannya menuju parkiran.Diperjalanan, Bunda Rike hanya duduk terdiam menatap pinggiran jalan sembari menangis memikirkan perkataan dokter tadi."Bun, bunda jangan nangis.Ale kuat kok asalkan Bunda Ayah Teh Ody sama orang sekitar yang sayang sama Ale ngesupport.Ale pasti sembuh bun"tutur Iqbaal meraih tangan Bunda nya yang bertumpu diatas kedua pahanya.

Bunda Rike menoleh."Semua akan support kamu nak,bunda terus doain semoga kamu sembuh dan bunda akan nglakuin apapun biar kamu sembuh"ucap wanita paruh baya itu dengan menumpukan salah satu tangannya diatas cowok berparas tampan itu.

Skip!

Dirumah,Steffi merasa gelisah.Iqbaal belum mengabarinya walaupun Steffi tau jika Iqbaal mengantar Bunda nya pergi.Namun, Steffi merasa ada firasat lain tentang Iqbaal.Ia mencoba beberapa kali menelepon Iqbaal namun tak ada satupun yang terjawab.Ia juga mengirimkan banyak pesan diponsel Iqbaal namun tak ada satupun yang terbalas.

Ia semakin khawatir berjalan mondar-mandir didepan kasur king size nya.Awalnya,ia berpikir untuk tidur saja namun perasaan gelisah menyelimuti hatinya saat ini.Entah kenapa rasanya khawatir yang berlebihan pada Iqbaal.

Ia terus mengecek ponselnya.Namun disitu terpampang nyata tulisan"No Notification".Steffi turun ke lantai bawah untuk membuat secangkir teh untuk sedikit menenangkan perasaannya.

Ia memasukan teh celup kemudian diberi air panas dan membiarkannya sebentar lalu mengangkat teh itu untuk dibuang.Tak lupa ia memasukan 2 sendok gula kemudian mengaduknya.Ia mengaduk sambil bengong dengan pikiran yang ada diotaknya tentang Iqbaal.

"DERR!"Sebuah suara mengagetkan gadis berparas tinggi dengan badan mungil itu.Steffi terlonjak kaget dan melihat siapa yang mengagetkannya."Nyebelin banget sih lu bang! Kalo jantung gue copot gimana!?"omel Steffi sambil memukuli lengan Bang Stev.

"Lagian lo didapur sendirian,ngelamun.Ntar kalo kesambet setan gimana? Gue kan yang susah"ujar Bang Stev watados.Steffi menatap Bang Stev kesal.Ia kemudian mengangkat cangkir berisi teh itu dan membawanya ke ruang tengah.Ia menyalakan Tv untuk menghilangkan kesunyian."Lo kenapa sih tiba-tiba ngelamun ga jelas gini"tukas Bang Stev menututi adeknya yang sedari tadi sudah berjalan duluan.

Steffi hanya terdiam.Dia sibuk menonton acara Tv yang sedang berlangsung.Sang kakak yang merasa terabaikan mulai menggangunya lagi."Bangke! Gue nanya baik-baik ga dijawab.Adek lucknut lo!"omel Bang Stev melemparkan bantal yang berada disofa ruang tengah.

Bantal itu pun tepat mengenai wajah gadis itu."Gue lagi gamood berantem! Ngapain sih lo!,Kepo banget! "omel gadis putih berambut ombre itu.Ya,Steffi memang mood nya hancur malam ini.Dan kalian pasti tau rasanya diganggu pas kalian lagi gaada mood.Jengkel?pasti.Begitupun dengan Steffi.

Steffi berjalan menuju tangga dan menaiki nya satu persatu.Meninggalkan sang kakak yang masih setia duduk diruang tengah.Cowok itu mengutuk Steffi dengan kata-kata yang terlintas diotaknya.Namun hanya berbicara pelan karena ia tau jika perempuan sudah begitu tandanya tak mau diganggu.

Sekembalinya Steffi dikamar,Ia buru-buru mengecek ponsel yang ia letakkan diatas nakas tadi.Namun tetap seperti tadi sebelum ia tinggal.Tak ada satu notifikasi yang masuk dari sang kekasih. Ia makin khawatir.

Tring!
Tring!

Steffi terlonjak kaget dan juga senang mendengar ada notifakasi masuk.Ia buru-buru mengecek nya.Bahunya merosot lesu dari yang awalnya semangat sekali.Ternyata hanya chat dari Devano.

Line on

Deva🐨
Stef
Udah tidur?

SteffiZamora
Belum dep, why?

Deva🐨
Gapapa, gue ga bisa tidur nih
Ngapain yak enaknya

SteffiZamora
Ngitung domba
Kalo ga makan😂

Deva🐨
Makan mulu kerjaan lo😒
Udah ah gue mau coba tidur

SteffiZamora
Itu lo tau
Yauda sana-sana😑

Deva🐨
Ok,Bye!🙌
See you 💕

Line off

Ia meletakkan kembali ponselnya diatas nakas.Ia berbaring menghadap atas memandangi langit-langit kamar nya.Ada rasa takut,khawatir dan kecewa.Takut Iqbaal kenapa-napa, khawatir terjadi apa-apa dan kecewa karena Iqbaal tak mengabarinya.

Ponsel diatas nakas berbunyi cukup keras.Sang pemilik ponsel segera meraih benda pipih itu.Menampakan ada sebuah panggilan telepon dan terpampang nama 'Prince💕'.
Ia buru-buru mengangkat telepon itu.

Panggilan on.

Hai sayang,maaf aku baru kabari kamu sekarang tadi aku waktu nganterin bunda hp aku lowbatt. Mau ngabarin kamu jadi gabisa

Hai beb,Ih kamu mah bikin aku khawatir sampe aku gabisa tidur

Sekali lagi maaf ya bebyku, gak ada niatan buat bikin kamu khawatir

Iya yauda gapapa yang penting kamu baik-baik aja

Iya Alhamdulillah,maaf bikin kamu nunggu sampe malem gini

Iyaa sayangku udah gapapa,yang terpenting buat aku kamu gak kenapa-napa

Makin sayang deh. Udah gih buruan tidur udah terlalu larut kan gak baik buat kesehatan

Iyaa beb udah dapet kabar dari kamu bikin aku jadi bisa tidur gaada rasa takut sama khawatir lagi

Yauda sekali lagi maaf ya, udah buruan gih.Good night bebykuuu.Jangan lupa mimpiin aku ya

Good night too beb. Kamu juga tidur jangan begadang ntar sakit

Siap komandan.Yauda aku tutup ya.Assalamualaikum

Waalaikumsallam.

Panggilan off

Tut.Sambungan telepon mereka berdua telah terputus.Steffi sudah merasa lega sekarang.Ia tersenyum merasakan kisah cintanya dengan Iqbaal.Ia meletakkan ponsel diatas nakas.Segera mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur.

Ia menarik selimut tebalnya.Terasa udara diluar terasa dingin karena hujan.Belum lagi dikamar Steffi ber-AC menjadikan tingkat kedinginan itu semakin terasa.Tak lupa ia membaca doa sebelum tidur sebelum ia benar-benar terlelap bersama alam mimpinya.




















Tbc!
Jangan lupa vote + coment.
Berharga banget loh buat aku biar nambahin semangat ngetik.

Tengkyu!

My Love EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang