Part 18

755 20 0
                                    


Hello, maaf ya update nya lama.Makasi udah mau nunggu dan baca cerita ini:)

#Rumah Iqbaal

Mereka telah sampai di rumah Iqbaal. Steffi dan Iqbaal beranjak turun.Steffi berjalan membuntuti Iqbaal.

Ceklekkk

Iqbaal membuka pintu rumahnya. "Bun teh ada bidadari dateng nih"teriak Iqbaal yang menggema dirumahnya.Tak lama Bunda Iqbaal keluar. "Wih...ada Steffi tambah cantik aja nih,silakan duduk sayang"ucap lembut Bunda Rike."Makasi tante"Jawab Steffi tersenyum simpul.

Iqbaal sedari tadi hanya duduk didepan ruang tv bersama Steffi. "Steffi mau dibuatin apa nih? Teh?susu?jus?"tawar Bunda Rike."Gausa repot-repot tante, nanti Steffi bisa buat sendiri kok"jawab Steffi menolak halus tawaran Bunda Iqbaal."Yasudah kalo gitu, Bunda mau pamit ada urusan diluar menyusul Ayah lagi meeting"tukas Bunda Iqbaal kepada Steffi dan Iqbaal.Mereka berdua mengangguk bersamaan.

"Teteh kemana sih bun katanya kangen sama Steffi kok ga turun-turun dari tadi"Tanya Iqbaal kepada Bunda yang belum beranjak dari posisi nya."Kayanya teteh kamu barusan keluar deh, tadi pas kamu pergi Bunda denger ditelfon sama temennya ada urusan"jawab Bunda sambil berjalan mengambil tas.
"Ck!" Iqbaal berdecak sebal.Pasalnya,kakaknya lah yang meminta Steffi kesini tetapi eh malah dia pergi,namun dalam hatinya juga merasa senang karena dapat berduaan bersama sang kekasih. Sedari tadi Steffi diam."Le, Stef bunda berangkat dulu, Assalamualaikum"Ucap Bunda Iqbaal seraya berjalan keluar."Walaikumsallam"Jawab mereka bersamaan.

Hening

Iqbaal sedari tadi hanya memandangi Steffi yang memainkan ponselnya.Steffi merasa diperhatikan pun menengok. "kenapa"ujar Steffi menengok ke arah Iqbaal."Gapapa, ponselnya lebih menarik daripada aku ya? "tanya Iqbaal yang membuat Steffi merasa canggung.

"Enggak kok,menarikan kamu lah"jawab Steffi memandangi wajah tampan Iqbaal."kamu cantik banget sih"ucap Iqbaal seraya menidurkan kepalanya dipaha Steffi."Iqbaal ih! berat tau"keluh Steffi sambil berusaha menyingkirkan kepala Iqbaal."Baru aja gini doang gimana kalo aku naikin coba"ucap Iqbaal dengan santainya."Ih! Kamu mesum banget sih"Ujar Steffi mengerucutkan bibirnya.

"itu bibir minta dicium? Ngegoda amat"jawab Iqbaal sambil memandangi bibir mungil Steffi."Mau? "tanya Steffi dengan menaikan satu alisnya. "boleh?"Ucap Iqbaal semangat. Steffi mengangguk.Iqbaal bangun dari tidurannya membenarkan posisi menjadi duduk. Dengan sangat pelan Iqbaal mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Steffi. Sang empu hanya menutup mata.Tak butuh waktu lama benda kenyal milik Iqbaal dan Steffi sudah bertaut. Mereka merasakan setiap lumatan.

Iqbaal menjatuhkan posisi Steffi menjadi tiduran.Jadi posisi Iqbaal sekarang berada diatas Steffi dengan mulut yang masih tertaut.Lama mereka merasakan bibir satu sama lain.Dan Iqbaal beralih ke leher jenjang Steffi yang menggodanya sedari tadi. Iqbaal mengendus dan menggigit kecil leher Steffi.Setelah beberapa menit adegan itu pun selesai.

Steffi membenarkan posisi duduknya begitupun Iqbaal.Mereka sama-sama tersenyum dengan mata manik yang saling bertautan."Baal"Panggil Steffi kepada Iqbaal."kenapa sayang?"tanya Iqbaal lembut. "aku mau cerita tapi kamu jangan marah ya"Kata Steffi dan membuat Iqbaal mengangguk singkat. "Bastian tadi kerumah aku,dia mohon-mohon ke aku buat kasi waktu dia kesempatan buat nyeritain semuanya."

Jleb!

Iqbaal terlonjak kaget saat Steffi selesai berbicara."Trus?"jawab Iqbaal  singkat dengan nada dinginnya.Steffi mendengus kesal mendengar jawaban Iqbaal."Respon kamu cuma sekedar gitu doang?kamu sebenernya sayang ga sih sama aku? Cemburu kek, marah kek apa kamu pengen apain gitu. Huh! "Jawab Steffi kesal dengan tangan berlipat didada dan bibir yang mengerucut. Iqbaal gemas melihat Steffi seperti itu."utuk-utuk mau banget ni dicemburuin? "goda Iqbaal sambil mencolek dagu Steffi.

My Love EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang