Part 22

626 20 1
                                    

Hellas!
Budayakan vote sebelum membaca.

Matahari mulai mengintip pagi.Embun pagipun telah membasahi daun.Namun,tak membuat seseorang ini terbangun dari lelapnya.

Ceklekk...

Pintu kamarnya terbuka menampilkan seorang pria tampan."Stepong! Bangun!"teriaknya sambil menggerak-gerakkan tubuh mungil itu.Sang empu tak ada reaksi sedikitpun.Pria itu membuka gorden kamar.Cahaya matahari menusuk mata gadis itu.

Arghhh...

Erangnya sambil mengolet.Ia menutupi mukanya dengan selimut lagi."Ini bocah masih aja ngebo!"geram cowok itu."Pong!  Kalo lu ga bangun gue siram pake air!"Ujar pria itu sebal dengan adeknya ini.
"Iyaiya bang 5 menit lagi"jawabnya dengan mata masih tertutup.

"Gak! Pokoknya sekarang!"Ujar pria yang dipanggil abang itu.Abangnya sangat geram lalu menuju kasur adiknya dan menyeret adiknya ke kamar mandi."Buruan step! Lo tu ya cewek tapi kebo nya ga ketulungan"omel abangnya.Akhirnya Steffi pun bangun.Ya!cewe yang sedari tadi diomelin sama abangnya adalah Steffi.

"Iyaiya bawel banget sih!"omel Steffi sembari berjalan gontai ke arah kamar mandi.

Gubrakk...

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbentur.Ternyata Steffi terbentur pintu saat akan masuk.Steven a.k.a abang Steffi langsung menoleh.Ia tertawa lepas menyaksikan adeknya terbentur pintu.

"HAHAHAHAHAHAHA, RASAIN LO!SIAPA SURUH JALAN MATANYA DITUTUP MAKANYA JADI ORANG JANGAN KEBO! HAHAHAHAHAHAHHAHA"Ejek Steven sambil tertawa sangat keras.Steffi menoleh ke Steven dengan tatapan seolah-olah ingin menerkam."Lo jadi abang rese banget sih!  Adeknya jatoh bukannya ditolongin diketawain.Dasar abang lucknut"omel Steffi sambil mengusap kepalanya yang terbentur.

Steven berlari turun ke bawah meninggalkan Steffi.Gadis itu kemudian masuk ke dalam toilet dan segera mandi.

Sekitar 15 menit Steffi mandi.Ia keluar dan mengenakan pakaian simple nya.Ia hanya mengenakan celana jeans warna denim dan sedikit ada sobekan dan atasan kaos yang dilapisi blazer.

Ia memoles sedikit wajahnya dengan memakai bedak bayi dan liptint di bibirnya.Rambutnya digerai.Terlihat sangat simple namun tetap cantik.Ia meraih tas hitamnya dan turun ke bawah.

"Pagi bang"sapa nya pada Steven yang sudah berada diruang makan."Pagi juga kebo"jawab Steven sambil mengoleskan selai blueberry ke roti nya."Ngeselin!"Omel Steffi.Ia segera menyambar sandwich yang sudah berada dipiringnya.Ia memakannya dengan lahap dan meminum susunya.

"Assalamualaikum"Seorang mengucapkan salam masuk kedalam rumah Steffi.Ya,dia adalah Iqbaal."Walaikumsallam"Jawab Steffi dan Steven bersamaan."Pagi-pagi udah diapelin pacar aja nih"ejek Bang Stev pada Steffi.Sang adik hanya meliriknya tajam.

"Baal udah sarapan?"tanya Steffi pada Iqbaal."Udah tadi"Jawab Iqbaal kemudian ikut duduk diruang makan. Steffi belum selesai menyantap sandwichnya.Ia menyuapkan kepada Iqbaal."Aaaa buka mulutnya"Ujar Steffi sambil mengarahkan sandwichnya ke mulut Iqbaal.

"Gamau,kamu aja.Aku udah kenyang"Tutur Iqbaal menolak halus suapan Steffi."Yauda kamu minum susu nih"Steffi memberikan segelas susu pada Iqbaal.Kekasihnya hanya mengangguk pasrah. Toh percuma ia menolak pemberian Steffi hasilnya tetep nihil.Steven hanya terdiam dan tersenyum melihat tingkah mereka berdua.Sangatlah lucu bagi Steven.

Setelah selesai sarapan mereka bersiap untuk berangkat ke kampusnya. "Ayo berangkat!"Ajak Steffi bersemangat."Ayo! Ada yang ketinggalan ga?"Tanya Iqbaal.Steffi mengecek barang-barangnya."Udah semua kok,ayo buruan"Jawab Steffi berdiri dari tempat duduknya. Iqbaal pun mengikutinya."Babang lucknut gue berangkat dulu ya"pamit Steffi pada Steven yang masih duduk diruang makan."Dasar adik kurang ajar lo!Sana berangkat,eneg gue liat lo"Usir Steven pada Steffi.

My Love EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang