|thirteen|

346 48 2
                                    

Suasana jadi canggung antara Bobby dan Sohyun. Sohyun menjaga jarak dengan Bobby. Begitu pula Bobby berusaha tidak mengganggu Sohyun, ia sadar kalau dia yang salah.

Mereka tetap berangkat ke sekolah bersama, tapi Sohyun meminta untuk turun di halte sekolah.

"Nanti aku ada acara pulang sekolah, jadi tidak perlu menungguku."

"Arraseo."

Bobby tidak pernah lagi membahas June atau apapun yang sensitif bagi Sohyun, ia lebih memilih menuruti keinginan Sohyun.

Sohyun masih diam didalam kelas meskipun
Kelas sudah sepi tanpa penghuni. Sohyun ingin sekali melihat June berlatih basket. Tapi setiap melihat wajah June rasa bersalah menghampiri hatinya.

Aku bahkan tidak bisa menjaga diriku... Kekasih macam apa aku ini, membiarkan pria lain mencuri apa yang harusnya milik June..

Sohyun mengambil nafas panjang, ia berdiri dan pergi menuju lapangan basket. Mungkin melihat senyum June bisa sedikit mengobati rasa rindunya.

Sohyun berhenti dipinggir lapangan basket outdoor. Memperhatikan setiap gerakan June.

Mereka bermain three on three. Beberapa kali June berhasil merebut bola dari tangan Donghyuk. Mereka terlalu banyak bercanda dalam latihan.

Merasa cukup, Sohyun meneruskan langkahnya kegerbang sekolah.

"Tadi aku seperti melihat Sohyun disana."

Donghyuk berhenti bermain.

"Mana? Tidak ada, jangan pakai cara kotor untuk mengalahkanku."

Sohyun berjalan menuju halte bus. Sohyun agak ragu untuk duduk, disana ada seorang pria yang kelihatan sedang mabuk.

Tapi entah kenapa Sohyun merasa familiar dengan wajahnya. Ia mendekat, duduk agak jauh dari pria itu. Ia memperhatikan wajah pria itu baik baik.

"Wae...wae...kau melihatku seperti itu, apa kau menganggap ku sebagai setan..huh."

Sohyun tersentak, ia semakin menjaga jarak dengan pria tadi.

"A..ani...hanya sepertinya saya mengenal anda."

"Kau... Kau tidak tau siapa aku....aku...pengusaha sukses, aku sangat kaya,.."

Pergi tidak....pergi tidak...

"Aku memiliki semuanya kecuali cinta dari putraku."

Pria tadi berusaha untuk duduk tegak, meskipun sulit karena dalam keadaan mabuk.

"Putra?"

Tunggu, dia yang berbicara dengan Hanbin waktu itu kan...

"Putraku hidup dengan penuh kebencian padaku...hahahahahaha...."

"Apa putra anda bernama Hanbin dan June?"

Pria tadi membulatkan matanya mendengar nama itu.

"Kau mengenal putraku?"

"Sedikit...kami bersekolah ditempat yang sama."

"Ahhh benarkah? Hahaha... Aku kesini untuk melihat Junhoe, tapi aku tidak sanggup... dia sangat pandai bermain basket, kakinya sangat lincah, aku jadi ingat masa mudaku."

Sohyun mulai berani mendekat, ia memperkecil jarak antara mereka.

"Dan Hanbin, dia sangat mirip sekali dengan ibunya, begitu perhatian dan mudah memaafkan, ahh dia mengurus adiknya dengan baik, tidak seperti aku....bahkan aku melukai putraku sendiri."

My love, My Kiss, My Heart [✔] [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang