|three|

606 80 4
                                    

_Cinta itu ada karena kebiasaan_

Sohyun membuka matanya, ia tidak bisa menggerakkan badannya. Tangannya diikat, plus tubuh Sohyun diikat ke kursi.

Sohyun melihat ke sekeliling dengan wajah takut, keringat dingin mengucur dari dahinya.

Sohyun melihat orang orang yang tadi dia lihat sedang duduk manis tak jauh darinya.

"Selamat menikmati liburanmu."

Ucap salah satu dari mereka sambil tertawa dan meninggalkan Sohyun sendiri disitu. Tempat penuh dengan kayu, kardus dan beberapa perlengkapan yang tidak begitu Sohyun kenal. Fix Sohyun disekap digudang.

Sohyun menangis, ia tak tau harus bagaimana. Sohyun semakin cemas, tali itu semakin erat mengekang Sohyun, ia bisa merasakan pergelangan tangannya perih, lecet.

Sohyun terus berusaha bergerak sampai kursi beserta tubuhnya terjatuh, membuat posisinya jauh lebih sulit.

Sial, sial, sial.... Kakak...Siapapun tolong aku...

Bruakkkk....

Sohyun terkejut dan melihat kearah pintu, ada yang mendobrak pintu. Tapi Sohyun tidak bisa melihat orang itu dengan jelas karena air mata yang ada dipelupuk matanya.

"Apa kau baik baik saja huh? Kau terluka?"

Setelah tali dan lakban terlepas dari badannya, refleks Sohyun memeluk malaikatnya itu, dia benar benar merasa lega.

"Terima kasih....gomawo...Hanbin..hiks...hiks.."

Hanbin melepas pelukan Sohyun, ia mengecek seluruh tubuh Sohyun, memastikan tidak ada luka serius disana. Hanbin bernafas lega, ia menghapus air mata yang membasahi pipi Sohyun.

Hanbin membawa Sohyun keluar dari gudang, kini mereka duduk didepan sekolah, menunggu jemputan Sohyun datang.

"Bagimana kakak tau aku disana?"

"Emm,, aku kembali ke sekolah untuk mengambil ponselku, saat melewati gudang aku mendengar benda terjatuh dan suara orang menangis."

"Terima kasih sudah menolongku."

Hanbin tertarik dengan tangan Sohyun yang terluka, dia memegang tangan Sohyun dengan lembut.

"Tanganmu, aku ambil obat di UKS ya."

"Ani,...tidak usah ..ini tidak sakit kok."

Sohyun berbohong, ia tidak ingin lebih merepotkan Hanbin lagi.

Suasana jadi sepi, Sohyun bingung harus bersikap bagaimana.

"Sohyun..."

"Yaaa...."

Sohyun menoleh kearah Hanbin dan mendapati wajah mereka sudah berhadapan, bahkan Sohyun bisa merasakan hembusan nafas Hanbin.

Damn...kenapa dia terlihat manis sekali...bibir cherrynya...mata beningnya....

My love, My Kiss, My Heart [✔] [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang