seis

564 106 16
                                    

seoul, oct 2019

18:02 KST

"Jadi ini yang kau maksud club?!" ucap Jennie kesal saat melirik sekelilingnya.

"Berhentilah mengoceh" Hanbin menggandeng tangan gadis itu, membawanya menuju resto bernuansa klasik dengan dinding dihiasi potret hitam putih serta alunan denting piano yang merdu.

Jennie dan Hanbin mengambil posisi duduk berhadapan, menunggu menu makanan mereka datang.

Namun, disisi lain Jennie masih kesal atas apa yang dilakukan Hanbin. Jennie membisu, dengan raut wajah yang ditekuk ia terus melihat keluar jendela, entah apa yang ia pikirkan.

Sementara diseberang kursi Hanbin menghela napas menyadari mood gadis dihadapannya kembali memburuk, 'ah aku benar-benar bodoh'batinnya.

"Apa kau tidak senang?"

"Menurutmu?"

"Bukankah tempat ini jauh lebih baik daripada club malam?"

"Ini bukan soal tempat"

"Lebih dari sepuluh kali kau menyuruhku mengganti dress yang cocok dan kau hanya mengajakku makan? Aku bahkan bisa memasakanmu puluhan jenis makanan diapartement!"

Hanbin menggaruk tengkuk hingga akhirnya terkekeh kecil "Mian,aku tidak mau tubuhmu menjadi tontonan pria disana"

"Ah, aku hanya tak habis pikir, mengapa kakek menyiapkan pakaian seperti itu untukmu"

Mendengar penuturan Hanbin, Jennie menghela napas, menatap lekat pria berjas hitam dihadapannya.

Mendengar penuturan Hanbin, Jennie menghela napas, menatap lekat pria berjas hitam dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya...ya, Jennie salah, mengapa ia tidak berpikir sejauh itu? Bagaimana jika ia pergi ke club malam dengan pakaian seperti saat ini?

ya, Jennie salah, mengapa ia tidak berpikir sejauh itu? Bagaimana jika ia pergi ke club malam dengan pakaian seperti saat ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar apa yang diucapkan Hanbin, tubuhnya akan menjadi tontonan pria-pria nakal disana.

"Mian, seharusnya aku tidak marah padamu"

"huh?!"

"Ah tidak, sepertinya telingamu bermasalah" ketus Jennie kembali.

Hanbin hanya terkekeh. Tentu ia mendengarnya.

te quiero | jenbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang