"Hai, tampan.."
Sooji menyapa sosok pria yang baru saja berjalan mendekat kearahnya—memasuki area caffe. Dengan pakaian semi formal yang dikenakan, membuat beberapa pelanggan caffe itu melirik kearahnya.
"Hai, juga cantik."
Sooji terkikik lucu saat pria didepannya menjawab gombalannya seraya mendudukkan dirinya didepan Sooji. Kedua mata lentik gadis cantik itu berkedip genit dengan kedua tangan yang menyangga dagu.
"Oppa, kenapa kau semakin tampan saja, eoh?" ujarnya dengan nada menggoda, "Mau pacaran denganku tidak?"
Pria didepannya hanya terkekeh kecil. Menjangkau kening Sooji hanya untuk mengusak poni gadis itu dengan gemas. "Dasar kau ini, masih saja suka genit."
Seruan gemas datang dari sekitar mereka, namun keduanya bahkan tak menaruh perhatian sama sekali dengan hal itu. Tak merasa malu atau sungkan sama sekali.
Ini adalah pertemuan mereka yang pertama sejak beberapa tahun silam. Beberapa hari lalu pria tampan didepan Sooji ini baru saja sampai di Korea setelah lama menetap di China, dan hal pertama yang ingin dilakukannya adalah bertemu dengan gadis didepannya ini.
"Bagaimana hubunganmu dengan si cadel?"
Alis Sooji terangkat penuh tanya, namun sedetik kemudian gadis itu tertawa renyah saat menyadari siapa yang dimaksud pria didepannya ini.
"Baik-baik saja. Tidak ada yang spesial.." ujarnya seraya melambai malas. Jika mengingat pria pucat itu, membuat moodnya menurun drastis. "Hanya sedikit masalah, tapi bisa kuatasi dengan baik."
"Kudengar pesta pertunangan kalian dibatalkan?"
"Yifan oppa, kenapa kau jadi cerewet begini eoh?" sahut Sooji kesal. Mengingat jika pesta pertunangannya diundur si cadel membuat gadis cantik itu kembali geram. Ingin sekali menjambak Sehun dan menggigit pria itu sampai puas. "Jangan bicarakan hal itu, membuatku malas saja."
Pria yang dipanggil Yifan hanya mengendik tak acuh. "Mungkin saja aku bisa menggantikan si cadel."
"Andwe!" pekik Sooji keras, membuat keduanya menjadi sorotan beberapa pelanggan rumah makan itu. "Aku tidak mau punya suami macam kau."
"Wae? Aku tidak kalah dengan si cadel itu bukan? Lagipula, bukankah tadi kau bilang ingin pacaran denganku?"
Yifan menyahut ketus—namun memakai nada jahil. Membandingkan dirinya sendiri dengan si muka datar Sehun adalah hal yang selalu disukainya sejak dulu, "Aku tampan, mapan dan juga baik hati."
"Ya, kau memang tampan. Tapi, aku tidak berminat pada pria yang terlalu tinggi standartnya." ujar Sooji. Membiarkan seorang pelayan menaruh beberapa pesanannya diatas meja, "Lagipula, aku juga tidak suka dengan pria tsundere sepertimu."
Yifan memutar bola matanya malas. "Kau pikir, kau adalah tipeku? Cih, mimpi saja."
"Kalau aku bukan tipemu, kenapa mengajukan diri untuk menggantikan posisi Sehun?" sahut Sooji jengah. Menimpuk pria didepannya dengan sebuah sendok hingga membuat Yifan mendelik garang.
"Kelakuanmu masih sama saja." ujar Yisan jengah, "Masih suka melempar barang. Aku penasaran, apa kau masih suka melempari Sehun dengan barang jika kau marah?"
Sooji menggeleng pasti, "Aku sudah tidak melakukan hal itu kok, tenang saja." ujarnya bangga. Merasa jika dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Yifan tersenyum puas. Ternyata gadis didepannya ini bisa berubah juga. Itu adalah pikirannya, sampai Sooji kembali mengeluarkan suara yang membuat senyumnya luntur seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY BEAR
FanfictionCantik.. sudah biasa.. Ramah... banyak... Centil.... juga banyak... Tapi, kalau ketiga sifat itu digabungkan, dengan tambahan sifat ceroboh? apa yang akan terjadi.... Itulah, Bae Sooji...