Chapter 07

627 95 15
                                    

Bae Sooji tidak pernah menyangka jika ia akan dinikahi secara diam-diam oleh seorang pria brengsek yang kini duduk didepanya dengan senyum lebar yang membuatnya mual. Bagaimana bisa, Oh Sehun membohonginya untuk menandatangai formulir pengajuan pernikahan, dan bodohnya Sooji menandatangani kertas itu tanpa mau tahu isinya.

"Maafkan kelakuan putra kami." Tuan Oh, yang melihat ekspresi kesal menantunya hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam sebelum memukul belakang kepala putranya, "Minta maaf terlebih dahulu pada Suzy, anak bodoh!" ujarnya pada sag putra yang sejak tadi hanya diam menunduk.

"Kenapa aku harus meminta maaf? Aku menikahinya sesuai dengan keinginannya kan? Dia sudah menjadi isteriku, jadi..." sahut Sehun tak terima—mendongak menatap Sooji yang kini mendelik padanya. Ia meringis sakit saat mendapat jeweran dari ibunya yang duduk disampingnya, "Umma! Kenapa kau menganiayaku.."

Nyonya Oh, hanya bisa tersenyum malu. Menatap Sooji yang terlihat kesal dengan kedua mata berkaca-kaca, "Suzy ah, bisa kau maafkan Sehun nak? Lagipula, kalian sudah resmi menjadi suami isteri menurut negara. Dan kau juga dulu menginginkan ini kan?"

Suzy cemberut, memeluk lengan ayahnya dengan manja. Gadis itu mendongak meminta pertolongan. Astaga! Dulu ia hanya sekedar berbasa basi agar Sehun tidak melirik perempuan lain, tapi ia tidak menyangka pria itu akan menikahinya tanpa ijin seperti ini. "Papa.."

Tuan Bae mengusap surai hitam putrinya dengan sayang. Lalu merangkulnya dengan lembut, "Suzy, papa tidak bisa membantumu untuk kali ini. Kau sudah sah menjadi isteri Sehun dan papa ingin kau melakukan tugasmu dengan baik sebagai seorang isteri."

"Kenapa papa membelanya?" seru Suzy kesal, menggembungkan kedua pipinya dengan lucu. Lalu semakin mendelik saat melihat Sehun menyeringai puas, "Yah! Oh Sehun singkirkan wajah jelekmu itu dariku. Dasar pria hidung besar."

"Sooji, mama tidak pernah mengajarimu berkata buruk." nyonya Bae segera menegur sang putri. Meskipun ia juga terkejut dengan keadaan ini, tapi sebagai seorang ibu, ia tetap harus melakukan sesuatu agar keadaan tidak semakin kacau, "Keadaan sudah seperti ini. Dan mama ingin kau belajar menjadi isteri yang baik. lagipula, bukankah selama ini kau yang meminta untuk segera dinikahkan?"

"Yup, betul. Kenapa sekarang menyesal dan marah-marah?" sahut Irene asal ceplos. Tidak menyadari jika adiknya itu ingin mencakarinya dengan kuku-kukunya yang panjang dan lentik, "Aku saja ingin segera menikah, tapi sekarang kau mendahuluiku. Ahh... betapa malangnya diriku dilangkahi adikku sendiri.."

"Ya! Kemari kau dasar kakak laknat." seru Sooji kesal, hendak menerjang kakaknya yang duduk disamping sang ibu. Beruntung tuan Bae segera menahan tubuh putrinya itu. jika tidak, mungkin ada drama baru tentang perkelahian kucing dan anjing dirumah ini.

"Bae Sooji, diam ditempatmu."

Sooji terdiam, dengan bibir mencebik saat mendengar suara dingin sang ayah. Oh, tidak pernah dalam hidupnya sang ayah menggunakan nada datar dan dingin padanya. Menatap Sehun pria itu hanya meringis saat melihat tingkah bar-barnya. Menghembuskan nafas dalam-dalam, gadis cantik itu akhirnya berfikir jernih, "Baiklah, aku menerima Oh Sehun sebagai suamiku."

Sehun menghela nafas lega,begitupun dengan anggota keluarga yang lain. karena dilihat dari sifat Sooji yang kekanakan, mungkin agak sulit untuk menjinakkan gadis ini. Awalnya Sehun juga merasa bersalah setelah memikirkan baik-baik tindakannya itu, tapi saat kembali memikirkan kekasihnya yang bisa saja direbut orang lain ia tidak lagi merasa bersalah sedikitpun.

"Tapi ada syaratnya. Dan kalian harus memenuhinya."

Tuan dan nyonya Bae hanya bisa memijit pelipis mereka, merasa pusing dan enggan untuk mendengar apa yang diinginkan sang putri bungsu. Karena Sooji anak yang ajaib, mereka pun bisa tidak membayangkan apa yang diinginkan anak mereka yang satu ini, "Katakan saja syaratnya. Tapi, appa mohon buatlah syarat yang masuk akal nak. Jangan membuat kami kelimpungan dengan keinginanmu yang aneh. Oke.."

"Ya, buatlah syarat yang normal. Aku tidak mau direpotkan juga olehmu bocah." sahut Irene, membela kedua orang tuanya yang memberi acungan jempol padanya. Ia tidak mengacuhkan adiknya—Sooji yang menatapnya dengan tatapan membara.

"Gwaenchana.. karena putra kami yang bersalah. Syarat apapun akan kami usahakan terpenuhi. Lagipula, saat ini Sooji sudah menjadi menantu kami. Kewajiban kami untuk memenuhi semua kebutuhannya." ujar tuan Oh, melirik tajam putranya yang melengos dari pandangannya.

Sooji mengangguk puas. Gadis cantik itu tak mengacuhkan kedua orang tua sekaligus kakaknya yang menatapnya penasaran. Ia menatap kekasihnya—ralat, suaminya Oh Sehun dengan tatapan berkilat-kilat, "Aku mau diadakan pesta pernikahan yang mewah. Mengundang semua teman kuliahku. Hadiah mobil, aku mau punya mobil sendiri mulai sekarang. Mm.. lalu, aku juga mau gaun pesta yang dibuat secara khusus, lalu.. lalu... aku mau punya boneka beruang besar... lalu.. apalagi ya.. ah.. aku mau tinggal dirumah sendiri. Oh Sehun belikan aku rumah sendiri."

"Nak.. kalau kalian tinggal sendiri. Siapa yang akan mengurus rumah?" tanya nyonya Bae ragu. Jika masalah mobil ia masih bisa menerima, tapi untuk tinggal mandiri dirumah mereka, bagaimana bisa ia membayangkan putri kecilnya yang manja mengurus rumah. -_-

"Siapa lagi, tentu saja aku.." sahut Sooji bangga. Tersenyum lebar hingga kedua matanya membentuk bulan sabit. Gadis itu bahkan tidak menyadari jika semua orang yang berada disekitarnya berkeringat dingin.

"..................??????????????????????????????????????????????"

***

Wu Yifan menatap tak percaya gadis didepannya, yang mengatakan dengan bangga telah menikah dengan Oh Sehun. Dengan dagu yang bertumpu pada kedua tangan Sooji menceritakan segala hal yang terjadi padanya beberapa hari yang lalu—walau ia sudah mengetahui segalanya dari sang kekasih, Irene, tetap saja mendengar hal itu dari Sooji membuatnya mengeluarkan keringat dingin. Ia menyesal, membantu Sooji untuk memprovokasi Sehun agar menikahinya secepatnya. "Dia benar-benar melakukannya, menikahimu! Daebak, Oh Sehun benar-benar hebat.." ujarnya lirih.

Sooji mengangguk senang, menatap Yifan berbinar-binar, "Nee.. gomawo oppa! Karenamu, sekarang aku bisa tenang jika Sehunnie bekerja dengan wanita-wanita yang genit. hehehe.."

'Mengerikan! Bae Sooji sungguh mengerikan!' seru Yifan dalam hati. bagaimana mungkin Sooji bisa berakting didepan kekasihnya, bahkan kedua orang tuanya tanpa ketahuan. Astaga! Jika Irene sampai tahu tentang hal ini, ia tidak tahu bagaimana nasibnya nanti.

"Nah.. karena sekarang tujuanku tercapai. Aku akan membantu oppa agar secepatnya menikah dengan Irene eonni!"

"Andwee!" seru Yifan cepat. Ia harus berfikir ulang sebelum menikahi gadis Bae yang satu itu. Jika adiknya saja sudah sangat mengerikan begini sifatnya, bagaimana dengan kakaknya. Ohhh god! Yifan tidak bisa membayangkan bagaimana rumah tangganya nanti.

"Wae?" tanya Sooji polos. Menatap pria didepannya yang terlihat gugup. "Fans Irene eonni juga banyak loh, kalau dia direbut orang lain bagaimana? Kau pasti akan menyesal."

Yifan menangis dalam hati. jika para fans gadisnya itu tahu sifat Irene yang sebenarnya, apa mereka semua masih mengidolakan Irene. "Aku hanya belum siap. Aku tidak seperti Sehun." Ujarnya cepat, "Lagipula, saat ini aku masih ingin fokus dengan perusahaanku."

"Ya.. kau memang pengecut sejak dulu. Pantas saja kau kehilangan aku!" sahut Sooji, mengendikkan bahunya tak acuh. Sudah terbiasa melihat tingkah Yifan yang seperti kura-kura.

'Aku bersyukur tidak menjadi kekasihmu, bocah!' pekik Yifan dalam hati. mengambil nafas dalam-dalam, seraya menatap Sooji yang kini sibuk dengan ponselnya, "Lalu, bagaimana persiapan pernikahanmu saat ini?"

"Tidak ada masalah. Semua Sehun oppa yang mengurusnya."

"Kau tidak membantu?"

"Aku membantu kok." ujar Sooji dengan bibir mengerucut lucu, "Hanya saja mereka tidak mengijinkanku untuk membantu. Padahal aku juga ingin terlibat didalamnya. Mereka malah mengusirku dan menyuruhku jalan-jalan saja."

"Itu lebih bagus, daripada kau mengacaukan segalanya dan membuat semua orang gila sebelum waktunya!"

"Mwo???"

"Tidak.. tidak apa-apa. anggap saja kau salah dengar, arrasso!"

"Yah! Wu Yfan, kau mau mati, hah!"

TBC

ada yang menunggu cerita ini???? hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LOVELY BEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang