Chapter 06

791 155 22
                                    

Sehun menatap dua orang didepannya dengan pandangan menusuk, dimana kekasihnya, Bae Sooji tengah bermesraan dengan seorang pemuda—yang tidak cukup tampan menurutnya, Lee Dongwook.

Seorang pria yang dikenalkan Sooji sebagai seorang pembimbingnya dalam mengerjakan skripsi—yang mana Sehun sama sekali tidak mempercayainya. Bagaimana mungkin ada pembimbing setampan itu!

Pria berkulit pucat itu berdehem keras, mencoba untuk mendapatkan atensi kekasihnya yang duduk berdampingan dengan Dongwook yang kini ikut menatapnya.

"Wae?" tanya Sooji polos. Menatap Sehun yang menyatukan kedua alisnya agar terlihat garang. "Ada yang ingin oppa inginkan?"

"Sampai kapan kalian seperti itu?"

"Seperti itu? bagaimana maksudmu?"

Sehun memutar bola matanya malas. Sebenarnya, ia masih mempunyai banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, namun tidak mungkin juga ia membiarkan Sooji menemui pria itus sendirian.

"Sehun shi, tenang saja. Aku hanya menganggap Sooji sebagai mahasiswaku saja, tidak lebih."

Sooji menatap pria tampan disampingnya—yang sebetulnya hampir mendekati tipenya. Hanya saja Dongwook sudah menikah, jadi Sooji tidak mempunyai kesempatan untu mendekati pria tampan itu. "Dianggap lebih juga tidak apa-apa.." gumam Sooji lirih.

Sehun yang mendengar gumaman kekasihnya itu mendelik kesal. Menggebrak meja hingga ketiganya mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari pelanggan lain—karena posisi mereka memang berada di caffe.

"Dasar bocah centil!" desis Sehun. Menyambar jas hitam miliknya yang beberapa saat lalu ia lepas, dan berjalan pergi meninggalkan kekasihnya. "Aku pergi."

Dongwook menatap Sooji yang kembali menekuni notebook miliknya tanpa berniat untuk mengejar sosok tampan Sehun. "Kau tidak mengejarnya?"

Sooji mendongak, menampilkan cengiran lebar yang membuat Dongwook gemas setengah mati. "Biarkan saja. Pria vampire itu memang harus diberi pelajaran. Hehehe.."

"Mwo?"

Sooji menghela nafas dalam-dalam, bertopang dagu dan menatap pria yang duduk disampingnya dengan tatapan jahil. "Sehun oppa selalu saja membuatku cemburu. Jadi, aku juga harus membalasnya. Dia harus tahu bagaimana rasanya cemburu."

"Ahh.. begitu.." gumam Dongwook pelan. Tak percaya jika gadis didepannya ini memiliki pemikiran yang cukup licik. "Kau tidak takut dia marah?"

"Tidak akan." sahut Sooji mengibaskan satu tangannya, "Lagipula, marahnya Oh Sehun itu menggemaskan, jadi aku tidak perlu takut. Kaja, kita teruskan... aku ingin segera lulus dan mengikat Oh Sehun."

'Daebak!' batin Dongwook. Mengasihani Oh Sehun yang sebenarnya tidak cukup memahami bagaimana watak sesungguhnya Bae Sooji.

***

Wu Yifan menatap datar sosok pria didepannya, yang menggerutu kesal dengan mulut yang sibuk menenggak beberapa gelas martini—padahal ini masih siang bolong, tapi Sehun sudah mengajaknya mabuk.

"Apa kau tidak memiliki pekerjaan?"

Sehun melirik sekilas Yifan yang hanya diam, tanpa berniat untuk memesan minuman. "Aku punya banyak pekerjaan tuan Wu."

"Lalu kenapa kau mengajakku ke bar disiang bolong seperti ini?" tanya Yifan kesal, "Jika Sooji tahu kau mabuk-mabukan disiang bolong... ah.. aku tidak berani membayangkannya."

Sehun memutar bola matanya malas saat mengingat kekasihnya itu—yang dengan sengaja membuatnya cemburu dengan berdekatan dengan pria lain. "Jika dia berani marah, aku akan mengurungnya diapartemenku."

Yifan menatap Sehun, lalu tertawa kecil dengan kepala yang menggeleng perlahan. "Jangan bilang gadis nakal itu melakukan sesuatu yang membuatmu kesal lagi?"

"Dia mendekati pembimbingnya agar aku cemburu."

Yifan terdiam, menatap lamat pria didepannya yang kembali memesan minuman beralkohol. Berdecak, pria itu memukul kepala Sehun dengan cukup keras hingga sang empunya memekik kesakitan.

"Kenapa kau memukulku, brengsek!"

"Apa? Tentu saja karena kebodohanmu."

"Mwo?"

Yifan bertopang dagu, menatap Sehun yang terlihat sekali mulai mabuk. Bagaimana tidak, ini sudah satu jam dan pria itu tak kunjung berhenti untuk menenggak minuman beralkohol. Dilarang pun percuma, Yifan tidak ingin berakhir babak belur ditangan pria mabuk seperti Oh Sehun.

"Aku punya satu cara agar Sooji tidak berbuat nakal dan berusaha membuatmu cemburu."

"Apa itu?" tanya Sehun dengan cegukan. Wajah tampan pria itu merona merah karena terlalu banyak minum. Walau Sehun termasuk pria yang cukup kuat minum, tapi saat ini kepalanya terasa panas karena ulah kekasih nakalnya. "Katakan padaku."

"Pergi kekantor catatan sipil, dan daftarkan namamu dan nama Sooji. Nikahi dia, bodoh!"

Sehun mengerjabkan kedua mata tajamnya beberapa kali. Lalu beranjak dari duduknya dengan tubuh yang limbung. Membuat Yifan harus manahan bahu pria itu agar tidak terjatuh.

"Kau mau kemana?"

"Menikahi Bae Sooji."

TBC

MY LOVELY BEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang