"Kau, mulai sekarang adalah kekasihku."
Gadis cantik dengan seragam senior highschool itu melongo saat mendengar pernyataan yang bernada malas dari sosok pria didepannya.
Setengah jam yang lalu, pria yang duduk di didepannya ini membawanya ke cafe dekat sekolahnya saat dirinya hendak pulang. Tidak ada ajakan lembut, hanya paksaan agar dirinya masuk kedalam mobil mewah pria itu. Membuat beberapa temannya memekik histeris saat melihat wajah tampan pria itu.
"Apa kau sedang menyatakan cinta padaku, Oh Sehun shi?"
"Menurutmu?"
Gadis itu Bae Sooji atau biasa dikenal dengan nama Suzy, mengendikkan bahunya tak acuh. Menatap pria yang lebih tua darinya beberapa tahun didepannya. "Kalau aku tidak mau bagaimana?" ujarnya santai, seraya menyeruput jus stroberry yang dipesannya beberapa waktu lalu.
"Terserahmu." sahut Sehun datar. Melirik sekilas gadis cantik didepannya yang mencebikkan bibirnya lucu, "Mau atau tidak kau tetap akan menjadi kekasihku."
Sooji melotot, menatap pria didepannya dengan kesal, pria didepannya ini memang suka mempermainkan hati gadis cantik sepertinya. "Lalu kau kemanakan Irene eonni. Dasar pria laknat."
Sehun hanya berdecak kecil, melempar sendok yang ada didepannya tepat mengenai kening Sooji hingga gadis itu memekik kesakitan, tapi apa pedulinya.
"Jangan berasumsi hal yang bodoh." ujarnya kalem, menyeruput kopi hitam kesukaannya, "Antara Iren dan aku, itu tidak ada urusannya denganmu, bocah."
Sooji mengeram kesal. Tanpa mengacuhkan tatapan penasaran serta terganggu dari beberapa pengunjung, gadis itu berdiri dan menarik kerah baju Sehun.
Jduagh!
"Awwhh...."
"Oh Sooji!" Sehun berdesis menyakitkan saat keningnya beradu dengan kening gadis didepannya dengan keras. "Gadis bodoh." umpatnya seraya mengusap keningnya yang bisa dipastikan tengah memerah.
"Margaku Bae, brengsek!" seru Sooji kesal. Satu tangannya mengusap keningnya yang terasa berdenyut menyakitkan. Sementara kedua mata bulat gadis itu berpendar melihat sekitar—dengan air mata yang menggenang, mungkin keningnya benar-benar sakit. Saat mendapati beberapa pasang mata yang menatapnya takjub, gadis itu kembali kesal.
"Apa lihat-lihat!"
***
Pria tampan itu terkekeh geli saat mengingat bagaimana dulu dirinya memaksa Sooji untuk menjadi kekasihnya. Meski hal itu sudah terjadi beberapa tahun silam, tetap saja kenangan itu adalah hal yang istimewa untuknya, dan sampai sekarang mereka masih tetap bersama seperti dulu.
Sooji tumbuh menjadi gadis yang lebih cantik, namun dengan sifat yang masih sama. Menyebalkan dan juga kekanakan.
Jika diingat-ingat pertama kali pertemuannya dengan Sooji pun tak begitu baik.
Saat itu dirinya memang berkunjung kerumah keluarga Bae, rumah teman perempuannya, Irene. Bersama beberapa teman lainnya untuk mengerjakan proposal, Sehun terpaksa mengikuti aturan Irene karena gadis itu sangat cerewet—dan Sehun benci dengan gadis cerewet seperti Irene.
Ditengah diskusi, Sehun meminta ijin untuk kekamar mandi, yang membuat Irene berang karena merasa ia hanya mencari alasan untuk kabur saja. Dan, disitulah pertemuan pertama Sehun dengan Sooji terjadi.
Dikamar mandi.
Dengan keadaan Sooji yang setengah telanjang.
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY BEAR
Fiksi PenggemarCantik.. sudah biasa.. Ramah... banyak... Centil.... juga banyak... Tapi, kalau ketiga sifat itu digabungkan, dengan tambahan sifat ceroboh? apa yang akan terjadi.... Itulah, Bae Sooji...