jaket merah

21 16 10
                                    

"kak lo bodoh banget jadi cowok bisanya cuma nyakiti tanpa sadar kakak sudah ngasih harapan ke orang lain dan ngasih peluang"

"apaan sih lo ngurusin hidup orang, gua udah muak dengan kata CINTA.bisanya cuma bikin sengsara tau gak!!!"

"kak jangan jadikan masa lalu kakak sebagai acuan hidup kakak"

"bodo amat"ujar rangga dengan latifa yang beradu debat, sedangkan latifa tak menyadari bahwa ia mrnteskan air matanya karena perilaku kakaknya yang sudah berkali kali menyakiti perempuan, saat kakaknya meninggalkan latifa latifa segera mengejar kakaknya yang menuju kamarnya itu.

"kenapa kak begini, apa karena mantan kakak yang katak iblis itu hah"ujar latifa dengan kata per kata tertekan rangga pun menoleh lalu rangga mendekati latifa dan mencengkram tangan latifa sangat kuat"kak sakit lepasinnn"ujar latifa kesakitan namun tak di dengarkan oleh rangga

"cukup. Jangan ngurusin hidup orang"ujar rangga sambil ekspresi wajah yang sangat murka

"kak cukup perjuangin apa yang kakak sayang sebelum kakak menyesal dengan apa yang diperbuat kakak,kenapa kakak selalu kasar sama aku tapi dengan kak wahyu kakak gak pernah kasar"

"karena lo perempuan puas!"ujar rangga lalu memutar badan dan meninggalkan latifa yang menangis karena perbuat rangga yang kasar

Rangga saat memasuki kamarnya sangat sangat frustasi memikirkan mengapa candra menangis? Apakah karena dirinya? Apa salahnya?

Rangga segera membersihkan diri lalu memakai baju rumah dengan celana pendek

"kak disuruh mama makan"ujar latifa mengetok Ngetok pintu rangga dan rangga pun membukanya lalu meninggalkan latifa, sedangkan latifa hanya tertawa.

Saat dimeja makan keadaan sunyi mama dan papa rangga pergi krluar kota, wahyu sedang ada camping sehingga tidak pulang beberapa hari dirumau ini tersisalah latifa, rangga, bibi,dan mas umang(supir).

"maaf gua tadi bentak lo"ujar rangga

"iya gak papa kok kak sans aja, lagian itu udah seperti kebutuhan sehari hari aku"

"ha"

"iya itu udah kejadian sehari hari aku"

"lo nyindir gua? "

"kalau kakak merasa ya alhamdulillah, jadi aku nyindirnya gak sia sia"ujar latifa dengan polosnya sedangkan rangga kaget dengan jawaban latifa bagaimana bisa dia menjawab sejujur itu.

"gua pergi dulu, jangan kepo"ujar rangga lalu beranjak dari tempat makan.rangga ingin ke suatu tempat yang mungkin bisa membuat dia tenang, yaitu taman  komplek sebelah.saat tiba di taman rangga tidur di kursi taman lalu memejamkan matanya saat rangga membuka matanya objek yang pertama diliatnya bukan langit melainkan gadis dan langsung rangga mengubah posisinya menjadi duduk

"eh lo bangun gua kira lo mati"ujar gadis itu

"eh enak aja ya lo, kenapa lo bisa ada disini"

"hemmm aku juga gak tau"

"terus kenapa lo tadi mendekat ke wajah gua, lo minta gua cium halah gak bakal mau gua nyium lo. Udah badan kayak triplek"ujar rangga dengan ketus dan ekspresi gadis itu, candra langsung cemberut

"kan tadi gua mau ketemuan ama seseorang tapi tiba tiba liat lo ya gua liatin takutnya lo mati kan kasihan nanti gak ada yang nolong"ujar candra sedangkan rangga kedua matanya melotot berani beranunya gadis ini berkata bahwa rangga sudah mati

Tiba tiba hujan deras candra pun bingung karena ia sangat takut dengan hujan ia segera mencari tempat teduh namun di taman itu tidak ada tempat berteduh

candra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang