pengakuan.

21 4 5
                                    

"Emmm nga gua mau tanya"uja candra sambil menunduk

"Tanya apa sayang, berjibun jibun kamu tanyak aku layanin kok"jawab rangga sambil mengunyah permen karet

"Hah dilayanin, haduhhhhh masih sekolah"sahut bara dengan sangat alay

Perkataan bara bukannya malah mengundang tawa namun mengundang tatapan sinis rangga. Dan akhirnya baraa memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka berdua yang seperti berbicara sangat serius.
 
"Nga lo kemarin pergi ama farah ya"tanya candra dengan ragu ragu

"Mmm maaf can, gua beneran kepaksa ama Dia. Gua disuruh nenek gua buat nganterin dia ke toko supermarket. Oke gua salah gak ngabarin lo, gua emang pertamanya cuma bikin pacaran boong boongan tapi entah kenapa gua sekarang sayang ama lo. Dan kita udah resmi pacaran bukan? "ujar panjang lebar rangga dengan wajah sangat memelas. Ah mungkin hanya drama

"Iya"ujar candra lalu ia kembali ke tempat duduknya, entah tiba tuba moodnya rusak tanpa sebab

----------

"Eh nga lo beneran jadiin candra pacar lo? Bukannya dulu cuma buat itu ya"ujar daffa

"Gua juga gak tau dan mulai kemarin kemarin entah kapan gua anggap candra pacaran beneran ama gua. Gua juga gak tau kapan rasa sayang itu muncul kita gabakal tau kan. Itu yang gua rasain"jawab rangga sambil mengunyah bakso kesukaannya

"Lo tuh ya makan baksoo aja gua sumpahin pipi lo tembem "ujar daffa yang kehabisan kesabaran karena setiap waktu, setiap detik selalu makan bakso

"Tau tuh setiap waktu, setiap jam, setiap menit selalu makan bakso. Selalu diprioritas in"sahut bara

"Seperti candra"ujar rangga lalu ia menghampiri bangku candra

Rangga merasakan ada sengatan listrik saat mendekati candra, seperti tertarik magnet seolah rangga sekarang ingin dekat dengan candra setiap hari."Can, ditubuh lo ada magnet?"ujar rangga yang membuat candra tersontak kaget

"Hah.... Enggakk"

"Tapi kok gua pingin deket ama lo terus ya, masa tubuh gua kayak ketarik ndeketi lo terus "ucapan rangga berhasil membuat pipi candra merah merona

"Cieeee pipinya merahhh,ciee cieee"ujar rangga sambil mencolek dagu candra, candra pun kesal akhirnya ia melanjutkan membaca novelnya yang sempat tertunda karena keberadaann rangga.

"Huh, gua di kacangin nih"
"Mmmm gua punya ide"tiba tiba rangga mendekatkan wajahnya ke wajah candra tanpa candra sadari
"Can"celetuk rangga dan saat candra menoleh

Cup.

Yahh berhasil, rangga berhasil mencium kening candra walau sekilas
"Ranggaaaa apa apa an kamu"teriak candra

"Loh kenapa maaf"

"Apa apa an kamu main nyosor aja, gak tau sopan santun"candra pun marah karena baginya ciuman itu hal yang sangat aneh. Dan candra meninggal kan rangga yang bokongnya masih melekat di sebelah kursi candra

Candra menuju kamar mandi sambil mengusap usap keningnya yang bekas ciuman rangga"Ahhhh menjijikkan "ujar candra yang masuh mengusap usap keningnya namun saat ia membuka pintu kamar mandi. Ada seseorang yang menarik rambut candra sangat kuat membuat candra pun meronta kesakitan

"Heh lo candra kan"ujar gadis itu

"I... Iya, ka... Kamu far.. Farah ya"ujar candra terbata bata.

"Owhhh ternyata udah kenal gua"ujar farah sambil bertepuk tangan
"Lo itu ya gadis murahan gau gak!!! Bisanya ngerebut punya orang atau emang lo diajarin ama orang tua lo jadi gadis perebut punya orang hah"ujar farah penuh penekanan

candra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang