jalan kaki

13 6 34
                                    

"Nga"ucap candra lirih

Rangga pun merasa ada tangan yang mengusap usap kepalanya pun terbangun dari tidurnya. Jujur rangga sangat lelah hari ini.

"Candra lo udah bangun, ada yang sakit gak, mmmmmm siapa yang lakuin ini ke lo jujur"

"Aku jawab nih ya. Gua udah bangun. Mmm gak ada yang sakit kok"

"Lo belum jawab pertanyaaan gua kurang satu lagi"

"Yang apa"

"Yang itu"

"Itu apa sihhh"

"yang pertanyaan siapa yang lakuin lo sampai kayak gini"

"Kapan lo tanya gitu"

"Tadi candra "ujar rangga frustasi

"Gak ada bukti tuh"

"Iye lah gua ngalah"candra pun tertawa melihat rangga kalah adu mulut dengan candra. Ia tak mau rangga khawatir apabila ia memberitahu yang sebenarnya. Sebaiknya ia menutupi serapat rapatnya anggap itu masa lalu.

"Nga....gc ke kelas"ujar daffa sambil nafasnya tak beraturan

"Kenapa? "

"Lo tadi belum kerjain tugas kan. Ini gua bawa buku lo cepet kerjain. Keburu bu ninik datang"

"Oh iya pr ipa ya begooo gua lupaaaa"ujar rangga sambil memukul jidatnya

"Ada apa"ujar candra seperti orang kesasar.

"Mmm gak apa kok sayang istirahat lagi gih"jawab rangga menyembunyikan bahwa ia belum mengerjakan tugas

Rangga pun akhirnya mengerjakan tugas dengan cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit"Nih selesai"ujar rangga sambil merentangkan otot ototnya

"Anjir cepet banget lo, yaudh gua ke kelas dulu"pamit daffa

"Yaudh si ke kelas aja emang lo ganggu gua ama candra"

-----------

"Selamat pagi anak anak, ada pr ya? "tanya bu ninik

"Selamat pagi juga buuuu"ucap serentak kelas Xipa-1.

"Kumpulkan prnya"ujar bu ninik lalu duduk di meja guru, dan murit murit di ruangan itu segera mengumpulkan tugas mereka satu persatu.

"sudah semua kan, karena materi kita habis kalian sudah free. Tapi tetap jangan ada yang bukak handphone, kalau ada yang kurang faham biar ibu jelaskan lagi"

"Bu, saya kurang paham kenapa ladya kok gak peka peka ya bu"ujar bara sambil mengangkat tangannya

"Huuuuuuu"ujar serentak semua murit kecuali ladya yang masih bingung perkataan bara. Peka? Peka apa? Terhadap rangsangan?.

"Ibu bodo amat ya yang penting ibu sudah punya suami, urusan percintaan kalian. Kalian tanggung sendiri"jawab bu ninik. "Eh mana si bovah tengil ini kok gak keliatan"lanjut bu ninik. Bocah tengil yang dimaksud bu ninik adalah rangga

"Rangga di uks bu nemeni candra. Ibu mau kalau siswa terpandainya itu malah sakit gara gara gak ditemeni pacarnya?"ucap daffa

Ladya dan nadia pun kaget dengan perkataan daffa. Candra mengapa bisa di uks dengan rangga? Bukannya tadi uks kosong,  nadia tanpa pamit keluar dari kelas  menuju uks

"Yahhhh kumat tuh bocah bar barnya"ucap daffa

"Nadia itu ya cocoknya ama rangga. Nanti dijadikan cerita bad boy and bad girl"bu ninik sudah kebal dengan kelakuan nadia yang pergi nyelonong keluar kelas tiba tiba"Ladya, kamu tau nadia mau pergi kemana"ujar bu ninik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

candra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang