💞Cast & Pralog 💞

4.1K 122 13
                                    

>=>=>= Sweet Baby Sitter =>=>=>

Cast : Abqary Ramadhani Ishfaq
: Yumna Agnella Fadhlurrahman

     =>=>= ****** =<=<=

     Di tawari pekerjaan dengan gaji besar siapa pun pasti akan langsung menganggukkan kepala, dengan senyum lebar senangnya. Meski belum pernah berpengalam sekali pun.

Itu lah yang otak Yumna lakukan, tanpa merasa curiga apa lagi selidik sana selidik sini ia langsung bersedia saat seorang Ibu menawarinya pekerjaan sebagai 'Baby Sitter' , meski ia belum pernah mengasuh anak tapi dengan di imingi gaji besar plus bonus per bulan.

"Nggak papa jadi 'Baby Sitter' asal halal sama gajinya gede gila."

Tumpukan uang banyak sudah melayang-layang di otaknya. Tapi ... begitu ia bertemu anak yang akan ia asuh, matanya bukan berbinar lagi tapi membulat nyaris mau copot saking kagetnya.

"What!!! Gila!!! Aku disuruh mengasuh 'Bayi' ini begitu. Kurang gila kali ya jika anak segede itu perlu baby sitter!!!."

"Aku suka..." ucap Kennan.

Kening Yumna mengeryit tidak paham, tapi ia belum mau bertanya.

Kennan terkekeh kecil tangannya terulur mengusap pucuk kepala Yumna. Tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya.

"Ternyata kamu lebih manis dari pada es krim, dan aku suka." ungkap Kennan.

Memutar bola matanya jengah Yumna mencoba sabar, ia tunggu sampai Si Nasi Qary selesai bicara baru ia bicara. Kalau sama-sama bicara nanti yang mendengarkan siapa? Masa Si mbak operator.

"Jangan memutar bola matamu. Aku sedang bertanya, bukan kah tadi kubilang untuk tetap diam di rumah. Sekarang keluyuran kemana? Itu kaki lama-lama aku ikat juga di ranjang." cerocos Abqary panjangkali lebar luas persegi empat.

"Kenapa malah diam, di mana kau sekarang?" sambungnya lagi.

"Kenapa berhenti? Aku belum tidur, masih melek ini." Protes Abqary membuka matanya menatap wajah mengeryit Yumna.

Salah satu posisi yang paling disukai Abqary, berbaring biar bisa leluasa sepuas mungkin menatap wajah Yumna dari arah bawah.

Yumna menjuhkan ponselnya sedikit dari pandangannya yang terhalang untuk menatap Pria tersebut.

"Lebih baik aku tanya saja kali ya." batinnya.

Revan menoleh mengarti langsung tentang apa yang di bahas temannya itu, "Si sweet Baby Sitter mu itu? Memang kau mengatakan apa?"

Abqary menyandarkan kepalanya di sofa mengingat kalimat ajakan menikahnya kemaren, itu momen yang paling menegangkan dalam hidupnya. Butuh keberanian tinggi untuk mengatakakannya, ia kira Yumna akan langsung mengangguk terharu. Tapi kenyataannya gafis itu malah langsung ngacir pulnag, dengan alasan sudah hampir malam. Tanpa menjawab ajakannya.

"Aku bilang padanya, 'Yumna Agnella Fadhulrrahman ... ayo kita menikah'. Dan gadis itu malah meninggalkanku, dan sampai sekarang tidak muncul-muncul. Harusnya aku kan yang kesal, tapi kenapa dia yang mengacuhkanku." curhatnya.

"Paman, apa aku terlihat tampan?"

Lagi-lagi Abqary menanyakan hal sama untuk ketiga kalinya, ia bahkan merapikan lagi kemejanya birunya yang memang sudah rapi. Juga rambutnya yang dibiarkan sedikit tak rapi.

Agus, pria paruh baya itu terkekeh melirik dari kaca spionnya sambil mengangguk, "Anda selalu terlihat tampan, Tuan muda. Mungkin hanya sedikit gugup," jujurnya.

"Benar, aku gugup sekali. Kuharap aku tidak melupakan dialog nantinya," kekehnya seraya menghembuskan nafasnya beberapa kali untuk mengurangi kegugupannya.

"Tidak ingin memujiku tampan." canda Abqary.

Yumna tersenyum geli menggelengkan kepalanya, "kau sering dipuji seperti itu."

"Kalau begitu katakan sesuatu tentangku." pinta Abqary melipat tangannya di atas meja.

Yumna terkekeh ikut melipat tangannya di meja, pandangannya kembali menilai seorang Abqary dengan sedikit bergumam.

"Emm... Calon Imam Dunia akhirat." komentarnya tersenyum.

Wajah Abqary yang sekarang memerah jadi salah tingkah, hatinya seperti ada jutaan kembang api yang meledak indahnya. Pujiannya jauh lebih menggetarkan hatinya dari pada pujian biasanya, dan baru kali ini ia sangat mengukai kalimat pujian tersebut.

  Saking sukannya ia jadi salah tingkah mengusap tengkikmya, "Pujian paling indah, aku sangat suka." berdehem mencoba meredakan sedikit salah tingkah, dengan senyumannya yang mengembang tanpa henti.

   Ribuan kembang api yang meledak. Begitu membahagiakan saat gadisnya bilang ia calon imam dunia akhirat.

  Komentar yang paling indah yang seumur hidup Abqary baru dengar, ia bahkan sekarang jadi grogi mengusap tengkuknya..

*******

   Hai-hai Readers tercinta 😘 kembali lagi sama Autor Miki yang karyanya nggak membahana😁 Miki bawa seri ke 3 nih, kali ini tokohnya Si Neng Yumna ya😉 semoga kalian juga suka ini cerita.

   Happy Reading All 😊😘

  Penasaran? Yuk capcus meluncur aja kalian langsung ke ceritanya, udah kupublikasikan lho. Semoga kalian suka ya.

💞 Sweet Baby sitter 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang