💕 Part 14: Keputusan💕

1.5K 136 4
                                    

=> 💕 Sweet Baby Sitter 💕<=


Yumna menarik nafas lalu menghembuskannya lagi, sudah tiga puluh menit ia masih saja duduk di depan cermin. Make up nya sudah ia poles natural, tapi kakinya sangat enggan beranjak. bunyi ponsel kembali berdering nama Abqary tertera jelas, lagi-lagi ia mengabaikannya saja.

Bukan malas mengangkat. Ia hanya merasa tidak tau harus apa, terlebih setelah kejadian sore kemaren, di mana Pria itu mengajaknya menikah.

Catat. Menikah!

Akibatnya, semalaman ia tidak bisa tidur tenang. Sampai matanya sekarang ada lingkaran hitamnya.

'Haruskah sekarang ia tetap bekerja? Atau langsung berhenti saja?'

Pilihan ke duanya sama sekali tidak akan bisa menyelesaikan masalah, yang ada malah semakin runyam.

"Aaaa! Yumna harus bagaimana, ya Tuhan." desahnya pusing sampai ia menundukkan kepalanya di meja riasnya.

"Eh, anak Mama sudah bangun ternyata. Kenapa tidak turun sarapan? Mama kira belum bangun." Nazwa tersenyum melihat anaknya ternyata sudah bangun, sudah rapi malah.

Yumna mengangkat kepalanya menatap Sang Mama dengan wajah penuh frustasinya, sepertinya ia butuh semangat dari Sang Mama. Biar masalahnya bisa cepat selesai, tanpa perlu lama.

Melihat wajah penuh beban masalah. Nazwa menghampiri duduk di tepi ranjang, ia berhadapan langsung dengan putrinya.

"Ada apa sayang?" tanya Nazwa penuh kelembutan mengusap surai Putrinya.

"Kalau Yumna menggeleng, apa Mama percaya?" desahnya lirih.

Nazwa terkekeh menarik gemas hidung putrinya dengan pelan, "Mau cerita sama Mama?" tawarnya.

Yumna sekarang memang butuh pendapat Sang Mama, ia berdiri beralih duduk di samping Sang Mama. Memeluknya dari arah samping, pelukannya selalu membuat Yumna merasa tenang dan nyaman.

Nazwa memeluk tubuh Putrinya yang sudah beranjak dewasa, ia jadi ingat waktu Putrinya itu selagi bayi. Tak akan tidur jika tidak dipeluknya atau Sang Ayah putrinya itu.

"Jadi, apa yang membuat Putri kesayangan Mama terlihat bingung?" tanya Nazwa mengusap surai putrinya.

"Apa ini tentang Kennan? Yumna tidak merasa nyaman dengannya?" sambung Nazwa.

Yumna terdiam sejenak, "Yumna juga tidak tau, Ma. Kennan Pria yang baik dan juga sopan kalau bicara. Tapi, Yumna tidak tau apa itu bisa jadi alasan buat mencoba menerimanya," ungkapnya.

Nazwa tersenyum kecil dari cerita anaknya, ia sudah menebak kalau Putrinya tidak bisa menerima Kennan. Ia tidaklah marah, karena yang terpentingnya itu adalah kebahagian Putrinya itu.

"Apa ada Pria lain yang kamu suka? Kalau kamu bingung, Mama rasa ada Pria yang dekat denganmu sekarang kan?" tebak Nazwa.

Yumna tidaklah terkejut dengan tebakan benar Sang Mama, ia terkekeh, "Yumna belum tau suka dia apa tidak, Ma. Dan Yumna juga tidak yakin apa dia benaran suka sama Yumna," ceritaya.

Nazwa terkekeh, "Memang dia belum bilang suka sama kamu?"

Yumna terdiam mengingat apa Abqary pernah menyatakan cinta, tapi seingatnya tidak pernah. Jadi ia menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Sang Mama.

"Sepertinya tidak pernah. Tapi kemaren dia malah bilang, 'Yumna Agnella Fadhulrrahman ... Ayo kita menikah' sama sakali tak ada kata aku mencintaimu atau aku menyukaimu, apa itu masuk akal malah mengajak menikah." curhatnya

Nazwa tertawa kecil, ia sekarnag mengerti jadi itu yang membuat Putrinya kebingungan. Karena ada Pria yang mengajaknya menikah, tapi belum bilang menyatakan cinta.

💞 Sweet Baby sitter 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang