💕 Part 9 : Kenyataan Pahit💕

1.5K 123 2
                                    

=> 💕 Sweet Baby Sitter 💕<=

"Pa ... Papa ... jangan pergi ... bangun Pa ... bangun ...hiks bangun ... Papa ..hiks..."
.

Tubuh Yumna tersentak saat mendengar suara orang mengigau, ia bangun cepat dan merutuki lagi-lagi ia ketiduran gara-gara membacakan cerita penghantar tidur.

"Jangan ma ... Jangan ... Qar mohon ... Papa... hiks ...."

Kepala Yumna menoleh cepat ke samping kiri mendapati Abqary tertidur dengan mengigau, tubuhnya bergeraj gelisah ditambah keringat dingin dipelipis pria itu.

"Mimpi buruk lagi?!"

Yumna langsung khawatir lagi-lagi ia mendengar Abqary mengigau dengan gelisah, ia tersentak saat melihat air mata yang meleleh turun disudut mata Pria itu. Juga isak kecil yang tanpa jeda terdengar.

Suaranya terdengar begitu memilukan, sampai perasaan Yumna terasa sakit melihatnya.

"Qar! ... hey bangun! Qar!! Bangun lah ... Abqary!!!" panggil Yumna mengguncang sedikit keras pada pundak Abqary, berharap pria itu segera terjaga.

Tubuh Abqary tersentak kasar sampai ia bangun dan langsung duduk, nafasnya memburu dengan keringat yang membuat kaosnya basah.

"Kau baik-baik saja?"

Yumna menyentuh lengan Abqary memastikan apakah Pria itu sudah sadar sepenuhnya.

Pikiran Abqary langsung kacau saat bayangan kejadian masa lalu mulai merecoki otaknya yang sudah merasa ketakutan, ia bahkan tak mampu menjawab mengangguk atau sekedar menggeleng.

Yumna menatap penuh cemas saat ucapannya sama sekali tak direspon, malah tatapan Abqary sangat gelisah dan ketakutan.

"Qar hey!!" sekali lagi Yumna mencoba menyadarkan Abqary yang semakin terlihat bingung.

Tangannya terulur menangkup pipi Abqary mencoba mengambil fokus Pria itu, "Tidak apa. Tidak apa. Itu bukan hal yang harus kau ingat, jangan diingat lagi." ucapnya penuh kelembutan.

Berhasil. Suara Yumna mampu mengembalikan kesadaran Abqary, Pria itu mulai membalas menatap Yumna dengan tatap sendu dan penuh luka.

"Tidak apa ... tidak apa Qar. Aku di sini, sekarang kau harus tenang. Ok?!" pinta Yumna menenangkan mengusap pipi Abqary dengan penuh kelembutan.

Di luar dugaan Abqary malah langsung memeluknya dengan erat, seperti mencari perlindungan untuk dirinya yang sedang rapuh.

"Aku takut."

Dua kata yang terdengar lirih penuh keputusasaan, Yumna bisa merasakan tubuh Abqary gemetar memeluknya mencoba mencari pelindungan di tubuh kecilnya.

"Aku takut ... mimpi itu kembali muncul ... aku takut ... jangan pergi, kumohon." lirihnya memejamkan mata mencoba mengenyahkan bayangan yang menghantuinya setiap tidur.

Ada perasaan nyeri saat mendengar suara lirih Abqary, meski ia tak tau apa penyebabnya yang ia lihat seorang Abqary yang sekarang ketakutan.

Tangan Yumna mengusap punggung Abqary, "Aku tidak akan pergi. Jangan takut." ucapnya.

"Sekarang kau tidur saja lagi," ucap Yumna mengurai pelukan Abqary.

Pria itu menurutinya membiarkan tubuhnya dibaringkan dan diselimuti, saat Yumna bergerak tangan Abqary langsung memeganginya.

"Jangan pergi," pintanya dengan wajah memohon, matanya bahkan sembab.

Yumna tersenyum kecil menggelengkan kepalanya, ia hanya ingin menyalakan lampu biar kamar tersebut terang.

💞 Sweet Baby sitter 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang