13. Yudha ter-The Best

125 3 0
                                    

"She's my smile when I'm feeling blue,
She's my good night sleep when the day is through yeah."

Jeremy Passion - Lemonade.

Matahari tidak bersinar cerah hari ini, awan-awan pun seperti menyembunyikan sinar sang surya, tapi hati Letta bersinar sangat cerah hari ini. Berkat kata-kata selamat tidur dari Yudha, dari bangun tidur sampai ketika mandipun Letta tersenyum dengan sendirinya, dan bahkan sekarang ketika menyantap nasi goreng buatan mamanya pun ia masih tersenyum-senyum.

Zidan yang Melihat Letta tersenyum sendiripun bertanya, "Sampai jam berapa tadi malam telponan sama Yudhanya?"

Letta menghentikan suapannya dan mengernyit bingung, "Abang tau darimana aku tadi malam telponan?"

Zidan terkekeh kecil, "Dari raut wajah kamu sama jeritan suara kamu di kamar."

Letta hanya tersenyum tersipu malu, "Jam 11 doang kok."

"Kak Letta!"panggil Meli.

Letta menaikkan alisnya, "Kenapa?"

"Nanti sore temenin Meli ke toko buku ya!"ucap Meli sambil tersenyum.

Letta mengangguk mengiyakan, "Iya nanti kalo kakak pulang kamu udah siap ya."

"Siap!"

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu rumah, Letta pun beranjak dari tempatnya dan mengambil tasnya. Letta segera menyalami mama dan papanya.

"Letta berangkat ya! Letta sama Dimas kok."seru Letta sambil berlari kecil menuju pintu rumah.

Randy, papanya Letta seperti ingat sesuatu, "Dimas? Yang waktu itu di kafe bukan sih?"

Zidan mengangguk mengiyakan, "Iya, yang sok ganteng itu."

Meli menggeleng tidak setuju dengan pernyataan dari abangnya, "Emang ganteng kok pa! Lebih ganteng dari bang Zidan."

Zidan mendengus mendengar kalimat dari adik bungsunya, "Heh gantengan abang kali kemana-mana."

Resha yang sedang membereskan piring habis makannya Letta pun tersenyum, "Iya yaudah gantengan abang. Yaudah sana Meli sama abang berangkat sekolah."

***

Tiba di sekolah, Letta melepas helmnya dan memberikannya ke Dimas. Semua mata memandang mereka berdua, seolah-olah suatu keanehan Melihat Letta dan Dimas berdua, apalagi Letta tidak termasuk ke dalam daftar cewek most wanted di sekolahnya, tidak heran banyak yang tidak mengenal perempuan berkuncir satu itu.

"Makasih ya dim!"ucap Letta sambil tersenyum tipis.

Tepat pada saat itu, Yudha dengan kebetulan juga sedang berjalan menuju kelasnya. Yudha pun menghampiri Letta.

Letta yang juga Melihat Yudha pun menjerit, "Yudha!!"

"Bareng yuk?"ajak Yudha sambil tersenyum.

Letta mengangguk, lalu Melirik ke arah Dimas, "Dimas, gue duluan ya sama Yudha, nanti kalo pulang, chat aja gue."

Dimas hanya bisa mengangguk.

Hingga akhirnya bayangan Letta dan Yudha menghilang dari pandangan Dimas. Dimas hanya melengos kesal.

"Berasa jadi tukang ojeknya aja gue, Ya Tuhan tolong sabarkanlah hati Dimas."ucap Dimas berbicara dengan sendirinya.

Letta yang berjalan di samping Yudha pun tersenyum senang. Yudha melirik ke arah Letta, lalu tersenyum tipis melihat sahabatnya yang terlihat bahagia. Tak lama ada seseorang yang menepuk pundak Yudha dengan pelan. Fera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang