10. Sikap Yudha

87 4 0
                                    

  "When you say I'm just a friend to you,

Cause friends don't do the things we do."

Meghan Trainor - Just A Friend To You.

Sesampainya di rumah Letta, Letta pun turun dari motornya Yudha. Letta menyerahkan helmnya kepada Yudha. Yudha memilih untuk memasukkan kendaraannya ke dalam pagar rumah Letta. Laki-laki itu kemudian melepas helmnya juga, dan membenarkan rambutnya.

"Mau ngapain ikut lepas helm juga?"tanya Letta dengan bingung.

Yudha memutar bola matanya, "Gak boleh ya gue mampir ke rumah lo?"

Letta tersenyum kecil, "Ya boleh lah."

"Gue mau main PS sama Bang Zidan."ucap Yudha sambil menaik-turunkan alisnya.

Letta mengangguk-angguk mengerti, kemudian ia menyuruh Yudha masuk ke rumahnya. Mereka berduapun memasuki rumah Letta. Letta berjalan mendahului Yudha yang sedang melepas kaus kakinya di depan pintu.

"BANG ZIDAN, TEMEN MAIN PSNYA DATANG TUH!"teriak Letta yang terdengar diseluruh penjuru rumah.

Meli yang saat itu lagi makan berdecak kesal mendengar suara lengkingan dari kakak perempuannya itu. Letta yang Melihat Meli sedang makan pun menghampiri adik bungsunya itu.

"Wih nugget, bagi kakak dong dek!"ucap Letta sambil hendak mengambil satu nugget yang ada dipiring.

Tak sempat Letta mengambil, Meli sudah memukul pelan tangan kakaknya, "Ini punya Meli, kak. Kalau mau, goreng lagi sana ih."

"Males dek, kakak minta punya kamu aja ya, masih banyak gini punya kamu."ucap Letta sambil duduk di hadapan Meli.

Meli menatap tajam kakaknya, "Gak! Udah ah sana jangan ngambil punya Meli, nanti Meli telpon mama nih!"ancamnya.

Letta mengerucutkan bibirnya, "Yeu, dasar tukang adu!"serunya sambil berjalan menuju tangga karena ingin mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan.

Yudha yang melihat kelakuan Letta pun terkekeh kecil, Yudha merasa Letta masih saja seperti anak kecil seumuran dengan Meli. Tingkah Letta memang kadang sekanak-kanak itu.

"Woi yud! Lama banget gak main kesini."sapa Zidan sambil duduk disamping Yudha.

Yudha tersenyum lebar, "Biasa bang, ngurus osis. Main PS kuy bang! Lama nih gak tanding kita."ajak Yudha.

Zidan mengangguk dengan semangat, "Iya juga. Terakhir kan kita pas main diberantakin Letta, malah dia main sama lo. Mana mainnya asal-asalan, jadinya klub bola favorit gue kalah."

Yudha tertawa geli mengingat bagaimana Letta membuat klub favoritnya Zidan kalah tanding dengannya, "Semoga aja gak digangguin Letta lagi, ayok dah bang pasang dong stik PS-nya."ucap Yudha dengan semangatnya.

Zidan pun memasang peralatan play station-nya, tepat pada saat itu Letta turun dari tangga berniat ingin membuat sesuatu untuk dimakan. Meli yang sudah selesai makan pun melihat kakak perempuannya menuju dapur berteriak.

"Kak, gorengin kentang goreng ya buat Meli."ucap Meli dengan mata berbinar-binar.

Letta terlihat berpikir, "Males ah. Kamu goreng sendiri aja sana."ucap Letta sambil terkekeh.

Meli mengerucutkan bibirnya, "Yaudah ah, Meli mau nonton drama aja. Nanti Meli minta gorengin sama mama aja. Awas aja nanti kakak minta."

Letta menunjukkan senyum lebarnya, "Ngapain kakak minta, kalau kakak bisa aja goreng sendiri ntar. Oh iya jangan kebanyakan nonton drama kamu dek."

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang